60 Nomor
spesimen Gage
length mm
Diameter mm
Beban kg
Elongasi ∆L mm
A mm²
ɛ σ
kgmm² σ
Mpa Massa jenis
gramdm³ Umur
6 2,50
6,20 84,10
0,05 30,18 2,00
2.79 27,313
2722,21 1
bulan 7
2,50 6,15
247,40 0,10
29,69 4,00 8,33
81,659 2961,71
2 bulan
8 2,50
6,15 184,20
0,10 29,69 4,00
6,20 60,799
2719,34 9
2,50 6,15
253,20 0,10
29,69 4,00 8,53
83,574 3054,86
10 2,50
6,15 54,10
0,05 29,69 2,00
1,82 17,857
2760,26 3
bulan 11
2,50 6,15
119,30 0,05
29,69 2,00 4,02
39,377 3007,04
12 2,50
6,15 316,30
0,05 29,69 2,00
10,65 104,401
3006,43 13
2,50 6,15
320,70 0,05
29,69 2,00 10,80
105,853 3012,71
4bulan 14
2,50 6,15
41,50 0,05
29,69 2,00 1,40
13,698 2767,60
15 2,50
6,15 96,30
0,05 29,69 2,00
3,24 31,786
3026,86
4.1.3 Data Penelitian Pengujian Korosi
Pengujian laju korosi dilakukan pada spesimen aluminium kondisi awal dan spesimen aluminium dengan penambahan komposisi 8,5 silikon dan 8
tembaga. Penghitungan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1.
Massa awal seluruh spesimen ditimbang dengan menggunakan neraca digital, sebelum mengalami proses korosi.
2. Spesimen yang telah dikorosikan, setiap bulan massanya ditimbang
menggunakan neraca digital. 3.
Diameter awal seluruh spesimen diukur sebelum dikorosikan menggunakan jangka sorong.
4. Setelah mengalami proses korosi, dilakukan pengukuran diameter
menggunakan jangka sorong pada spesimen. 5.
Perhitungan laju korosi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Hasil perubahan massa setelah dikorosikan di pantai, aluminium kondisi awal dan aluminium dengan penambahan komposisi 8,5 silikon dan 8 tembaga dapat
dilihat pada Tabel 4.8 dan Tabel 4.9. Tabel 4.8 Perubahan massa aluminium kondisi awal
Nomor spesimen
Umur bulan Selisih
massa
Massa gram
1 2
3 4
1 19,958
- -
- -
- 2
19,388 -
- -
- -
3 19,518
- -
- -
- 4
19,818 19,822
- -
- 0,004
5 17,111
17,123 -
- -
0,012 6
17,573 17,577
- -
- 0,004
7 17,388
- 17,404
- -
0,016 8
19,521 -
19,532 -
- 0,011
9 19,371
- 19,387
- -
0,016 10
17,993 -
- 18,012
- 0,019
11 19,391
- -
19,402 -
0,011 12
16,526 -
- 16,538
- 0,012
13 20,169
- -
- 20,188
0,019 14
19,426 -
- -
19,443 0,017
15 17,422
- -
- 17,447
0,025
Tabel 4.9 Perubahan massa aluminium dengan penambahan komposisi 8,5 silikon dan 8 tembaga
Nomor spesimen
Umur bulan Selisih
massa
Massa gram
1 2
3 4
1 21,226
- -
- -
- 2
21,325 -
- -
- -
3 21,597
- -
- -
- 4
21,021
21,058 0,037
5 21,322
21,290 -0,032
6 20,961
20,976 0,015
7 20,732
20,753 0,021
8 20,667
20,705 0,038
9 21,384
21,325 -0,059
10 20,978
20,987 0,009
62 Nomor
spesimen Umur bulan
Selisih massa
Massa gram
1 2
3 4
11 21,350
21,278 -0,072
12 21,045
21,097 0,052
13 21,089
21,101 0,012
14 20,757
20,775 0,018
15 21,188
21,070 -0,118
Perlakuan korosi selama empat bulan berpengaruh pada penambahan diameter. Perubahan diameter spesimen setelah dikorosikan di pantai, aluminium
kondisi awal dan aluminium dengan penambahan komposisi 8,5 silikon dan 8
tembaga dapat dilihat pada Tabel 4.10 dan Tabel 4.11 Tabel 4.10 Perubahan diameter aluminium kondisi awal
Nomor spesimen
d1 dan d3 awal mm
d2 awal mm d1 dan d3
setelah terkorosi mm
d2 setelah
terkorosi mm
Lama korosi
1 10
6,35 -
- 0 bulan
2 10
6,15 -
- 3
10 6,15
- -
4 10
6,30 10,10
6,40 1 bulan
5 10
6,25 10,05
6,20 6
10 6,30
10,05 6,20
7 10
6,35 10,05
6,35 2 bulan
8 10
6,15 10,10
6,30 9
10 6,25
10,10 6,30
10 10
6,30 10,15
6,35 3 bulan
11 10,20
6,30 10,30
6,40 12
10 6,30
10,10 6,35
13 10
6,10 10,10
6,40 4 bulan
14 10
6,25 10,15
6,30 15
10 6,20
10,10 6,30
63
Tabel 4.11 Perubahan diameter aluminium dengan penambahan komposisi 8,5 silikon dan 8 tembaga
Nomor spesimen
d1 dan d3 awal mm
d2 awal mm d1 dan d3
setelah terkorosi mm
d2 setelah
terkorosi mm
Lama korosi
1 10
6,35 -
- 0 bulan
2 10
6,35 -
- 3
10 6,35
- -
4 10
6,30 10,10
6,35 1 bulan
5 10
6,35 10,10
6,45 6
10 6,30
10,05 6,35
7 10
6,30 10,05
6,35 2 bulan
8 10
6,30 10,10
6,40 9
10 6,30
10,05 6,35
10 9,9
6,30 10,05
6,40 3 bulan
11 10
6,30 9,95
6,25 12
10 6,30
10,10 6,40
13 10
6,35 10,10
6,45 4 bulan
14 10
6,30 10,10
6,40 15
10 6,30
10,05 6,40
Pada Tabel 4.9 perubahan massa aluminium dengan penambahan komposisi 8,5
silikon dan 8 tembaga terdapat penurunan massa pada nomor spesimen 5, 9, 11, dan 15. Sehingga laju korosi dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut :
Gambar 4.2 Desain spesimen tegangan tarik aluminium kondisi awal dan
aluminium dengan penambahan komposisi 8,5 silikon dan 8 tembaga menurut ASTM A370
64
= = ,
= =
, = × × = , ×
× =
, =
, =
�
× =
,
× =
, � =
+ +
+ +
� = ×
, +
, +
× , � =
,
Tabel 4.12 Tabel Dimensi dan Luas Penampang A Spesimen Nomor 5, 9, 11,
dan 15 dari Aluminium dengan Penambahan Komposisi 8,5 Silikon dan 8 Tembaga
Nomor Spesimen
d1 mm
d2 mm
d3 mm
t1 mm
t2 mm
t3 mm
a1 mm
2
a2 mm
2
a3 mm
2
b1 mm
2
b3 mm
2
A mm
2
5 10
6,2 10
42 26,70
42 1318,80 519,79 1318,80
78,5 78,5
3314,39 9
10 6,2
10 42
25,60 42
1318,80 498,38 1318,80 78,5
78,5 3292,98
11 10
6,2 10
42 26,50
42 1318,80 515,90 1318,80
78,5 78,5
3310,50 15
10 6,2
10 42
25,00 42
1318,80 486,70 1318,80 78,5
78,5 3281,30
= � ×
= �
, × � = ,
65
Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Laju Korosi Spesimen 5, 9, 11, dan 15 dari Aluminium dengan Penambahan Komposisi 8,5 Silikon dan 8 Tembaga
Nomor spesimen
A dm
3
Perubahan massa
mg Waktu
day Laju
korosi mdd
5 0,331
32 30
3,218 9
0,329 59
120 2,986
11 0,279
72 60
2,863 15
0,328 118
60 2,997
4.2 Pembahasan