benda kerja, terutama ialah apabila pada permukaan benda kerja tersebut akan dibuat garis batas pengerjaan.
5.2.5. Penitik.
Pada bengkel kerja mesin kita mengenal 3 tiga jenis penitik, tetapi apabila ditinjau dari segi fungsinya hanya ada dua jenis,
yaitu penitik garis dan penitik pusatsenter. Kedua jenis penitik tersebut sangat penting artinya dalam pelaksanaan melukis
dan menandai, sebab masing-masing mempunyai sifat-sifat tersendiri.
5.2.5.1. Penitik garis.
Penitik garis adalah suatu penitik, dimana sudut mata penitiknya adalah sebesar 60 derajat. Dengan sudut
yang kecil ini maka ia dapat menghasilkan suatu tanda yang sangat kecil. Dengan demikian jenis penitik ini
sangat cocok untuk memberikan tanda-tanda batas pengerjaan pada benda kerja. Tanda-tanda batas
pengerjaan pada benda kerja akan dihilangkan pada waktu finishing pengerjaan akhir, maka tanda-tanda
yang tipis dan jelas adalah yang sangat diperlukan agar supaya tidak menimbulkan bekas setelah selesai
pekerjaan finishing. Gambar 5.108. Blok penggores.
Di unduh dari : Bukupaket.com
5.2.5.2. Penitik pusatcenter.
Penitik pusat ini sudutnya lebih besar dibandingkan dengan sudut pada penitik garis. Besar sudut penitik
pusat adalah sebesar 90 derajat, sehingga ia akan menimbulkan luka yang lebar pada benda kerja.
Penitik pusat ini digunakan untuk membuat tanda terutama untuk tanda pengeboran atau tempat di mana
tanda tersebut akan dikerjakan lanjutan dengan menggunakan mesin bor atau dibuat lobang dengan
menggunakan mesin bor. Karena sudut penitik ini besar, maka tanda yang dibuat dengan menggunakan
penitik ini akan dapat mengarahkan mata bor untuk tetap artinya mata bor tidak akan berpindah tempat
pada saat pengeboran berlangsung. Dengan adanya tanda tersebut akan dapat mengarahkan mata bor
tetap pada posisi pengeboran. Dengan demikian penitik ini sangat berguna sekali dalam pelaksanaan
pembuatan benda kerja pada bengkel kerja mesin. Gambar 5.109. Penitik garis
Gambar. 5.110. Penitik pusat
Di unduh dari : Bukupaket.com
5.2.5.3. Penitik otomatis
Penitik otomatis ini banyak digunakan untuk membuat titik senterpusat pada benda kerja, dimana di tempat
tersebut akan dikerjakan lanjutan terutama untuk dibor atau dibuat lobang. Dengan demikian sudut matanya
adalah sebesar 90 derajat, tetapi ada juga penitik otomatis dengan sudut matanya 30 derajat dan 60
derajat. Dengan besar sudut sebesar itu jelas pemakai- an dari penitik senterpusat hanya untuk memberikan
tanda-tanda pada pekerjaan melukis. Dalam pemakaiannya maka penitik otomatis dan
penitik pusat serta penitik garis adalah sama. Per- bedaan antara penitik garis dan penitik pusat dengan
penitik otomatis ialah hanya pada konstruksinya. Pada bagian badan pentik otomatis terdapat rongga, di mana
pada rongga tersebut dipasangkan kepala baut yang bergerigi serta mempunyai pegas. Jika penitik ini
ujungnya ditekankan pada benda kerja, maka pegas akan meregang dan jika sampai pada batasnya pegas
akan lepas kembali, sehingga kembali pada posisi semula. Dengan lepasnya pegas tersebut maka akan
menekan pada benda kerja dan timbullah tanda pada benda kerja. Besar tanda yang dibuat tergantung dari
besar suatu mata penitik itu sendiri.
Tanda-tanda yang dihasilkan oleh penitik adalah sangat penting bagi para pekerja, untuk itu dalam
melakukan pembuatan tanda pengerjaan dengan menggunakan penitik harus dilakukan secara benar.
Langkah-langkah pelaksanaan pembuatan tanda-tanda pengerjaan dengan menggunakan penitik adalah
sebagai berikut : Setelah permukaan benda kerja diberi pewarna,
maka tentukan tempat di mana akan dibuat tanda- Gambar. 5.111. Penitik otomatis
Di unduh dari : Bukupaket.com
tanda batas pengerjaan atau tanda di mana akan dibuat lobang. Biasanya dengan menggunakan
penggores. Setelah itu pegang penitik dengan menggunakan
tangan kiri dan pegang palu dengan tangan kanan khusus untuk penitik garis dan penitik pusat bukan
untuk penitik otomatis. Tempatkan ujung penitik pada garis yang akan
ditandai atau pada titik di mana akan dibuat titik senter. Penempatan ujung penitik pertama-tama
dimiringkan, sehingga dapat dipastikan bahwasanya ujung penitik benar-benar berada
pada garis atau titik yang dimaksudkan.
Setelah kedudukan mata penitik tepat, maka tegakkan penitik sehingga ia tegak lurus terhadap
benda kerja. Pukullah kepala penitik dengan menggunakan palu
palu yang digunakan untuk pekerjaan ini ialah palu dengan berat 250 gram. Lakukanlah secara
berulang-ulang, sehingga pekerjaan selesai. Untuk pembuatan tanda batas pengerjaan jarak antara titk
yang satu dengan titik yang lainnya adalah sebesar 1 sampai 2 mm.
Apabila menggunakan penitik otomatis, maka tidak diperlukan lagi palu. Untuk membuat tanda pada
benda kerja baik tanda batas pengerjaan maupun tanda senter cukup hanya menekankan ujung penitik
otomatis pada benda kerja. Sedangkan langkah- langkah yang lain adalah sama dengan langkah
pembuatan tanda dengan menggunakan penitik garis dan penitik pusat.
Gambar 5.112. Membuat tanda dengan penitik
Di unduh dari : Bukupaket.com
5.2.6. Jangka