Bentuk-bentuk pahat tangan Besar sudut mata pahat tangan Cara memahat

Gambar 6.33. Bentuk Pahat Tangan cn-goldenharvest.en.alibaba.com

6.6.1. Bentuk-bentuk pahat tangan

Bentuk pahat tangan yang dimaksudkan di sini adalah bentuk mata potongnya. Bentuk mata potong pada umumnya ada 5 lima, yaitu: pahat rata, pahat alur, pahat radius, pahat intan, dan pahat dam. Gambar 6.32. Macam-macam Pahat Tangan www.tektastools.com Di unduh dari : Bukupaket.com

6.6.2. Besar sudut mata pahat tangan

Rata-rata besar sudut mata potong pahat tangan sebesar 65 derajat, tetapi karena jenis bahan yang akan dipotong banyak jenisnya dengan kekerasan yang berbeda, maka dibuatlah sudut mata potong pahat yang bervariasi dari 55 derajat sampai 85 derajat. Makin keras bahan yang dipotong makin besar sudut mata potongnya. Dengan makin besar sudutnya, berarti makin kuat mata potong pahat untuk melakukan pemotongan. Menurut Krar, dkk 1983, besar sudut mata pahat potong adalah seperti pada tabel di bawah ini. Tabel 6.1 Hubungan besar sudut mata potong dengan jenis bahan yang akan dipotong No. Bahan yang dipotong Besar sudut 1 Baja Tuang 65 derajat 2 Besi Tuang 60 derajat 3 Mild Steel 55 derajat 4 Kuningan 50 derajat 5 Tembaga 45 derajat 6 Aluminium 30 derajat Sumantri,1989

6.6.3. Cara memahat

Memahat adalah proses membuang bahan yang tidak dipergunakan untuk pembuatan benda kerja dengan cara menyayat atau memotongnya. Pekerjaan penyayatan dilakukan oleh mata pahat. Gaya penyayatan diperoleh dari pukulan palu. Untuk menghasilkan penyayatan yang baik, maka cara memegang pahat, cara memegang palu, cara berdiri, dan cara menjepit bahanbenda kerja harus benar. Cara memegang pahat dan memegang pahat dan memegang palu yang benar dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Di unduh dari : Bukupaket.com Posisi kaki pada saat memahat adalah sama dengan posisi saat melakukan pekerjaan mengergaji dengan gergaji tangan, yaitu kaki kiri di depan kaki kanan dibelakang dan membentuk sudut 60 derajat. Penjepitan benda kerja sebaiknya tidak terlalu tinggi permukaannya dari mulut ragum, dan penjepitan benda kerja harus dilapisi, sebab gaya pemotongan yang besar dapat merusak permukaan benda kerja. Gambar 6.34. Cara memegang pahat yang benar Gambar 6.35. Posisi berdiri saat memahat Di unduh dari : Bukupaket.com Sebagai pedoman cara memahat yang benar ialah: o Jepit benda kerja pada ragum secara kuat dan benar. o Pegang pahat pada tangan kiri dan palu pada tangan kanan lihat cara memegang pahat dan palu. o Posisi berdiri kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang membentuk sudut 60 derajat. o Arah pemukulan palu tegak lurus terhadap kepala pahat. o Gerakan palu diayun agar menghasilkan gaya pukulan yang besar. o Mata harus selalu mengawasi mata pahat tidak pada kepala pahat. o Gunakan pahat yang tajam. o Pemahatan dimulai dari bagian ujung benda. o Usahakan pemakanan selalu rata. o Untuk pemahatan permukaan yang luaslebar gunakan pahat alur terlebih dahulu, untuk membuat batas-batas pemakanan, kemudian potongsayatlah dengan pahat rata. o Gunakan kaca mata tembus pandang atau transparan pada waktu memahat. o Gunakan pembatas meja, agar supaya beram hasil pahatan tidak mengenai orang lain. o Gunakan pahat yang tidak mengembang kepalanya, agar tidak melukai tangan. Gambar 6.36. Kepala Pahat A B Di unduh dari : Bukupaket.com

6.6.4. Mengasah Mata Pahat