117
BAB IV PENYIARAN RADIO
A. Fungsi Siaran Radio
Fungsi siaran radio adal ah menyampaikan inf ormasi dari st asiun pemancar ke sel uruh st asiun penerima dengan t ransmisi
t anpa kabel wi r el ess. Keberadaan radio berawal dari penemuan
James C. Maxwell mengenai t eori gel ombang el ekt romagnet yang kemudian direal isasikan ol eh
Henrich Hertz pada 1887. Kemudian Marconi menemukan met ode t ransmisi suara t anpa kabel dan
dil anj ut kan dengan penyempurnaan eksperimen t ent ang berbagai susunan t ransmisi t anpa kabel ol eh
Nicola Tesla. Kemudian David Sarnoff mengemukakan ide t ent ang bagaimana j ika st asiun
penerima dibuat secara massal sehingga dapat dij adikan sebagai peral at an rumah t angga sepert i hal nya piano at au phonograph yang
dapat menghadirkan musik ke dal am rumah secara wi r el ess. Sarnof f
memberi nama ” Radi o Musi c Box” unt uk idenya ini.
Pada 1919 impian Sarnof f t erwuj ud, pesawat radio dicipt akan dan dapat dibel i ol eh masyarakat umum sampai sekarang dan kit a
pun dapat menimat inya. Bahkan kini kit a dapat membel i radio dengan harga yang rel at if murah dan ukuran sangat kecil , sekarang
ikut sebagai f eat ur e pel engkap unt uk handphone dan MP3 pl ayer.
Berdasar f akt a di at as j adi waj ar j ika sampai sekarang radio ident ik dengan musik, radio adal ah sarana hiburan t ermurah dan t ercepat
sehingga menj adi media ut ama unt uk mendengarkan musik.
Gambar 47. Radio Penerima
Di unduh dari : Bukupaket.com
118
Diagram bl ok penerima FM mono diperl ihat kan pada gambar 48. Fungsi set iap bl ok ial ah sebagai berikut :
1. Penguat RF, memperkuat f rekuensi radio yang berasal dari pemancar FM yang dit angkap ol eh ant ene unt uk diumpan ke
pencampur. 2. Osil at or l okal , menghasil kan get aran sinus berkesinambungan
dengan f rekuensi 10, 7 MHz l ebih t inggi dari f rekuensi ant ene unt uk diumpan ke pencampur.
3. Pencampur, mencampur f rekuensi ant ene dari penguat RF dengan f rekuensi osil at or dan hasil nya adal ah f rekuensi ant ara
IF yait u 10, 7 MHz. 4. Penut uh, membat asi memangkas ampl it udo gel ombang
t ermodul asi agar ampl it udonya rat a berupa sinyal FM murni. 5. Det ekt or FM, mendet eksi perubahan f reekuensi menj adi
perubahan t egangan sinyal audio. 6. Peng-aksen, menekan penguat an f rekuensi audio t inggi yang
berl ebihan yang berasal dari pemancar. 7. Pengat uran f rekuensi ot omat ik AFC, mengat ur f rekuensi
osil at or l okal secara ot omat ik agar t et ap. Pengat uran penguat an ot omat ik AGC, agar hasil kel uaran dari
det ekt or hampir konst an
.
Gambar 48. Diagram blok penerima radio FM mono
Sel ain ident ik dengan musik, karakt er yang dimil iki ol eh radio adal ah :
Auditif, yait u apapun yang ingin disampaikan l ewat radio harus dal am bent uk suara, sel ain it u t idak bisa. Berdasarkan pada
karakt er ini maka kual it as suara sangat diperhat ikan ol eh para pengel ol a radio, ut amanya bagian produksi yang t ugas ut amanya
Penguat RF
Pencampur Penguat
IF Penutuh
Pengaksen Penguat
Audio Detektor
FM Osilator
Lokal
AFC AGC
Di unduh dari : Bukupaket.com
119
memproduksi l agu, spot ikl an, promo program at au apapun yang akan diput ar di ruang siaran suaranya harus j ernih dan enak
didengar. T heat re of Mind, mencipt akan gambar dal am imaj inasi at au
khayal an pendengar. Jadi penyiar harus mampu memaparkan sesuat u yang ingin disampaikan kepada pendengar secara det il
supaya imaj inasi pendengar sama dengan t uj uan yang ingin dicapai penyiar. Misal nya penyiar menyampaikan siaran l angsung
pert andingan sepakbol a maka apa yang diucapkan penyiar harus mampu menggambarkan bet apa pert andingan berl angsung sangat
seru misal nya dengan menggunakan int onasi t inggi dan t empo cepat , t ent u berbeda dengan saat menyiarkan t al kshow mengenai
musik. Transmisi, proses penyebarannya at au penyampaian kepada
pendengar mel al ui pemancaran t ransmisi l al u dit erima ol eh radio masing-masing sesuai dengan f rekuensi masing-masing.
B. Jenis informasi pada siaran radio