Chrosia 2009 yang menyimpulkan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap manajemen laba.
2. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dalam penelitian tentang pengaruh profitabilitasterhadap manajemen laba diperoleh hasil bahwa
profitabilitas yang dijelaskan dengan variabel ROI berpengaruh terhadap manajemen laba. ROI digunakan untuk mengetahui sampai seberapa jauh
aset yang digunakan dapat menghasilkan laba. Semakin tinggi nilai profitabilitas suatu perusahaan, semakin baik pula tingkat efektivitas
manajemen suatu perusahaan dalam menghasilkan laba sehingga membuat para investor lebih tertarik untuk berinvestasi.
Profitabilitas merupakan suatu indikator kinerja manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukkan oleh laba yang
dihasilkan perusahaan Sudarmadji dan Sularto 2007. Laba yang dihasilkan perusahaan selama tahun berjalan dapat menjadi indikator
terjadinya praktik manajemen laba. Tindakan manajemen laba biasanya dilakukan dengan memanipulasi komponen laba rugi yang dilaporkan
perusahaan. Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang rendah, cenderung melakukan manajemen laba dalam bentuk
income smoothing.
Pengaruh ini menunjukkan semakin rendah profitabilitas, maka akan semakin tinggi perusahaan dalam melakukan manajemen laba. Semakin
tinggi profitabilitas perusahaan, semakin rendah manajemen laba yang dilakukan perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian
yang dilakukan oleh Gul
et al.
2005, Herni dan Susanto 2008 serta Guna dan Herawati 2010 yang menyimpulkan bahwa profitabilitas
berpengaruh terhadap manajemen laba.
3. Pengaruh
Leverage
Terhadap Manajemen Laba
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dalam penelitian tentang pengaruh
leverage
terhadap manajemen laba diperoleh hasil bahwa
leverage
berpengaruh terhadap manajemen laba. Rasio
leverage
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban
jangka panjangnya. Apabila nilai
leverage
semakin tinggi, sementara proporsi total aktiva tidak berubah maka hutang yang dimiliki perusahaan
semakin besar. Total hutang semakin besar berarti rasio
financial
atau rasio kegagalan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman semakin
tinggi. Sebaliknya apabila nilai
leverage
semakin kecil maka hutang yang dimiliki perusahaan juga akan semakin kecil dan ini berarti risiko
kegagalan dalam mengembalikan pinjaman juga semakin kecil. Semakin besar utang yang dimiliki perusahaan maka semakin besar
pula nilai
leverage
suatu perusahaan. Nilai
leverage
yang tinggi mengindikasikan bahwa perusaahan membutuhkan tambahan pinjaman
untuk operasional perusahaan sehingga rasio ini digunakan sebagai indikator bagi investor dalam menentukan investasi.Risiko yang akan
dihadapi investor akan semakin tinggi dan para investor akan meminta keuntungan yang semakin besar.Oleh karena itu, semakin tinggi
leverage
maka kemungkinan manajer untuk melakukan manajemen laba akan
semakin kecil Ma’ruf 2006. Hasil penelitian ini konsisten dengan
penelitian yang dilakukan oleh Darmawati 2003 dan Astuti 2004.
Leverage
atau besarnya hutang merupakan salah satu faktor yang memotivasi terjadinya manajemen laba.
4. Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dalam penelitian tentang pengaruh kualitas audit terhadap manajemen laba diperoleh hasil bahwa
kualitas audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas audit tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap tindakan manajemen laba pada perusahaan. Audit yang dilakukan oleh KAP yang berafiliasi dengan KAP
Big Four
tidak mampu mengurangi tindakan manajemen laba yang dilakukan perusahaan. Hasil
penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Damayanthi 2004 serta Herni dan Susanto 2008. Auditor yang bekerja
di KAP
Big Four
dianggap lebih berkualitas karena auditor tersebut dibekali oleh serangkaian pelatihan dan prosedur serta memiliki program
audit yang dianggap lebih akurat dan efektif dibandingkan dengan auditor dari KAP
Non-Big Four
. Kemampuan auditor
Big Four
dalam mengurangi tindakan manajemen laba tidak berbeda dengan kemampuan auditor
Non Big Four.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Utami dan Rahmawati
2008 yang
menyatakan bahwa
perusahaan yang
menggunakan KAP
Big Four
tidak berpengaruh terhadap tindakan
manajemen perusahaan. Penelitian yang dilakukan Ariesta 2012 juga menyatakan bahwa audit yang dilakukan oleh auditor eksternal kualitas
Big Four
tidak ada perbedaan dengan audit yang dilakukan oleh auditor eksternal kualitas
Non Big Four
terhadap manajemen laba.