Korosi Merata Korosi Galvanis Korosi Celah Crevice

25 Efek dari korosi sendiri akan berpegaruh pada umur pemakaian material. Maka untuk mengetahui cepat atau lambatnya korosi pada sebuah material dapat diperhitungankan melalui persamaan : � = � ��� [� �� ] Dengan � adalah laju reaksi korosi, ketetapan laju ukuran energi bebas aktivasi dinyatakan dengan � ��� � ��� = � −∆� ∗ �� Dengan A adalah tetapan, ∆� adalah energi bebas selisih energi bebas antara logam dan produk korosinya dan R tetapan gas universal serta temperatur dinyatakan dengan T. Korosi pada logam sangatlah beragam, disebabkan karena kondisi lingkungan sampai pada kondisi dari logam itu sendiri. Adapun jenis-jenis korosi yang biasa terjadi pada logam :

2.1.6.1 Korosi Merata

Korosi merata adalah sebuah proses pengkorosian yang terjadi pada seluruh permukaan logam yang terbuka atau kontak langsung dengan lingkungan. Biasanya logam yang mengalami korosi merata ini memiliki harga potensial reduksi dibawah nol. Sehingga logam akan terkorosi secara alami disebabkan oleh udara sekitar yang lembab. Gambar 2.5 Korosi merata Sumber : Jones, DA. : Principles and Prevention of Corrosion 26

2.1.6.2 Korosi Galvanis

Korosi galvanis adalah sebuah proses korosi yang terjadi pada dua buah logam yang menempel satu sama lain. Korosi galvanis bisa terjadi karena dua logam ini memiliki selisih potensial reduksi, karena memiliki potensial reduksi yang berbeda maka salah satu logam menjadi katodik dan yang lainnya menjadi anodik. Ketika ada udara lembab ataupun air menggenang disekitar dua logam itu akan berfungsi seperti elektrolit yang membantu mempercepat proses korosi tersebut. Terjadinya korosi galvanis dipengaruhi oleh posisi relative logam-logam tersebut pada deret galvanik. Deret galvanik menyatakan potensial relatif antara logam-logam pada kondisi tertentu. Perbedaan deret galvanik DG dengan deret elektrokimia DEK yaitu: a. DEK = Data elektrokimia yang mutlak untuk perhitungan yang teliti. DG = Data hubungan antara logam yang satu dengan lainnya dari hasil kualitatif. b. DEK = Memuat data dari unsur-unsur logam. DG = Logam-logam murni dan campuran lebih bersifat praktis. c. DEK = Diukur pada kondisi standard. DG = Diukur pada kondisi tertentu. Gambar 2.6 Korosi galvanis Sumber : Jones, DA. : Principles and Prevention of Corrosion 27

2.1.6.3 Korosi Celah Crevice

Korosi yang terjadi didalam sela-sela antara logam dan permukaan logam yang terlindungi, akibat adanya air ataupun material yang tergenang pada celah sehingga oksigen tidak dapat menembus. Banyak terjadi dibawah gasket, keling, baut, dan katub. Gambar 2.7 Korosi celah Sumber : Jones, DA. : Principles and Prevention of Corrosion

2.1.6.4 Korosi Sumuran