Korosi Sumuran Korosi Batas Butir Intergranular Korosi Retak Tegang Korosi Erosi

27

2.1.6.3 Korosi Celah Crevice

Korosi yang terjadi didalam sela-sela antara logam dan permukaan logam yang terlindungi, akibat adanya air ataupun material yang tergenang pada celah sehingga oksigen tidak dapat menembus. Banyak terjadi dibawah gasket, keling, baut, dan katub. Gambar 2.7 Korosi celah Sumber : Jones, DA. : Principles and Prevention of Corrosion

2.1.6.4 Korosi Sumuran

Korosi yang terjadi karena adanya lubang-lubang sangat kecil, yang menyebabkan udara tidak dapat masuk untuk membuat lapisan pelindung. Korosi ini menyerang bagian selaput pelindung yang tergores atau retak akibat perlakuan mekanik. Pada bagian yang mempunyai tonjolan akibat dislokasi atau slip disebabkan oleh tegangan tarik yang dialami, dan menyerang bagian heterogen akibat adanya inklusi segresi atau presipitasi. Korosi ini dipicu oleh faktor-faktor metalurgi. Gambar 2.8 Korosi sumuran Sumber : Jones, DA. : Principles and Prevention of Corrosion 28

2.1.6.5 Korosi Batas Butir Intergranular

Terjadi karena pada daerah batas butir terdapat endapan atau mengandung senyawa asing. Adapun cara untuk menghindari korosi ini adalah dengan menggunakan perlakuan panas heatthreatment dengan cairan yang bertemperatur tinggi atau dapat juga dilakukan dengan kadar karbon, misalnya sampai dengan 0,03 sehingga tidak terbentuk Cr 23 C 6 seperti pada Stainless Steel Fe.18Cr.8Ni

2.1.6.6 Korosi Retak Tegang

Korosi retak tegang adalah keretakan akibat tegangan tarik dan media korosif yang secara bersamaan dan terjadi pada material yang spesifik. Karakteristik dari korosi ini adalah perpatahannya getas dimana retakan terjadi dengan regangan yang kecil dari material.

2.1.6.7 Korosi Erosi

Korosi erosi terjadi akibat aliran dari suatu fluida yang mengalir sangat cepat sehingga merusak permukaan logam dan lapisan pelindungnya. Amonia NH 3 merupakan bahan kimia yang cukup banyak digunakan dalam kegiatan industri. Pada suhu dan tekanan normal, bahan ini berada dalam bentuk gas dan sangat mudah terlepas ke udara. Di dunia industri, ammonia umumnya digunakan sebagai bahan anti beku refrigerant di dalam alat pendingin. Bukan ganya itu saja, dalam aplikasi alat pendingin absorbs yang digunakan sebagai refrigerant adalah ammonia. Tentu saja dalam prosesnya pengaruh ammonia tersebut akan menyebabkan korosi.

2.1.6.8 Korosi Selektif