136
Gambar 53. Berbagai macam peralatan transmitter radio
2. Peralatan Studio dan Fungsinya.
Biasanya t erdapat 2 st udio dal am sebuah st asiun radio, yait u st udio siaran dan st udio produksi. St udio siaran digunakan
unt uk menyiarkan mat eri-mat eri siaran, t empat penyiar berbicara, memut ar l agu dan ikl an. St udio produksi digunakan
unt uk mempersiapkan dan membuat mat eri-mat eri siaran, sepert i bikin spot ikl an, t es vokal cal on penyiar, edit ing l agu,
dsb. Peral at an yang t erdapat di kedua st udio prinsipnya sama maka j ika st udio siaran ada masal ah penyiar bisa menggunakan
st udio produksi.
Secara umum peral at an yang ada di st udio adal ah: komput er,
audi o consol e mi xer , audi o i nput , speaker moni t or , moni t or st udi o, headphone, mi cr ophone dan
t el ephone. Sedangkan pesawat pemancarnya biasanya berada di ruang t ersendiri.
Di unduh dari : Bukupaket.com
137
Mi xer adal ah peral at an pal ing pent ing dal am sebuah st udio, f ungsi al at ini adal ah mencampur semua masukan suara
audio input yang t ersedia dan menj adikannya sat u out put unt uk disiarkan. Sehingga bisa mendengar suara penyiar, l agu
at au background sekal igus.
Audi o i nput . Adal ah sumber audio yang t erdiri dari mikropon,
t ape r ecor der , pi ck up at au piringan hit am, CD compact Di sk, Komput er. Sumber audio t ersebut berf ungsi
sebagai pl ayer unt uk mengahasil kan sinyal audio. Yang
sel anj ut nya disal urkan ke mi xer unt uk dipilih mana yang akan
di siarkan mel al ui pesawat pemancar radio. Speaker monit or, monit or st udio dan head phone adal ah
merupakan al at pendengar speaker yang berf ungsi sebagai
di spl ay unt uk memonit or suara baik it u suara dari sumber suara at aupun suara yang t el ah akan dipancarkan.
Tel epon. Adal ah peral at an komunikasi yang digunakan unt uk program int erakt if dari pendengar radio dengan penyiar.
Cat u daya l ist rik. Adal ah sumber t enaga l ist rik yang dipakai unt uk mencat u daya l ist rik bagi semua peral at an
el ekt ronik agar dapat bekerj a. Cat u daya l ist rik dapat menggunakan sumber l ist rik dari PLN, Generat or set maupun
bat eray at au aki. Peral at an ini harus sel al u dal am keadaan siap pakai, karena t anpa cat u daya semua peral at an el ekt ronik
t idak akan bekerj a. Ol eh karena perawat an peral at an cat u daya sangat mut l ak diperl ukan unt uk menj aga kel angsungan
kerj a. Misal nya sel al u menj aga dal am keadaan bersih, sel al u cont rol t egangan dan arus yang t ersimpan, mengisi cairan air
accu, mengisi accu dan sebagainya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
138
Gambar 54. Peralatan stasiun pemancar radio 3.
Skema sambungan peralat an dan prinsip kerj anya
Pemancar berf ungsi memberikan daya kepada ant ene dengan f rekuensi t ert ent u dan memindahkan t anda-t anda
bersama sinyal yang dipancarkan. Supaya bisa dipancarkan maka sinyal inf ormasi harus dimodul asi dengan sinyal
pembawa.
Macam-macam gel ombang t ermodul asi : a. Gelombang t ermodul asi ampl it udo AM, Amplit ude
Modul at ion: modul asi dimana Ampl it udo gel ombang pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan
ampl it udo sinyal inf ormasi suara. Macam-macam sist em modul asi ampl it udo AM :
x Ampl it udo j al ur samping ganda dengan pembawa
t erpancar DSBSC , Doubl e Si deband Tr ansmi t t ed
Car r i er . x
Modul asi ampl it udo j al ur samping ganda dengan pembawa t ert indas. DSBSC,
Doubl e Si deband Suppr essed Car r i er .
x Modul asi ampl it udo j al ur samping t unggal dengan
pembawa t erpancar. SSBTC, Si ngl e Si deband
Tr ansmi t t ed Car r i er . x
Modul asi ampl it udo j al ur samping t unggal dengan pembawa t ert indas. SSBSC,
Si ngl e Si deband Suppr essed Car r i er .
b. Gelombang t ermodulasi f rekuensi FM, f r equency Modul at i on modul asi dimana Frekuensi gel ombang
Di unduh dari : Bukupaket.com
139
pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan ampl it udo sinyal inf ormasi suara.
c. Gelombang t ermodulasi pulsa. Gelombang t ermodulasi pul sa banyak dipergunakan dal am t el emet ri dan sist em
radar. Macam-macam gel ombang t ermodul asi pul sa: x
Modul asi Ampl it udo pul sa PAM, Pul se Ampl it ude Modul at ion, Modul asi dimana ampl it udo pul sa pembawa
berubah-ubah sesuai dengan perubahan ampl it udo sinyal inf ormasi suara.
x Modul asi l ebar pul sa PWM, Pul se Widt h Modul at ion at au
PDM, Pul se Durat ion Modul at ion, modul asi dimana l ebar l amanya pul sa pembawa berubah-ubah sesuai
dengan perubahan ampl it udo sinyal inf ormasi suara.
x Modul asi posisi pul sa PPM, Pul se Posit ion Modul at ion,
modul asi dimana posisi pul sa pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan ampl it udo sinyal
inf ormasi suara.
Pada sist em FM bandingan sinyal t erhadap desah S N cukup besar. Ini karena desah yang t erdapat pada j al ur VHF
ver y hi gh f r equency hanya sedikit dan penj al aran propogasi gel ombang VHF t erbat as sej auh garis pandang. Sel ain it u,
penerima radio FM dil engkapi dengan penguat RF unt uk menaikkan bandingan sinyal t erhadap desah dan penut uh unt uk
menindas desah.
Dua buah pemancar FM yang beroperasi pada f rekuensi yang sama, t et api l et aknya berj auhan, t idak akan sal ing
berint erf erensi, karena j angkauan penj al aran gel ombang VHF- nya t erbat as sej auh garis pandang. Ol eh karena it u, unt uk
komunikasi j arak j auh yang mempergunakan gel ombang VHF, diperl ukan banyak st asiun pemancar dan penerima
st asi un rel ai. Daya yang dipancarkan ol eh pemancar FM t idak
t erbuang hil ang pada sinyal pembawa, t et api diserap ol eh sinyal -sinyal j al ur samping.
Pemancar FM dapat menerapkan modul asi t ingkat rendah, yait u modul asi yang dil akukan pada t ingkat RF
perant ara dengan daya sinyal audio yang masih rendah. Pemancar FM dapat menerapkan penguat daya kel as C yang
memil iki ef iensi pal ing t inggi, t idak perl u menggunakan penguat l inear. Meskipun penguat daya kel as C cacat , namun
kerana yang diperl ukan adal ah perubahan f rekuensinya bukan perubahan ampl it udo, maka cacat ini t idak berpengaruh.
Pada sist em FM, penggandaan f rekuensi dil akukan set el ah sinyal dimodul asi. Sedangkan pada sist em AM,
penggandaan f rekuensi dil akukan sebel um sinyal dimodul asi. Spekt rum f rekuensi pada pemancar FM l ebih l ebar
Di unduh dari : Bukupaket.com
140
dibandingkan dengan spekt rum f rekuensi pada pemancar FM. Spekt rum f rekuensi FM mono sebesar 180 Khz FM st ereo 256
Khz dan AM 10 Khz.
Diagram bl ok pemancar FM sist em l angsung dapat dil ihat pada gambar 55 di at as, perhat ikan gambar 55 a, penguat
mikrof on merupakan penguat audio l inear, agar sinyal suara yang dihasil kan t idak cacat . Penut uh pemangkas berf ungsi
unt uk membat asi ampl it udo sinyal suara, agar deviasi f rekuensi t idak mel ampaui deviasi maksimum. Tapis l ul us bawah LPF
berf ungsi unt uk mel ewat kan f rekuensi di bawah 3 KHz j al ur f rekuensi percakapan. Gel ombang FM secara l angsung
Penyangga Penguat
Microfon Penutuh
Pemangkas LPF
300-3000 Hz Modulator
FM Osilator
Xtal Penyangga
Pencampur BPF
Penggerak Penguat
Daya a
b Pengganda
Frekuensi
PLL Penguat
Mikrofon Penutuh
Pemangkas LPF
300-3000 Hz Penguat
Daya Penggerak
Penyangga BPF
Modulator FM
VCO Penyangga
Pencampur AFC
Osilator Pembawa
Mic
b
Gambar 55. Diagram blok skema pemancar FM sistem langsung.
a
Di unduh dari : Bukupaket.com
141
dihasil kan ol eh modul at or FM, dengan mengubah-ubah f rekuensi osil at or krist al sesuai dengan sinal suara ang berasal
dari LPF. Kel uaran dari osil at or krist al merupakan gel ombang FM
dengan f rekuensi t engah 16, 9 MHz ICOM at au 10. 695 MHz t rio Kenwood penghet erodinan f rekuensi PLL, yait u
127, 1. . 129, 09 MHz ICOM at au 133, 405…138, 304 MHz t r i o-
kenwood. Kel uaran dari rangkaian pencampur dit apis ol eh t apis l ul us j al ur BPF yang berf ungsi unt uk mel ewat kan
f rekuensi 144. . 145, 99 MHz ICOM at au 144, 1…. 148, 99 MHz t r i o-kenwood.
Gambar 55 b hampir mirip dengan gambar 55a modul at or FM mengemudikan VCO dan dist abil kan ol eh kemudi f rekuasi
ot omat ik AFC. Penghet erodinan f rekuensi dil akukan dengan mengat ur pembagi t erprogram yang t erdapat pada rangkaian
AFC. Frekuensi kel uaran dari VCO merupakan gel ombang FM dengan f rekuensi t engah 16, 27…. 16, 71 MHz. Frekuensi t ersebut
dicampur dengan f rekuensi osil at or pembawa 10, 695 MHz. Kel uaran dari rangkaian pencampur dit apis ol eh BPF, agar
mel ewat kan f rekuensi 26, 965…. 27, 405 MHz cent onix MARK IX.
Diagram bl ok pemancar FM sist em t ak l angsung dapat dil ihat pada gambar 56 perhat ikan gambar 56 a. gel ombang FM
t idak dihasil kan secara l angsung dari modul at or FM, t et api dari modul at or PM. Rangkaian equal iser audio berf ungsi unt uk
menyondol nada f rekuensi rendah bass, agar kel uaran dari modul at or PM merupakan gel ombang FM sepert i yang
dihasil kan ol eh moderat or FM. Pengganda f rekuensi berf ungsi unt uk meningkat kan f rekuensi kerj a sekal igus menaikkan
deviasi f rekuensi. Rangkaian pencampur berf ungsi unt uk mencampurkan f rekuensi kerj a dengan f rekuensi osil at or
pembawa II. Rangkaian pencampur hanya mengubah f rekuensi kerj a, t idak mengubah deviasi f rekuensi.
Gambar 56b hampir mirip dengan gambar 56 a. sist em ini dikenal sebagai sist em Armst rong. Modul asi f asa PM dil akukan
ol eh rangkaian 90 deraj at , modul at or bal ans, j aringan penggabungan, dan penut uh. Rangkaian 90 deraj at berf ungsi
unt uk menggeser f asa sinyal pembawa sebesar 90 deraj at . Modul at or bal ans menghasil kan gel ombang DSBSC dengan f asa
sinyal pembawa 90 deraj at . Jaringan penggabung berf ungsi unt uk menggabungkan DSBSC t ersebut dengan sinyal pembawa
0 deraj at . Hasil dari penggabungan dua sinyal t ersebut dapat digambarkan secara vekt or, sepert i t ampak pada gambar c. E
c
adal ah gel ombang pembawa, E
m
adal ah t egangan sat u j al ur samping, dan
T menunj ukkan besarnya simpangan f asa sinyal
pembawa yang diakibat kan ol eh ampl it udo inf ormasi. Semakin
Di unduh dari : Bukupaket.com
142
besar ampl it udo inf ormasi, semakin besar pul a t egangan kedua j al ur samping, dan semakin besar simpangan f asa sinyal
pembawa. Perhat ikan gambar 56 c, unt uk mempert ahankan agar E
t
|
E
c
, maka T
dibuat kecil dengan sat uan radian. Unt uk mendapat kan simpangan f asa yang besar, dil akukan
penggandaan f rekuensi. Penunt un berf ungsi unt uk membat asi ampl it ude gel ombang t ermodul asi f asa, karena penggabungan
dengan sinyal DSBSC agar menj adi FM murni.
Di unduh dari : Bukupaket.com
143
Penyangga Penguat
Microfon Penutuh
Pemangkas Equaliser
Audio Modulator
FM BPF
Penggerak Penguat
Daya Mic
Penguat Mikrofon
Penutuh Pemangkas
Equaliser Audio
Penguat Daya
Penggerak Pencampur
Osilator Pembawa II
Modulator Balans
Jaringan Penggabung
Penutuh Penggaanda
Frekuensi Osilator
Pembawa I Osilator
Pembawa Mic
b Osilator
Pembawa II Pengganda
Frekuensi
90 o II
Em Em
Et
Ec C
Gambar 56. Diagram blok pemancar FM sistem tak langsung
a
Di unduh dari : Bukupaket.com
144
Sist em mul t ipl eks FM st ereo menurut FCC, mul ai dipergunakan sej ak t ahun 1961. sinyal SCA
Subsi di ar y Communi cat i ons Aut hor i zat i on j uga dipancarkan pada sist em
st ereo di Amerika. Beberapa st asiun pemancar menambah pancaran sinyal SCA sebagai musik l at ar bel akang. Sinyal SCA
dipancarkan secara FM ol eh sinyal sub-pembawa sub-car i er
berf rekuensi 67 kHz, dengan l ebar j al ur 59, 5…74, 5 kHz. diagram bl ok pemancar radio FM st ereo dengan pil ihan SCA
dapat dil ihat pada gambar 54. rangkian Mat riks R+L dan R-L yang dipergunakan pada pemancar radio FM st ereo dapat
dil ihat pada gambar 1. 14. Transist or T
1
, sebagai pembel ah f asa, membel ah f asa sinyal L menj adi 2 sama besar dengan
beda f asa 180 .
+ -
L R
R + L R - L
+ Modulator
Balance Osilator
38 kHz 19 kHz
Modulator FM
Osilator RF
Pembangkit SCA
Masukan Audio
Sinyal kiri
Sinyal kanan
Gambar 57. Diagram blok pemancar FM stereo dengan pilihan SCA 4.
Operat ing prosedure
Dal am set iap siaran maka Program Direct or menj adi orang yang pal ing didengar baik ol eh penyiar maupun bidang
t eknik karena dia yang pal ing bert anggungj awab at as baik buruknya sebuah program acara. PD j uga yang menent ukan
siapa berada posisi apa, misal nya penyiar yang bert ugas siapa, didampingi ol eh siapa, mat eri yang harus disiapkan ol eh script
writ er t ent ang apa, durasinya berapa l ama, dsb. Prosedur pengoperasian harus sesuai dengan st andard penyiaran radio.
Semua peraral at an harus dioperasikan dengan benar sesuai dengan pet unj uk pada
i nst r uct i on book pada set iap peral at an. Sebel um on air semua pesawat harus sudah mel al ui t es apakah
l ayak siar at au t idak. Ol eh karena it u pal ing t idak sat u j am sebel um siaran semua pesawat harus sudah dihidupkan unt uk
pemanasan dan t es al at . Set el ah semua siap dan t idak ada gangguan baru siaran dapat dimul ai.
Di unduh dari : Bukupaket.com
145
E. Organisasi dan SDM