yaitu dengan membandingkan antara residual dengan seluruh variabel bebas. Mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah sebagai berikut :
Gujarati,1999 : 177 a. Nilai probabilitas 0,05 berarti bebas dari heteroskedastisitas
b. Nilai probabilitas 0,05 berarti terkena heteroskedastisitas
3.5.2. Teknik Analisis
Teknik analisa yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Dikarenakan dalam analisis pemilihan regresi linier berganda
dapat menerangkan ketergantungan satu variabel terikat Y dengan satu atau lebih variabel bebas X.
Sesuai dengan tujuan dan hipotesis yang diajukan peneliti, maka kaitan antara variabel penelitian dapat digunakan ke dalam model sebagai
berikut : Y =
β +
β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
Keterangan : + e
Y : Harga Saham
X
1
X : Return On Aset
2
X : Return On Equity
3
X : Earning Per Share
4
X : Basic Earning Power
5
β : Konstanta
: Economic Value Added
β
1
, β
2
, β
3
, β
4
, β
5
e : Koefisien Regresi
: Variabel Pengganggu
3.5.3. Uji Hipotesis
Uji t
Digunakan untuk melihat pengaruh masing–masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat dengan prosedur sebagai
berikut : 1. H
: β
1
, β
2
, β
3
= 0 tidak ada pengaruh X
1
,X
2
, X
3
, X
4
, X
5
H terhadap
Y
1
: β
1
, β
2
, β
3
≠ 0 ada pengaruh X
1
,X
2
, X
3
, X
4
, X
5
2. Tingkat signifikan = 10 dengan derajat bebas = n-k , dimana n : jumlah data dan k : jumlah variabel bebas
terhadap Y
β 3. t
i hitung
Se β
=
i
Keterangan : t
hitung
β : t hasil perhitungan
i
Se β
: Koefisien regresi
i
4. Kriteria pengujian : : Standart error
a. Jika -t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
maka H di terima dan H
1
b. Jika t di tolak
berarti variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat
hitung
-t
tabel
atau t
hitung
t
tabel
maka H di tolak dan H
1
di terima berarti variabel bebas berpengaruh terhadap variabel
terikat
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1. Gambaran Umum PT. Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia BEI saat ini adalah gabungan dari Bursa Efek Jakarta BEJ atau Jakarta Stock Exchange dan Bursa Efek Surabaya
BES. Bursa Efek Jakarta BEJ atau Jakarta Stock Exchange merupakan akhir dari perjalanan panjang Pasar Modal Indonesia. Sejarah Pasar Modal
Indonesia dimulai dengan dibentuknya bursa efek di Batavia sekarang Jakarta pada tahun 1912 oleh Vereniging Voor de Effectenhandel,
kemudian pada tahun 1925 pemerintah kolonial Belanda menambah lagi dua bursa, yaitu Bursa Efek Semarang dan Surabaya. Ketiga bursa ini
menghentikan aktivitasnya menjelang invasi Jepang pada tahun 1942, dan dimulai kembali dengan dibukanya Bursa Efek Jakarta pada tahun1952.
program nasionalisasi yang dilakukan pemerintah pada tahun1956, mengkibatkan terhentinya aktivitas pasar modal.
Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia:
Visi Bursa Efek Indonesia adalah menjadikan Bursa Efek Indonesia sebagai sarana yang efisien untuk menghimpun dana bagi
investor dan perdagangan instrumen pasar modal baik untuk masyarakat Indonesia maupun masyarakat Internasional.