Deskripsi Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

kredit saudaranya tersebut disetujui oleh pihak kredit.Anggota C berpendapat bahwa saudaranya tersebut layak mendapatkan kredit dari Credit Union Cindelaras Tumangkar. Penilaian tersebut membuat anggota C berpendapat bahwa tidak ada gunanya membangun kerjasama finansial dengan Credit Union Cindhelaras Tumangkar. Anggota C mempunyai kemampuan untuk mengangsur pinjaman Kapitalisasi. 4. Anggota D Anggota D beralamat di jalan Wates km 14 Yogyakarta.Pekerjaan anggota D adalah wiraswasta dengan membuka warung kelontong.Anggota D mengajukan pinjaman pada tanggal 21 September 2015 dengan pinjaman sebesar Rp 1.000.000 satu juta rupiah. Jangka waktu pinjaman adalah 1 tahun. Produk kredit yang diajukan anggota D adalah Kredit Kapitalisasi Kredit. Kapitalisasi adalah kredit yang diberikan kepada anggota yang tidak memiliki uang tunai tetapi mempunyai keinginan kuat untuk memiliki simpanan. Ketentuan Kredit kapitalisasi adalah Kredit yang dikabulkan tidak dibawa pulang tetapi disimpan di Siwaris dan atau simpanan pendidikan dan atau simpanan properti, besarnya kredit maksimal Rp 25.000.000 dua puluh lima juta rupiah, jasa pelayanan sebesar 1 dibayar tunai, pelunasan kredit maksimal 60 bulan, balas jasa kredit sebesar 1,8 menurun per bulan, Kredit Kapitalisasi dilindungi jalinan sesuai ketentuan. Anggota D melakukan pembayaran angsuran terakhir pada tanggal 23 Oktober 2015 dengan menggunakan acuan Laporan Kredit Bermasalah cut off 4 Februari 2016 maka anggota D telah menunggak angsuran pokok pinjaman selama lebih dari 3 tiga bulan sehingga dikategorikan kredit bermasalah menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 14PerM.KUKMXII2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan. Penulis melakukan wawancara dengan mengutamakan kenyamaan anggota D dalam menjawab pertanyaan penulis. Anggota D selalu menitipkan angsuran pinjaman kepada anggota C. Hal tersebut dilakukan dengan alasan tempat pelayanan Credit Union Cindelaras Tumangkar jauh dari tempat tinggal anggota D. Seperti telah diketahui bahwa anggota C tidak lagi melakukan angsuran pinjaman. Angsuran pinjaman anggota D yang telah dititipkan kepada anggota C tidak dibayarkan kepada Credit Union Cindelaras Tumangkar. Anggota D juga telah beberapa kali dikunjungi oleh tim kredit, tetapi anggota D pada saat itu sedang tidak punya uang. Sumber pembiayaan pinjaman anggota D berasal dari usaha warung kelontong. Kondisi usaha warung kelontong anggota D lancar dan tidak mengalami kendala pemasukan, sehingga anggota D memiliki kemampuan untuk membayar pinjaman. 5. Anggota E Anggota E beralamat di Lor Setran Jagan Yogyakarta. Pekerjaan anggota E adalah wiraswasta dengan membuka usaha angkringan. Anggota E mengajukan pinjaman pada tanggal 13 April 2012 dengan pinjaman sebesar Rp 17.000.000 tujuh belas juta rupiah. Jangka waktu pinjaman adalah 4 tahun. Produk kredit yang diajukan anggota E adalah Kredit Usaha Produktif. Kredit Usaha Produktif adalah kredit yang ditujukan untuk usaha produktif, seperti: peternakan, pertanian, perdagangan, jasa dan lain-lain. Kredit Usaha Produktif mempunyai ketentuan besar kredit maksimal Rp 400.000.000 empat ratus juta rupiah, jangka waktu pengembalian maksimal 60 bulan 5 tahun, Balas Jasa Kredit sebesar 1,85 menurun per bulan, Jasa Pelayanan sebesar 1 dari kredit cair dan Kredit Usaha Produktif dilindungi Jalinan sesuai ketentuan. Anggota E melakukan pembayaran angsuran terakhir pada tanggal 30 September 2015 dengan acuan Laporan Kredit Bermasalah cut off 4 Februari 2016 maka anggota telah menunggak angsuran pokok pinjaman selama lebih dari 3 tiga bulan sehingga dikategorikan kredit bermasalah menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 14PerM.KUKMXII2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan. Penulis melakukan wawancara dengan mengutamakan kenyamaan anggota E dalam menjawab pertanyaan penulis. Jaminan yang digunakan untuk pengajuan Kredit Usaha Produktif adalah BPKB motor. Pembiayaan kredit berasal dari usaha jamur. Tujuan pemakaian Kredit Usaha Produktif adalah untuk modal usaha jamur.Usaha jamur tersebut dikelola bersama dengan suami anggota E. Pada awal berdirinya usaha jamur tersebut berjalan dengan lancar. Namun pada semester pertama mulai adalah kendala yaitu kesulitan distribusi jamur dan harga bersaing dengan pemasok lain. Distribusi jamur tidak dapat dilakukan dengan optimal karena anggota E memasarkan jamur tersebut hanya bersama dengan suaminya. Keterbatasan tenaga tersebut dirasa oleh anggota E menyebabkan tidak terjualnya jamur karena tidak didistribusikan. Harga bersaing dengan pemasok lain juga menjadi kendala dalam usaha anggota E hal ini dikarenakan pesaingnya mampu menjual jamur dibawah harga jamur milik anggota E. Kelangsungan ekonomi menjadi beban anggota E sehingga untuk menopang ekonomi anggota E membuka usaha angkringan di rumahnya. Dijelaskan bahwa anggota E masih mempunyai niat untuk membayar angsuran di Credit Union Cindelaras Tumangkar mengingan jaminan yang dijaminkan adalah bukan miliknya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Anggota F Anggota F beralamat di Popohan RTRW 9950 Yogyakarta. Pekerjaan anggota F adalah wiraswasta dengan membuka usaha tobong gamping atau usaha pembuatan gamping. Anggota F mengajukan pinjaman pada tanggal 31 Maret 2015 dengan pinjaman sebesar Rp 5.000.000 lima juta rupiah. Jangka waktu pinjaman adalah 2 tahun Produk kredit yang diajukan anggota F adalah Kredit Usaha Produktif. Kredit Usaha Produktif adalah kredit yang ditujukan untuk usaha produktif, seperti: peternakan, pertanian, perdagangan, jasa dan lain-lain. Kredit Usaha Produktif mempunyai ketentuan antara lain, besar kredit maksimal Rp 400.000.000 empat ratus juta rupiah, jangka waktu pengembalian maksimal 60 bulan 5 tahun, balas jasa kredit sebesar 1,85 menurun per bulan, jasa pelayanan sebesar 1 dari kredit cair dan Kredit Usaha Produktif dilindungi Jalinan sesuai ketentuan. Anggota F melakukan pembayaran angsuran terakhir kali pada tanggal 30 September 2015. Laporan Kredit Bermasalah cut off 4 Februari 2016 digunakan penulis sebagai acuan penelitian maka anggota F telah menunggak angsuran pokok pinjaman selama lebih dari 3 tiga bulan sehingga dikategorikan kredit bermasalah menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Republik Indonesia No: 14PerM.KUKMXII2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan. Penulis melakukan wawancara dengan mengutamakan kenyamaan anggota F dalam menjawab pertanyaan penulis. Jaminan yang digunakan untuk pengajuan Kredit Usaha Produktif adalah BPKB. Sumber pembiayaan kredit direncanakan dari keuntungan usaha tobong gamping atau pembuatan gamping. Tujuan Usaha Produktif yang diajukan oleh anngota F digunakan untuk menambah modal usaha tobong gamping. Pada awalnya usaha tobong gamping terssebut dikelola bersama suami.Kondisi usaha tobong gamping lancar dan mampu bersaing dengan usaha tobong gamping lainnya. Pada pertengahan tahun 2014 usaha tobong gamping anggota F mengalami penurunan produksi secara drastis dikarenakan menurunnya jumlah pesanan gamping secara signifikan dan ditambah lagi harga bahan baku yaitu batu putih yang semakin naik. Hal tersebut menyebabkan anggota F sering tidak beroperasi atau hanya membuat gamping sesuai pesanan saja sampai pada akhirnya usaha tobong gamping milik anggota F mengalami kebangkrutan Tidak adanya pekerjaan membuatkeadaan rumah tangga anggota F tidak harmonis dan memutuskan untuk bercerai. Sedianya perjanjian pinjaman tersebut dilunasi bersama suami, karena telah terjadi perceraian mantan suami dari F melepaskan tanggungjawabnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI akanpelunasan pinjaman. Hal tersebut menyebabkan anggota F kesulitan untuk melunasi pinjaman. 7. Anggota G Anggota G beralamat di Popohan RTRW 9950 Yogyakarta. Pekerjaan anggota G adalah buruh lepas di Pekan Baru. Anggota G mengajukan pinjaman pada tanggal 13 April 2015 dengan pinjaman sebesar Rp 4.000.000 empat juta rupiah. Jangka waktu pinjaman adalah 5 tahun. Jenis pinjaman yang dipinjam oeh anggota G adalah Kredit Usaha Produktif. Kredit Usaha produktif adalah kredit yang ditujukan untuk usaha produktif, seperti: peternakan, pertanian, perdagangan, jasa dan lain-lain. Kredit Usaha Produktif mempunyai ketentuan antara lain, besar kredit maksimal Rp400.000.000 empat ratus juta rupiah, jangka waktu pengembalian maksimal 60 bulan 5 tahun, balas jasa kredit sebesar 1,85 menurun per bulan, jasa pelayanan sebesar 1 dari kredit cair dan Kredit Usaha Produktif dilindungi Jalinan sesuai ketentuan. Anggota G melakukan angsuran terakhir kali pada tanggal 30 September 2015. Laporan Kredit Bermasalah cut off 4 Februari 2016 digunakan penulis sebagai acuan penelitian maka anggota G telah menunggak angsuran pokok pinjaman selama lebih dari 3 tiga bulan sehingga dikategorikan kredit bermasalah menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 14PerM.KUKMXII2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan. Penulis tidak mendapatkan data penyebab kredit bermasalah dari anggota G karena anggota berada di Pekan Baru. Penulis juga kesulitan untuk mengetahui alamat jelas maupun no telepon dari anggota G. 8. Anggota H Anggota H beralamat di Pengasih Kulon Progo Yogyakarta. Pekerjaan anggota H adalah petani. Anggota H mengajukan pinjaman pada tanggal 13 Juli 2015 dengan pinjaman sebesar Rp 600.000 enam ratus ribu rupiah.Jangka waktu pinjaman adalah 1 tahun. Produk kredit yang diajukan anggota H adalah Kredit Kapitalisasi.Kredit kapitalisasi adalah kredit yang diberikan kepada anggota yang tidak memiliki uang tunai tetapi mempunyai keinginan kuat untuk memiliki simpanan. Kredit kapitalisasi mempunyai ketentuan kredit yang dikabulkan tidak dibawa pulang tetapi disimpan di Siwaris dan atau simpanan pendidikan dan atau simpanan properti, besarnya kredit maksimal Rp 25.000.000 dua puluh lima juta rupiah, jasa pelayanan sebesar 1 dibayar tunai, pelunasan kredit maksimal 60 bulan, balas jasa kredit sebesar 1,8 menurun per bulan dan Kredit Kapitalisasi dilindungi jalinan sesuai ketentuan. Anggota H melakukan pembayaran angsuran terakhir kali pada tanggal 23 September 2015. Laporan Kredit Bermasalah cut off 4 Februari 2016 digunakan penulis sebagai acuan penelitian maka anggota telah menunggak angsuran pokok pinjaman selama lebih dari 3 tiga bulan sehingga dikategorikan kredit bermasalah menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 14PerM.KUKMXII2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan. Penulis melakukan wawancara dengan mengutamakan kenyamaan anggota H dalam menjawab pertanyaan penulis. Sumber pembiayaan kredit direncanakan Berdasarkan hasil pertanian. Tujuan Kredit Kapitalisasi yang diajukan oleh anggota H digunakan untuk keperluan membayar simpanan Siwaris menjadi anggota baru di Credit Union Cindelaras Tumangkar. Keterangan yang diperoleh dari anggota H adalah setelah mendapatkan pinjaman Kredit Kapitalisasi, anggota H mengajukan pinjaman untuk kredit pertanian. Pengajuan pinjaman tersebut tidak disetujui oleh bagian kredit Credit Union CindelarasTumangkar dengan alasan tim kredit ingin anggota C menyelesaikan angsuran Kredit Kapitalisasi terlebih dahulu. Penolakan pengajuan pinjaman tersebut membuat anggota H merasa kecewa dan memutuskan untuk tidak melunasi pinjaman Kapitalisasi anggota baru Credit Union Cindelaras Tungkar. 9. Angota I Anggota I beralamat di Moyudan Yogyakarta. Pekerjaan anggota I adalah wiraswasta. Anggota I mengajukan pinjaman pada tanggal 22 September 2015 dengan pinjaman sebesar Rp 600.000 enam ratus ribu rupiah. Jangka waktu pinjaman adalah 1 tahun. Produk kredit yang diajukan anggota I adalah Kredit Kapitalisasi. Kredit kapitalisasi adalah kredit yang diberikan kepada anggota yang tidak memiliki uang tunai tetapi mempunyai keinginan kuat untuk memiliki simpanan. Kredit kapitalisasi mempunyai ketentuan kredit yang dikabulkan tidak dibawa pulang tetapi disimpan di Siwaris dan atau simpanan pendidikan dan atau simpanan properti, besarnya kredit maksimal Rp 25.000.000 dua puluh liam juta rupiah, jasa pelayanan sebesar 1 dibayar tunai, pelunasan kredit maksimal 60 bulan, balas jasa kredit sebesar 1,8 menurun per bulan dan Kredit Kapitalisasi dilindungi jalinan sesuai ketentuan. Anggota I melakukan pembayaran angsuran terakhir kali pada tanggal 22 September 2015. Laporan Kredit Bermasalah cut off 4 Februari 2016 digunakan penulis sebagai acuan dalam penelitian ini, maka anggota telah menunggak angsuran pokok pinjaman selama lebih dari 3 tiga bulan sehingga dikategorikan kredit bermasalah menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 14PerM.KUKMXII2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan. Penulis melakukan wawancara dengan mengutamakan kenyamaan anggota I dalam menjawab pertanyaan penulis. Sumber pembiayaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kredit direncanakan Berdasarkan hasil usaha warung kelontong. Tujuan Kredit Kapitalisasi yang diajukan oleh anggota I digunakan untuk keperluan membayar simpanan Siwaris menjadi anggota baru di Credit Union Cindelaras Tumangkar. Keterangan yang diperoleh dari anggota I adalah anggota I mengalami kesulitan membayar angsuran pinjaman dikarenakan jarak tempat pelayanan Credit Union Cindelaras Tumangkar dirasa sangat jauh oleh anggota I dan merasa tidak bisa meluangkan waktu untuk melakukan pembayaran angsuran pinjaman.Kesibukannya sebagai wiraswasta cukup menguras waktu dan tenaga anggota I. Pada akhirnya anggota I memutuskan untuk tidak mengangsur Kredit Kapitalisasi. 10. Anggota J Anggota J beralamat di Glagah Yogyakarta.Pekerjaan anggota J adalah wiraswasta. Anggota J mengajukan pinjaman pada tanggal 4 Februari 2015 dengan pinjaman sebesar Rp 600.000 enam ratus ribu rupiah.Jangka waktu pinjaman adalah 1 tahun. Produk kredit yang diajukan anggota J adalah Kredit Kapitalisasi.Kredit kapitalisasi adalah kredit yang diberikan kepada anggota yang tidak memiliki uang tunai tetapi mempunyai keinginan kuat untuk memiliki simpanan. Kredit kapitalisasi mempunyai ketentuan kredit yang dikabulkan tidak dibawa pulang tetapi disimpan di Siwaris dan atau simpanan pendidikan dan atau simpanan properti, besarnya kredit maksimal Rp 25.000.000 dua puluh liam juta rupiah, jasa pelayanan sebesar 1 dibayar tunai, pelunasan kredit maksimal 60 bulan, balas jasa kredit sebesar 1,8 menurun per bulan dan Kredit Kapitalisasi dilindungi jalinan sesuai ketentuan. Anggota J melakukan pembayaran angsuran terakhir kali pada tanggal 15 September 2015. Laporan Kredit Bermasalah cut off 4 Februari 2016 digunakan penulis sebagai acuan dalam penelitian, maka anggota J telah menunggak angsuran pokok pinjaman selama lebih dari 3 tiga bulan sehingga dikategorikan kredit bermasalah menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 14PerM.KUKMXII2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan. Penulis melakukan wawancara dengan mengutamakan kenyamaan anggota J dalam menjawab pertanyaan penulis. Sumber pembiayaan kredit direncanakan dari usaha toko bangunan. Tujuan Kredit Kapitalisasi yang diajukan oleh anggota J digunakan untuk keperluan membayar simpanan Siwaris menjadi anggota baru di Credit Union Cindelaras Tumangkar. Keterangan yang diperoleh dari anggota J adalah kondisi toko bangunan yang dia kelola baik dan lancar. Tidak adanya kendala yang dialami anggota J dalam menjalankan bisnis toko bangunan membuat omset toko bangunan meningkat setiap tahunnya. Kesibukan anggota J keluar kota dalam rangka bisnis toko bangunan membuat anggota J kesulitan datang ke Credit Union Cindelaras PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tumangkar guna membayar pinjaman Kapitalisasi. Sama sekali tidak ada unsur kesulitan keuangan dalam membayar angsuran pinjaman kapitalisasi tersebut. 11. Anggota K Anggota K beralamat di Pingitan Yogyakarta. Pekerjaan anggota K adalah wiraswasta dengan membuka usaha took mebel. Anggota K mengajukan pinjaman pada tanggal 17 Mei 2012 dengan pinjaman sebesar Rp 22.000.000 dua puluh juta rupiah. Jangka waktu pinjaman adalah 5 tahun. Produk kredit yang diajukan anggota K adalah Kredit Usaha Produktif. Kredit Usaha Produktif adalah kredit yang ditujukan untuk usaha produktif, seperti: peternakan, pertanian, perdagangan, jasa dan lain-lain. Kredit Usaha Produktif mempunyai ketentuan besar kredit maksimal Rp 400.000.000 empat ratus juta rupiah, jangka waktu pengembalian maksimal 60 bulan 5 tahun, Balas Jasa Kredit sebesar 1,85 menurun per bulan, Jasa Pelayanan sebesar 1 dari kredit cair dan Kredit Usaha Produktif dilindungi Jalinan sesuai ketentuan. Anggota K melakukan pembayaran angsuran terakhir kali pada tanggal 31 Agustus 2015. Laporan Kredit Bermasalah cut off 4 Februari 2016 digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam penelitian, maka anggota telah menunggak angsuran pokok pinjaman selama lebih dari 3 tiga bulan sehingga dikategorikan kredit bermasalah menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 14PerM.KUKMXII2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan. Penulis melakukan wawancara dengan mengutamakan kenyamaan anggota K dalam menjawab pertanyaan penulis. Jaminan yang digunakan untuk pengajuan Kredit Usaha Produktif adalah sertifikat tanah. Sumber pembiayaan kredit direncanakan berasal dari keuntungan toko mebel. Tujuan pemakaian Kredit Usaha Produktif adalah untuk modal usaha toko mebel. Toko mebel milik anggota K selain menjual barang secara konsinyasi juga membuat atau memproduksi barang-barang mebel dari kayu. Pada pertengahan tahun 2013 usaha toko mebel milik anggota K mulai mengalami kendala. Sepi pembeli menjadi alasan utama menurunnya penjualan di toko mebel milik anggota K. Hal tersebut memaksa anggota K untuk mengurangi produksi barang-barang mebel. Penurunan penjualan mengakibatkan menurunnya keuntungan yang diperoleh. 12. Anggota L Anggota L beralamat di Bendosari Sumber Sari Moyudan Yogyakarta. Pekerjaan anggota L adalah wirasawata. Anggota L mengajukan pinjaman pada tanggal 5 November 2014 dengan pinjaman sebesar Rp 5.000.000 lima juta rupiah. Produk kredit yang diajukan anggota L adalah Kredit Usaha Produktif Anggota L menggunakan sertifikat tanah sebagai jaminan kredit. Jangka waktu pinjaman adalah 3 tahun. Kredit Usaha Produktif adalah kredit yang ditujukan untuk usaha produktif, seperti: peternakan, pertanian, perdagangan, jasa dan lain- lain. Kredit Usaha Produktif mempunyai ketentuan antara lain, besar kredit maksimal Rp 400.000.000 empat ratus juta rupiah, jangka waktu pengembalian maksimal 60 bulan 5 tahun, balas jasa kredit sebesar 1,85 menurun per bulan, jasa pelayanan sebesar 1 dari kredit cair dan Kredit Usaha Produktif dilindungi Jalinan sesuai ketentuan. Anggota L melakukan pembayaran angsuran terakhir kali pada tanggal 28 Agustus 2015. Laporan Kredit Bermasalah cut off 4 Februari 2016 digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam penelitian maka anggota L telah menunggak angsuran pokok pinjaman selama lebih dari 3 tiga bulan sehingga dikategorikan kredit bermasalah menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 14PerM.KUKMXII2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan. Penulis melakukan wawancara dengan mengutamakan kenyamaan anggota L dalam menjawab pertanyaan penulis. Sumber pembiayaan kredit direncanakan Berdasarkan hasil usahanya yaitu usaha penjualan busa bekas. Tujuan Kredit Usaha Produktif adalah untuk menambah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI modal usaha jual beli busa bekas. Usaha yang dikelola oleh anggota L adalah usaha penjualan busa bekas. Busa bekas yang dia dapat dari para pensuplynya kemudian dikirim ke luar Yogyakarta. Daerah yang paling sering menjadi tujuan pengiriman busa bekas adalah daerah jawa barat.Pada bulan Juli 2015 anggota L mengalami kendala dalam usaha penjualan busa bekas miliknya. Penjualan menurun drastis hingga 70 dari bulan-bulan sebelumnya. Sepinya pembeli busa bekas membuat anggota L mengurangi stok busa bekas. Pendapatan sudah dipastikan menurun. Hal tersebut yang menyebabkan anggota L mengalai kesulitan dalam membayar pinjaman di Credit Union Cindelaras Tumangkar. Anggota L ingin merintis usaha baru agar dirinya bisa membayar pinjaman. 13. Anggota M Anggota M beralamat di Ngemplak Kembang Nangguan Moyudan Yogyakarta. Pekerjaan anggota M adalah petani. Anggota M mengajukan pinjaman pada tanggal 20 Mei 2014 dengan pinjaman sebesar Rp 1.500.000 satu juta lima ratus ribu rupiah. Jangka waktu pinjaman adalah 2 tahun. Produk kredit yang diajukan anggota M adalah Kredit Usaha Produktif. Kredit Usaha Produktif adalah kredit yang ditujukan untuk usaha produktif, seperti: peternakan, pertanian, perdagangan, jasa dan lain-lain. Kredit Usaha Produktif mempunyai ketentuan antara lain, besar kredit maksimal Rp 400.000.000 empat ratus juta rupiah, jangka waktu pengembalian maksimal 60 bulan 5 tahun, balas jasa kredit sebesar 1,85 menurun per bulan, jasa pelayanan sebesar 1 dari kredit cair dan Kredit Usaha Produktif dilindungi Jalinan sesuai ketentuan.Anggota M mengajukan pinjaman dengan menjaminkan simpanan Siwaris. Anggota M melakukan pembayaran angsuran terakhir kali pada tanggal 14 Agustus 2015. Laporan Kredit Bermasalah cut off 4 Februari 2016 digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam penelitian maka anggota M telah menunggak angsuran pokok pinjaman selama lebih dari 3 tiga bulan sehingga dikategorikan kredit bermasalah menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 14PerM.KUKMXII2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan. Penulis melakukan wawancara dengan mengutamakan kenyamaan anggota M dalam menjawab pertanyaan penulis. Sumber pembiayaan kredit direncanakan Berdasarkan hasil usaha pertanian. Banyaknya kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan anak sekolah tidak sebanding dengan penghasilannya sebagai petani.hal ini dikarenakan produksi padi yang tidak menentu setiap kali panen. Beberapa penyebab terjadinya kegagalan panen di sawah milik anggota M adalah serangan hama dan tikus. Anggota M sudah mengupayakan beberapa cara dalam mengatasi hama dan tikus seperti melakukan insektisida, memasang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI racun, penangkapan tikus dan memelihara burung hantu namun tetap hasil panenya tidak bisa baik. Anggota M yang tidak mempunyai pekerjaan sampingan hanya bisa mengandalkan hasil panen dari usaha pertaniannya. Ketika hasil panen gagal maka anggota tidak akan bisa menyediakan uang untuk membayar angsuran Kredit di Credit Union Cindelaras. Terlepas dari itu anggota M mempunyai niat untuk dapat membayar pinjaman tersebut. 14. Anggota N Anggota N beralamat di Sembuhan Kidul Yogyakarta.Pekerjaan anggota N adalah wiraswasta dengan membuka usaha cafe kopi. Anggota N mengajukan pinjaman pada tanggal 13 Oktober 2012 dengan pinjaman sebesar Rp 15.350.000 lima belas juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah. Jangka waktu pinjaman adalah 5 tahun. Produk kredit yang diajukan anggota N adalah Kredit Usaha Produktif. Kredit Usaha Produktif adalah kredit yang ditujukan untuk usaha produktif, seperti: peternakan, pertanian, perdagangan, jasa dan lain-lain. Kredit Usaha Produktif mempunyai ketentuan besar kredit maksimal Rp400.000.000 empat ratus juta rupiah, jangka waktu pengembalian maksimal 60 bulan 5 tahun, Balas Jasa Kredit sebesar 1,85 menurun per bulan, Jasa Pelayanan sebesar 1 dari kredit cair dan Kredit Usaha Produktif dilindungi Jalinan sesuai ketentuan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Anggota N melakukan pembayaran angsuran terakhir kali pada tanggal 31 Juli 2015. Laporan Kredit Bermasalah cut off 4 Februari 2016 digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam penelitian, maka anggota telah menunggak angsuran pokok pinjaman selama lebih dari 3 tiga bulan sehingga dikategorikan kredit bermasalah menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 14PerM.KUKMXII2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan. Penulis melakukan wawancara dengan mengutamakan kenyamaan anggota N dalam menjawab pertanyaan penulis. Jaminan yang digunakan untuk pengajuan Kredit Usaha Produktif adalah BPKB sepeda motor. Sumber pembiayaan kredit direncanakan berasal dari penghasilan usaha cafe kopi. Tujuan pemakaian Kredit Usaha Produktif adalah untuk modal usaha cafe copi. Sepi pembeli menjadi alasan utama menurunnya pendapatan di cafe kopil milik anggota N. Penurunan penjualan mengakibatkan menurunnya keuntungan yang di peroleh. Harga minuman dan makanan di café kopi tersebut juga terpaksa dinaikkan karena harga bahan-bahannya pun naik hampir 1,5 kali. Hal itu menyebabkan usaha café kopi anggota N semakin terpuruk. 15. Anggota O Anggota O beralamat di Kiyudan Jetis Lor Daratan Depok Sumber Sari Yogyakarta. Pekerjaan anggota O adalah wiraswasta dengan membuka usaha counter pulsa dan penggergajian keliling. Anggota O mengajukan pinjaman pada tanggal 5 Juni 2012 dengan pinjaman sebesar Rp 5.500.000 lima juta lima ratus ribu rupiah. Jangka waktu pinjaman adalah 4 tahun. Produk kredit yang diajukan anggota O adalah Kredit Usaha Produktif. Kredit Usaha Produktif adalah kredit yang ditujukan untuk usaha produktif, seperti: peternakan, pertanian, perdagangan, jasa dan lain-lain. Kredit Usaha Produktif mempunyai ketentuan besar kredit maksimal Rp400.000.000 empat ratus juta rupiah, jangka waktu pengembalian maksimal 60 bulan 5 tahun, Balas Jasa Kredit sebesar 1,85 menurun per bulan, Jasa Pelayanan sebesar 1 dari kredit cair dan Kredit Usaha Produktif dilindungi Jalinan sesuai ketentuan. Anggota O melakukan pembayaran angsuran terakhir kali pada tanggal 31 Juli 2015. Laporan Kredit Bermasalah cut off 4 Februari 2016 digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam penelitian, maka anggota telah menunggak angsuran pokok pinjaman selama lebih dari 3 tiga bulan sehingga dikategorikan kredit bermasalah menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 14PerM.KUKMXII2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan. Penulis melakukan wawancara dengan mengutamakan kenyamaan anggota O dalam menjawab pertanyaan penulis. Sumber pembiayaan kredit direncanakan berasal dari penghasilan usaha counter pulsa dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI penggergajian kayu keliling. Tujuan pemakaian Kredit Usaha Produktif adalah untuk modal usaha counter pulsa. Anggota O menjalankan usaha pengergajian kayu keliling dari tahun 2008. Penggergajian kayu keliling merupakan pekerjaan pokok dari suami anggota O. Untuk membantu suaminya mencari penghasilan, anggota O yang berperan sebagai ibu rumah tangga ingin membuka counter hp. Alasan tersebut yang mendasari anggota O mengajukan pinjaman di Credit Union Cindelaras Tumangkar. Kenyataan dari usaha counter pulsa berjalan tidak sesuai harapan, pendapatan dari usaha counter hp tidak cukup untuk membayar angsuran pinjaman di Credit Union Cindelaras Tumangkar dikarenakan sepi pembeli. Pendapatan dari usaha penggergajian kayu keliling juga tidak menentu karena hanya tergantung dari permintaan konsumen dan penggergajian hanya dapat dilakukan dalam skala kecil atau rumahan. Hal tersebutlah yang menyebabkan anggota O tidak dapat melakukan pembayaran angsuran di Credit Union Cindelaras Tumangkar. 16. Anggota P Anggota P beralamat di Wates Yogyakarta. Pekerjaan anggota P adalah wiraswasta. Anggota P mengajukan pinjaman pada tanggal 16 Februari 2015 dengan pinjaman sebesar Rp 1.000.000 satu juta rupiah. Jangka watu pinjaman adalah 1 tahun. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Produk kredit yang diajukan anggota P adalah Kredit Usaha Produktif. Kredit Usaha Produktif adalah kredit yang ditujukan untuk usaha produktif, seperti: peternakan, pertanian, perdagangan, jasa dan lain-lain. Kredit Usaha Produktif mempunyai ketentuan antara lain, besar kredit maksimal Rp 400.000.000 empat ratus juta rupiah, jangka waktu pengembalian maksimal 60 bulan 5 tahun, balas jasa kredit sebesar 1,85 menurun per bulan, jasa pelayanan sebesar 1 dari kredit cair dan Kredit Usaha Produktif dilindungi Jalinan sesuai ketentuan. Anggota P melakukan pembayaran angsuran terakhir kali pada tanggal 10 Juli 2015. Laporan Kredit Bermasalah cut off 4 Februari 2016 digunakan penulis sebagai acuan dalam penelitian, maka anggota P telah menunggak angsuran pokok pinjaman selama lebih dari 3 tiga bulan sehingga dikategorikan kredit bermasalah menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 14PerM.KUKMXII2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan. Penulis melakukan wawancara dengan mengutamakan kenyamaan anggota P dalam menjawab pertanyaan penulis. Sumber pembiayaan kredit direncanakan dari pendapatan agen koran. Tujuan Kredit Usaha Produktif digunakan untuk menambah modal usaha. Keterangan yang diperoleh dari anggota P adalah kondisi agen koran yang dia kelola mengalami kendala banyaknya persaingan agen koran yang baru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bermunculan. Banyaknya agen-agen koran baru yang bermunculan menyebabkan daerah distribusinya menyempit atau berkurang. Hal tersebut disebabkan konsumen akan cenderung mengambil koran pada agen koran yang jaraknya lebih dekat. Dengan demikian omset penjualan agen koran milik anggota P berkurang dan pendapatan juga dipastikan berkurang. Hal tersebutlah yang menyebabkan anggota P tidak mampu membayar angsuran kredit Kapitalisasi di Credit Union Cindelaras Tumangkar. 17. Anggota Q Anggota Q beralamat di Jitar Rt 03 Rw 09 Sumber Arum Moyudan Yogyakarta. Pekerjaan anggota Q guru honorer.Anggota Q mengajukan pinjaman pada tanggal 16 April 2015 dengan pinjaman sebesar Rp 1.000.000 satu juta rupiah. Jangka waktu pinjaman adalah 1 tahun. Produk kredit yang diajukan anggota Q adalah Kredit Usaha Produktif. Kredit Usaha Produktif adalah kredit yang ditujukan untuk usaha produktif, seperti: peternakan, pertanian, perdagangan, jasa dan lain-lain. Kredit Usaha Produktif mempunyai ketentuan antara lain, besar kredit maksimal Rp 400.000.000 empat ratus juta rupiah, jangka waktu pengembalian maksimal 60 bulan 5 tahun, balas jasa kredit sebesar 1,85 menurun per bulan, jasa pelayanan sebesar 1 dari kredit cair dan Kredit Usaha Produktif dilindungi Jalinan sesuai ketentuan. Anggota Q melakukan pembayaran angsuran terakhir kali pada tanggal 4 Juli 2015. Laporan Kredit Bermasalah cut off 4 Februari 2016 digunakan penulis sebagai acuan dalam penelitian, maka anggota Q telah menunggak angsuran pokok pinjaman selama lebih dari 3 tiga bulan sehingga dikategorikan kredit bermasalah menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 14PerM.KUKMXII2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan. Penulis melakukan wawancara dengan mengutamakan kenyamaan anggota Q dalam menjawab pertanyaan penulis.Sumber pembiayaan kredit direncanakan dari pendapatan usaha tenun. Tujuan Kredit Usaha Produktif adalah untuk menambah modal usaha. Pada pertengahan tahun 2015 anggota Q bekerja sebagai wiraswasta tenun kain. Anggota Q sudah mempunyai 1 buah alat tenun. Anggota Q memproduksi kain tenun itu sendiri. Pada akhir tahun 2015 anggota Q berhenti dari pekerjaanya sebagai penenun dan memilih bekerja sebagai guru honorer di Purworejo. Banyaknya kebutuhan hidup maka anggota Q meminjam pinjaman ditempat lain, sehingga anggota Q mempunyai kewajiban membayar angsuran pinjaman di dua tempat. Gaji sebagai guru honorer yang anggota Q dapatkan tidak mampu untuk membayar angsuran pinjaman di Credit Union Cindelaras Tumangkar. Walaupun saat ini tidak mampu membayar angsuran pinjaman, anggota Q tetap berniat untuk melunasinya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. Anggota R Anggota R beralamat di Keceme Rt 77Rw 36 Yogyakarta. Pekerjaan anggota R adalah wiraswasta sebagai pedagang sayur. Anggota R mengajukan pinjaman pada tanggal 29 Oktober 2013 dengan pinjaman sebesar Rp 12.500.000 dua belas juta lima ratus ribu rupiah. Jangka waktu pinjaman adalah 5 tahun. Produk kredit yang diajukan anggota R adalah Kredit Usaha Produktif. Kredit Usaha Produktif adalah kredit yang ditujukan untuk usaha produktif, seperti: peternakan, pertanian, perdagangan, jasa dan lain-lain. Kredit Usaha Produktif mempunyai ketentuan besar kredit maksimal Rp400.000.000 empat ratus juta rupiah, jangka waktu pengembalian maksimal 60 bulan 5 tahun, Balas Jasa Kredit sebesar 1,85 menurun per bulan, Jasa Pelayanan sebesar 1 dari kredit cair dan Kredit Usaha Produktif dilindungi Jalinan sesuai ketentuan. Anggota R melakukan pembayaran angsuran terakhir kali pada tanggal 30 Juni 2015. Laporan Kredit Bermasalah cut off 4 Februari 2016 digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam penelitian, maka anggota R telah menunggak angsuran pokok pinjaman selama lebih dari 3 tiga bulan sehingga dikategorikan kredit bermasalah menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 14PerM.KUKMXII2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan.Penulis melakukan wawancara dengan mengutamakan kenyamaan anggota R dalam menjawab pertanyaan penulis. Sumber pembiayaan kredit direncanakan berasal dari penghasilan sebagai pedagang sayur. Tujuan pemakaian Kredit Usaha Produktif adalah untuk tambahan modal berdagang sayur. Tujuan dari peminjaman kredit Usaha Produktif tidak tercapai karena dana tersebut digunakan untuk kebutuhan lain yaitu untuk melunasi hutang di tempat lain, sehingga tambahan modal dagang sayur tidak terealisasi. Hal tersebut membuat usaha dagang sayur milik anggota R kekurangan modal dan tidak dapat membeli sayur-sayuran. Usaha dagang sayur tidak dapat berjalan.Pada saat ini anggota R bekerja sebagai kulitruk pasir. Walaupun anggota R sudah mempunyai pekerjaan sebagai kuli truk pasir, anggota R tidak melakukan pembayaran angsuran di Credit Union Cindelaras Tumangkar dengan alasan banyaknya kebutuhan hidup. 19. Anggota S Anggota S mengajukan pinjaman pada tanggal 8 Oktober 2012 dengan pinjaman sebesar Rp 3.000.000 tiga juta rupiah.Jangka waktu pinjaman adalah 4 tahun. Jenis pinjaman yang dipinjam oleh anggota S adalah Kredit UmumSerba-serbi. Kredit UmumSerba-serbi ditujukan untuk keperluan lain-lain bersifat nonproduktif yang sesuai dengan nilai-nilai CU, seperti: talangan ibadah, wisata, sewa rumah dan lain-lain. Kredit Umum atau Serba-serbi mempunyai ketentuan besar kredit maksimal Rp100.000.000 seratus juta rupiah, jangka waktu pengembalian maksimal 60 bulan 5 tahun, Balas Jasa Kredit sebesar 1,9 menurun per bulan, Jasa Pelayanan sebesar 1 dari kredit cair dan Kredit UmumSerba-serbi dilindungi Jalinan sesuai ketentuan. Anggota S melakukan angsuran terakhir kali pada tanggal 5 Maret 2015, dengan acuan Laporan Kredit Bermasalah cut off 4 Februari 2016 maka anggota telah menunggak angsuran pokok pinjaman selama lebih dari 3 tiga bulan sehingga dikategorikan kredit bermasalah menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 14PerM.KUKMXII2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan. Penulis tidak mendapatkan data penyebab kredit bermasalah dari anggota S karena anggota S sudah pindah alamat di Sumatra. Penulis juga kesulitan untuk mengetahui alamat jelas maupun no telepon dari anggota S. 20. Anggota T Anggota T beralamat di Jitar Rt 03 Rw 09 Sumber Arum Moyudan Yogyakarta. Pekerjaan anggota T adalah pedagang di pasar. Anggota T mengajukan pinjaman pada tanggal 5 Juli 2014 dengan pinjaman sebesar Rp 1.500.000 satu juta lima ratus rupiah.Jangka waktu pinjaman adalah 2 tahun. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Produk kredit yang diajukan anggota T adalah Kredit Usaha Produktif adalah kredit yang ditujukan untuk usaha produktif, seperti: peternakan, pertanian, perdagangan, jasa dan lain-lain. Kredit Usaha Produktif mempunyai ketentuan antara lain : besar kredit maksimal Rp400.000.000 empat ratus juta rupiah, jangka waktu pengembalian maksimal 60 bulan 5 tahun, balas jasa kredit sebesar 1,85 menurun per bulan, jasa pelayanan sebesar 1 dari kredit cair dan Kredit Usaha Produktif dilindungi Jalinan sesuai ketentuan. Anggota T melakukan pembayaran angsuran terakhir kali pada tanggal 28 Februari 2015. Laporan Kredit Bermasalah cut off 4 Februari 2016 digunakan penulis sebagai acuan dalam penelitian, maka anggota T telah menunggak angsuran pokok pinjaman selama lebih dari 3 tiga bulan sehingga dikategorikan kredit bermasalah menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 14PerM.KUKMXII2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan. Penulis melakukan wawancara dengan mengutamakan kenyamaan anggota T dalam menjawab pertanyaan penulis. Sumber pembiayaan kredit direncanakan dari pendapatan usaha dagang di pasar. Tujuan Kredit Usaha Produktif untuk menambah modal usaha dagang sayur. Pada awal pengenalan Credit Union Cindelaras Tumangkar. Anggota T sangat tertarik dengan produk-produk yang ditawarkan Credit Union Cindelaras Tumangkar sehingga anggota T mengajukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pinjaman Kredit Kapitalisasi. Penghasilan dari usaha dagang sayuran di pasar tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup anggota T dan keluarganya. Sepi pembeli menyebabkan sayur tidak habis terjual hal tersebut dikarenakan konsumen lebih memilih berbelanja pada pedagang sayur besar, sehingga anggota T sangat keberatan dan tidak mampu dalam mengangsur pinjaman Kredit Kapitalisasi tersebut. 21. Anggota U Anggota U mengajukan pinjaman pada tanggal 10 Juli 2014 dengan pinjaman sebesar Rp 1.000.000 satu juta rupiah. Jangka waktu pinjaman adalah 2 tahun. Jenis pinjaman yang dipinjam oleh anggota U adalah Kredit UmumSerba-serbi. Kredit UmumSerba-serbi ditujukan untuk keperluan lain-lain bersifat nonproduktif yang sesuai dengan nilai-nilai CU, seperti: talangan ibadah, wisata, sewa rumah dan lain-lain. Kredit Umum atau Serba-serbi mempunyai ketentuan besar kredit maksimal Rp100.000.000 seratus juta rupiah, jangka waktu pengembalian maksimal 60 bulan 5 tahun, Balas Jasa Kredit sebesar 1,9 menurun per bulan, Jasa Pelayanan sebesar 1 dari kredit cair dan Kredit UmumSerba-serbi dilindungi Jalinan sesuai ketentuan. Anggota U melakukan angsuran terakhir kali pada tanggal 28 Februari 2015, dengan acuan Laporan Kredit Bermasalah cut off 4 Februari 2016 maka anggota U telah menunggak angsuran pokok pinjaman selama lebih dari 3 tiga bulan sehingga dikategorikan kredit bermasalah menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 14PerM.KUKMXII2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan. Penulis tidak mendapatkan data penyebab kredit bermasalah dari anggota U karena anggota U sudah pindah alamat di Sumatra. Penulis juga kesulitan untuk mengetahui alamat jelas maupun no telepon dari anggota U. 22. Anggota V Anggota V beralamat di Moyudan Yogyakarta. Pekerjaan anggota V adalah sebagai sukarelawan. Anggota V mengajukan pinjaman pada tanggal 27 September 2014 dengan pinjaman sebesar Rp 3.500.000 tiga juta lima ratus ribu rupiah. Jangka pinjaman adalah 3 tahun. Produk kredit yang diajukan anggota V adalah Kredit Usaha Produktif. Kredit Usaha Produktif adalah kredit yang ditujukan untuk usaha produktif, seperti: peternakan, pertanian, perdagangan, jasa dan lain-lain. Kredit Usaha Produktif mempunyai ketentuan besar kredit maksimal Rp 400.000.000 empat ratus juta rupiah, jangka waktu pengembalian maksimal 60 bulan 5 tahun, Balas Jasa Kredit sebesar 1,85 menurun per bulan, Jasa Pelayanan sebesar 1 dari kredit cair dan Kredit Usaha Produktif dilindungi Jalinan sesuai ketentuan. Anggota V menjaminkan BPKB motor untuk pengajuan Kredit Usaha Produktif. Anggota V melakukan pembayaran angsuran terakhir PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kali pada tanggal 22 Januari 2015. Laporan Kredit Bermasalah cut off 4 Februari 2016 digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam penelitian, maka anggota V telah menunggak angsuran pokok pinjaman selama lebih dari 3 tiga bulan sehingga dikategorikan kredit bermasalah menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 14PerM.KUKMXII2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan. Penulis melakukan wawancara dengan mengutamakan kenyamaan anggota V dalam menjawab pertanyaan penulis. Tujuan pemakaian Kredit Usaha Produktif adalah untuk modal usaha. Tujuan dari peminjaman kredit Usaha Produktif tidak tercapai karena dana tersebut digunakan untuk kebutuhan lain, sehingga modal usaha tidak terealisasi. Dana yang seharusnya untuk modal usaha dia pergunakan untuk kebutuhan lain yaitu untuk merenovasi rumahnya. 23. Anggota W Anggota W beralamat di Moyudan Yogyakarta. Pekerjaan anggota W adalah wiraswasta sebagai penjual angkringan. Anggota W mengajukan pinjaman pada tanggal 17 September 2012 dengan pinjaman sebesar Rp 3.000.000 tiga juta rupiah. Jangka waktu pinjaman adalah 3 tahun. Produk kredit yang diajukan anggota W adalah Kredit Usaha Produktif. Kredit Usaha Produktif adalah kredit yang ditujukan untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI usaha produktif, seperti: peternakan, pertanian, perdagangan, jasa dan lain-lain. Kredit Usaha Produktif mempunyai ketentuan besar kredit maksimal Rp400.000.000 empat ratus juta rupiah, jangka waktu pengembalian maksimal 60 bulan 5 tahun, Balas Jasa Kredit sebesar 1,85 menurun per bulan, Jasa Pelayanan sebesar 1 dari kredit cair dan Kredit Usaha Produktif dilindungi Jalinan sesuai ketentuan. Anggota W melakukan pembayaran angsuran terakhir kali pada tanggal 15 Desember 2014. Laporan Kredit Bermasalah cut off 4 Februari 2016 digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam penelitian, maka anggota W telah menunggak angsuran pokok pinjaman selama lebih dari 3 tiga bulan sehingga dikategorikan kredit bermasalah menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 14PerM.KUKMXII2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan. Penulis melakukan wawancara dengan mengutamakan kenyamaan anggota W dalam menjawab pertanyaan penulis. Tujuan pemakaian Kredit Usaha Produktif adalah untuk tambah modal usaha angkringan.Anggota W mengalami musibah yaitu istri dari anggota W keguguran kehamilannya. Keadaan anggota W yang tidak mempunyai dana untuk biaya rumah sakit istrinya memaksa anggota W mengalokasikan pendapatan usaha angkringannya untuk membayar biaya rumah sakit. Hal tersebut menyulitkan anggota W untuk menyisihkan pendapatan untuk membayar pinjaman. 24. Anggota X Anggota X beralamat di Gondomanan Yogyakarta. Pekerjaan anggota X adalah Guru PNS . Anggota X mengajukan pinjaman pada tanggal 9 April 2009 dengan pinjaman sebesar Rp 12.000.000 dua belas juta rupiah. Jangka waktu pinjaman adalah 5 tahun. Produk kredit yang diajukan anggota X adalah Kredit UmumSerba-serbi. Kredit UmumSerba-serbi ditujukan untuk keperluan lain-lain bersifat nonproduktif yang sesuai dengan nilai-nilai CU, seperti: talangan ibadah, wisata, sewa rumah dan lain-lain. Kredit Umum atau Serba-serbi mempunyai ketentuan besar kredit maksimal Rp100.000.000 seratus juta rupiah, jangka waktu pengembalian maksimal 60 bulan 5 tahun, Balas Jasa Kredit sebesar 1,9 menurun per bulan, Jasa Pelayanan sebesar 1 dari kredit cair dan Kredit UmumSerba-serbi dilindungi Jalinan sesuai ketentuan. Anggota X melakukan pembayaran angsuran terakhir kali pada tanggal 31 Desember 2013. Laporan Kredit Bermasalah cut off 4 Februari 2016 digunakan penulis sebagai acuan penelitian maka anggota X telah menunggak angsuran pokok pinjaman selama lebih dari 3 tiga bulan sehingga dikategorikan kredit bermasalah menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Republik Indonesia No: 14PerM.KUKMXII2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan. Penulis melakukan wawancara dengan mengutamakan kenyamaan anggota X dalam menjawab pertanyaan penulis. Jaminan yang digunakan untuk pengajuan Kredit UmumSerba-serbi adalah Sertifikat tanah. Sumber pembiayaan kredit direncanakan dari gaji Guru Pns. Tujuan kredit UmumSerba-serbi yang diajukan oleh anggota X digunakan untuk keperluan pribadi. Anggota X mempunyai rencana menikah dan mengalami kekurangan dana untuk menyelenggarakan pesta pernikahan. Anggota X dan calon suaminya sepakat untuk meminjam pinjaman ke Bank swasta dan sesuai kesepakatan pinjaman tersebut akan diangsur secara bersama-sama dengan calon suami dari anggota X. Pinjaman ke 2 tersebut adalah atas nama anggota X. Keadaan rumah tangga anggota X setelah menikah tidak harmonis. Seringkali terjadi perselisihan dengan suami anggota X. Perceraian menjadi jalan terakhir untuk permasalahan di rumah tangga X. masalah perceraian tersebut berimbas pada pembayaran angsuran pinjaman di Credit Union Cindelaras Tumangkar, karena selain harus mengangsur pinjaman di Credit Union Cindelaras Tumangkar anggota X juga harus mengangsur pinjaman ke 2 di Bank swasta. Penghasilannya sebagai Guru PNS digunakan untuk membayar angsuran pinjaman di Bank swasta dan mencukupi kebutuhan sehari-hari. Anggota X tidak mampu membayar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI angsuran di Credit Union Cindelaras Tumangkar, karena sedianya angsuran pinjaman di Bank sawasta kesepakatannya diangsur bersama suami anggota X. Pada tabel 5.1. Penyebab Kredit Bermasalah, penulis memaparkan inisial nama anggota, tanggal pinjam kredit, jenis pinjaman, angsuran terakhir dan usia bermasalah bulan. Usia bermasalah dihitung menggunakan cut off tanggal 4 Februari 2016. Sehingga cara penghitungan usia kredit bermasalah dihitung lama bulan dari terakhir anggota melakukan pembayaran angsuran pokok sampai dengan tanggal 4 Februari 2016. Wawancara faktor-faktor penyebab kredit bermasalah di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo dilakukan penulis pada tanggal 5 Februari 2016 sampai tanggal 2 April 2016. Tabel 5.1 Rangkuman Wawancara Penyebab Kredit Bermasalah No Nama Anggota Tanggal Pinjam Usia Kredit tahun Jenis Pinjaman Angsuran Terakhir Bermasa lah bulan Keterangan 1 Anggota A 11 Januari 2014 5 Kredit Usaha Produktif 31 Oktober 2015 3 Penulis tidak mendapatkan data penyebab kredit bermasalah dari anggota A karena anggota A menolak diwawancarai. 2 Anggota B 31 Oktober 2015 5 Kredit UmumSerba -Serbi 31 Oktober 2015 3 Anggota B tidak mempunyai sumber pembiayaan kredit, hal ini diketahui bahwa anggota B tidak mempunyai pekerjaan tetap maupun pekerjaan sampingan. Anggota B mengandalkan penghasilan dari suami yang mempunyai pekerjaan guru sebagai sumber pembiayaan Kredit UmumSerba-Serbi. Tujuan awal dana pinjaman tersebut akan digunakan untuk modal usaha butik Anggota B kesulitan untuk melakukan pembayaran kredit dikarenakan harus membayar pendidikan anaknya yang masih duduk di bangku Universitas. Dijelaskan lebih jauh bahwa dana pendidikan memang sudah dipersiapkan tetapi di rencana ada kebutuhan lain sehingga anggota B tidak mampu untuk melakukan pembayaran angsuran Kredit UmumSerba-Serbi. 3 Anggota C 21 September 2015 1 Kredit Kapitalisasi 23 Oktober 2015 3 Anggota C merasa kecewa karena pinjaman saudaranya tidak disetujui oleh Credit Union Cindhe Laras Tumangkar. Kekecewaan tersebut dikarenakan anggota C berniat meminjam dana kepada saudaranya jika kredit saudaranya tersebut disetujui oleh pihak kredit. Anggota C berpendapat bahwa saudaranya tersebut layak mendapatkan kredit dari Credit Union Cindhe Laras Tumangkar. Penilaian tersebut membuat anggota C berpendapat bahwa tidak ada gunanya membangun kerjasama financial dengan Credit Union Cindhelaras Tumangkar. Anggota C mempunyai kemampuan untuk mengangsur pinjaman Kapitalisasi. 4 Anggota D 21 September 2015 1 Kredit kapitalisasi 23 Oktober 2015 3 Sumber pembiayaan pinjaman anggota D berasal dari usaha warung kelontong. Kondisi usaha warung kelontong anggota D lancar dan tidak mengalami kendala pemasukan. Anggota D selalu menitipkan angsuran pinjaman kepada anggota C. Hal tersebut dilakukan dengan alasan tempat pelayanan Credit Union Cindhe Laras Tumangkar jauh dari tempat tinggal anggota D. Seperti telah diketahui bahwa anggota C tidak lagi melakukan angsuran pinjaman. Angsuran pinjaman anggota D yang telah dititipkan kepada anggota C tidak dibayarkan kepada Credit Union Cindhe Laras Tumangkar. Anggota C mempunyai kemampuan untuk mengangsur pinjaman Kapitalisasi. 5 Anggota E 13 April 2012 4 Kredit Usaha Produktif 30 September 2015 4 Anggota E menjalankan usaha jamur yang dikelola bersama suami anggota E. Pada awal berdirinya usaha jamur tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI berjalan dengan lancar. Namun pada semester pertama mulai adalah kendala yaitu kesulitan distribusi jamur dan harga bersaing dengan pemasok lain. Distribusi jamur tidak dapat dilakukan dengan optimal karena anggota E memasarkan jamur tersebut hanya bersama dengan suaminya. Keterbatasan tenaga tersebut dirasa oleh anggota E menyebabkan tidak terjualnya jamur karena tidak didistribusikan. Harga bersaing dengan pemasok lain juga menjadi kendala dalam usaha anggota E hal ini dikarenakan pesaingnya mampu menjual jamur dibawah harga jamur milik anggota E. Kelangsungan ekonomi menjadi beban anggota E sehingga untuk menopang ekonomi anggota E membuka usaha angkringan di rumahnya. Dijelaskan bahwa anggota E masih mempunyai niat untuk membayar angsuran di Credit Union Cindhe Laras Tumangkar mengingan jaminan yang dijaminkan adalah bukan miliknya. 6 Anggota F 31 Maret 2015 2 Kredit Usaha Produktif 30 September 2015 4 Sumber pembiayaan kredit direncanakan dari keuntungan usaha tobong gamping atau pembuatan gamping. Tujuan Kredit Usaha Produktif untuk menambah modal usaha tobong gamping. Pada awalnya usaha tobong gamping terssebut dikelola bersama suami. Kondisi usaha tobong gamping lancar dan mampu bersaing dengan usaha tobong gamping lainnya. Pada pertengahan tahun 2014 usaha tobong gamping anggota F mengalami penurunan produksi secara drastis dikarenakan menurunnya jumlah pesanan gamping secara signifikan dan ditambah lagi harga bahan baku yaitu batu putih yang semakin naik. Hal tersebut menyebabkan anggota F sering tidak beroperasi atau hanya membuat gamping sesuai pesanan saja sampai pada akhirnya usaha tobong gamping milik anggota F mengalami kebangkrutan Tidak adanya pekerjaan membuat keadaan rumah tangga anggota F tidak harmonis dan memutuskan untuk bercerai. Sedianya perjanjian pinjaman tersebut dilunasi bersama suami, karena telah terjadi perceraian mantan suami dari F melepaskan tanggungjawabnya akan pelunasan pinjaman. Hal tersebut menyebabkan anggota F kesulitan untuk melunasi pinjaman. 7 Anggota G 13 April 2015 5 Kredit Usaha Produktif 30 September 2015 4 Penulis tidak mendapatkan data penyebab kredit bermasalah dari anggota G karena anggota berada di Pekan Baru. Penulis juga kesulitan untuk mengetahui alamat jelas maupun no telepon dari anggota G 8 Anggota H 13 Juli 2015 1 Kredit Kapitalisasi 23 September 2015 4 Tujuan Kredit Kapitalisasi yang diajukan oleh anggota H digunakan untuk keperluan membayar simpanan Siwaris menjadi anggota baru di Credit Union Cindhe Laras Tumangkar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Keterangan yang diperoleh dari anggota H adalah setelah mengajukan Kredit Kapitalisasi, anggota H mengajukan pinjaman untuk kredit pertanian. Pengajuan pinjaman tersebut tidak disetujui oleh bagian kredit Credit Union Cindhe Laras Tumangkar. Penolakan pengajuan pinjaman tersebut membuat anggota H merasa kecewa dan memutuskan untuk tidak melunasi pinjaman Kapitalisasi anggota baru Credit Union Cindhe Laras Tungkar. Secara keuangan, anggota H mampu membayar angsuran. 9 Anggota I 22 September 2015 1 Kredit Kapitalisasi 22 September 2015 4 Sumber pembiayaan kredit direncanakan Berdasarkan hasil usaha warung kelontong. Tujuan Kredit Kapitalisasi yang diajukan oleh anggota I digunakan untuk keperluan membayar simpanan Siwaris menjadi anggota baru di Credit Union Cindhe Laras Tumangkar. Keterangan yang diperoleh dari anggota I adalah anggota I mengalami kesulitan membayar angsuran pinjaman dikarenakan jarak tempat pelayanan Credit Union Cindhe Laras Tumangkar dirasa sangat jauh oleh anggota I. Anggota I merasa tidak bisa meluangkan waktu untuk melakukan pembayaran angsuran pinjaman. Kesibukannya sebagai wiraswasta cukup menguras waktu dan tenaga anggota I. Pada akhirnya anggota I memutuskan untuk tidak mengangsur Kredit Kapitalisasi. 10 Anggota J 4 Februari 2015 1 Kredit Kapitalisasi 15 September 2015 4 Sumber pembiayaan kredit direncanakan dari usaha toko bangunan. Tujuan Kredit Kapitalisasi yang diajukan oleh anggota J digunakan untuk keperluan membayar simpanan Siwaris menjadi anggota baru di Credit Union Cindhe Laras Tumangkar. Keterangan yang diperoleh dari anggota J adalah kondisi toko bangunan yang dia kelola baik dan lancar. Tidak adanya kendala yang dialami anggota J dalam menjalankan bisnis toko bangunan membuat omset toko bangunan meningkat setiap tahunnya.Kesibukan anggota J keluar kota dalam rangka bisnis toko bangunan membuat anggota J kesulitan datang ke Credit Union Cindhe Laras Tumangkar guna membayar pinjaman Kapitalisasi. Sama sekali tidak ada unsur kesulitan keuangan dalam membayar angsuran pinjaman kapitalisasi tersebut. 11 Anggota K 17 Mei 2012 5 Kredit Usaha Produktif 31 Agustus 2015 5 Sumber pembiayaan kredit direncanakan berasal dari keuntungan toko mebel. Tujuan pemakaian Kredit Usaha Produktif adalah untuk modal usaha toko mebel. Toko mebel milik anggota K selain menjual barang secara konsinyasi juga membuat atau memproduksi barang- barang mebel dari kayu. Pada pertengahan tahun 2013 usaha toko mebel milik anggota K mulai mengalami kendala. Sepi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pembeli menjadi alasan utama menurunnya penjualan di toko mebel milik anggota K. Hal tersebut memaksa anggota K untuk mengurangi produksi barang-barang mebel. Penurunan penjualan mengakibatkan menurunnya keuntungan yang diperoleh. 12 Anggota L 1 November 2014 3 Kredit Usaha Produktif 28 Agustus 2015 5 Sumber pembiayaan kredit direncanakan Berdasarkan hasil usahanya yaitu usaha penjualan busa bekas. Tujuan Kredit usaha Produktif untuk menambah modal jual beli busa bekas. Usaha yang dikelola oleh anggota L adalah usaha jual beli busa bekas. Busa bekas yang dia dapat dari para penyuplynya kemudian dikirim ke luar Yogyakarta. Daerah yang paling sering menjadi tujuan pengiriman busa bekas adalah daerah jawa barat. Pada bulan Juli 2015 anggota L mengalami kendala dalam usaha penjualan busa bekas miliknya. Penjualan menurun drastis hingga 70 dari bulan-bulan sebelumnya. Sepinya pembeli busa bekas membuat anggota L mengurangi stok busa bekas. Pendapatan sudah dipastikan menurun. Hal tersebut yang menyebabkan anggota L mengalai kesulitan dalam membayar pinjaman di Credit Union Cindhe Laras Tumangkar. Anggota L ingin merintis usaha baru agar dirinya bisa membayar pinjaman. 13 Anggota M 20 Mei 2014 2 Kredit Usaha Produktif 14 Agustus 5 Sumber pembiayaan kredit direncanakan Berdasarkan hasil usaha PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2015 pertanian. Kredit Usaha Produktif yang diajukan oleh anggota M digunakan untukmenambah modal pertanian yaitu membeli pupuk. Banyaknya kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan anak sekolah tidak sebanding dengan penghasilannya sebagai petani.hal ini dikarenakan produksi padi yang tidak menentu setiap kali panen. Beberapa penyebab terjadinya kegagalan panen di sawah milik anggota M adalah serangan hama dan tikus. Anggota M sudah mengupayakan beberapa cara dalam mengatasi hama dan tikus seperti melakukan insektisida, memasang racun, penangkapan tikus dan memelihara burung hantu namun tetap hasil panenya tidak bisa baik. Anggota M yang tidak mempunyai pekerjaan sampingan hanya bisa mengandalkan hasil panen dari usaha pertaniannya. Ketika hasil panen gagal maka anggota tidak akan bisa menyediakan uang untuk membayar angsuran Kredit di Credit Union Cindhe Laras. Terlepas dari itu anggota M mempunyai niat untuk dapat membayar pinjaman tersebut. 14 Anggota N 13 Oktober 2012 5 Kredit Usaha Produktif 31 Juli 2015 6 Sumber pembiayaan kredit direncanakan berasal dari penghasilan usaha cafe kopi. Tujuan pemakaian Kredit Usaha Produktif adalah untuk modal usaha cafe kopi. Sepi pembeli menjadi alasan utama menurunnya pendapatan di cafe kopil milik anggota N. Penurunan penjualan mengakibatkan menurunnya keuntungan yang di peroleh. Harga minuman dan makanan di café kopi tersebut juga terpaksa dinaikkan karena harga bahan-bahannya pun naik hampir 1,5 kali. 15 Anggota 0 5 Juni 2012 4 Kredit Usaha Produktif 31 Juli 2015 6 Sumber pembiayaan kredit direncanakan berasal dari penghasilan usaha counter pulsa dan penggergajian kayu keliling. Tujuan pemakaian Kredit Usaha Produktif adalah untuk modal usaha counter pulsa. Anggota O menjalankan usaha pengergajian kayu keliling dari tahun 2008. Penggergajian kayu keliling merupakan pekerjaan pokok dari suami anggota O. Untuk membantu suaminya mencari penghasilan, anggota O yang berperan sebagai ibu rumah tangga ingin membuka counter hp. Alasan tersebut yang mendasari anggota O mengajukan pinjaman di Credit Union Cindhe Laras Tumangkar. Kenyataan dari usaha counter pulsa berjalan tidak sesuai harapan, pendapatan dari usaha counter hp tidak cukup untuk membayar angsuran pinjaman di Credit Union Cindhe Laras Tumangkar dikarenakan sepi pembeli. Pendapatan dari usaha penggergajian kayu keliling juga tidak menentu karena hanya tergantung dari permintaan konsumen dan penggergajian hanya dapat dilakukan dalam skala keci atau rumahan. Hal tersebutlah yang menyebabkan anggota O tidak dapat melakukan pembayaran angsuran di Credit Union Cindhe Laras Tumangkar. 16 Anggota P 16 Februari 2015 1 Kredit Usaha Produktif 10 Juli 2015 6 Sumber pembiayaan kredit direncanakan dari pendapatan agen koran. Tujuan Kredit Usaha Produktif yang diajukan oleh anggota P digunakan untukmenambah modal usaha sebagai agen koran. Keterangan yang diperoleh dari anggota P adalah kondisi agen koran yang dia kelola mengalami kendala banyaknya persaingan agen koran yang baru bermunculan. Banyaknya agen-agen koran baru yang bermunculan menyebabkan daerah distribusinya menyempit atau berkurang. Hal tersebut disebabkan konsumen akan cenderung mengambil koran pada agen koran yang jaraknya lebih dekat. Dengan demikian omset penjualan agen koran milik anggota P berkurang dan pendapatan juga dipastikan berkurang. Hal tersebutlah yang menyebabkan anggota P tidak mampu membayar angsuran kredit Kapitalisasi di Credit Union Cindhe Laras Tumangkar. 17 Anggota Q 16 April 2015 1 Kredit Usaha Produktif 4 Juli 2015 7 Sumber pembiayaan kredit direncanakan dari pendapata usaha tenun. Tujuan Kredit Usaha Produktif untuk modal usaha tenun. Pada pertengahan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tahun 2015 anggota Q bekerja sebagai wiraswasta tenun kain. Anggota Q sudah mempunyai 1 buah alat tenun. Anngota Q memproduksi kain tenun itu sendiri. Pada akhir tahun 2015 anggota Q berhenti dari pekerjaanya sebagai penenun dan memilih bekerja sebagai guru honorer di Purworejo. Banyaknya kebutuhan hidup maka anggota Q meminjam pinjaman ditempat lain, sehingga anggota Q mempunyai kewajiban membayar angsuran pinjaman di dua tempat. Gaji sebagai guru honorer yang anggota Q dapatkan tidak mampu untuk membayar angsuran pinjaman di Credit Union Cindhe Laras Tumangkar. Walaupun saat ini tidak mampu membayar angsuran pinjaman, anggota Q tetap berniat untuk melunasinya. 18 Anggota R 29 Oktober 2013 5 Kedit Usaha Produktif 30 Juni 2015 7 Sumber pembiayaan kredit direncanakan berasal dari penghasilan sebagai pedagang sayur. Tujuan pemakaian Kredit Usaha Produktif adalah untuk tambahan modal berdagang sayur. Tujuan dari peminjaman kredit Usaha Produktif tidak tercapai karena dana tersebut digunakan untuk kebutuhan lain yaitu melunasi hutang di tempat lain, sehinnga tambahan modal dagang sayur tidak terealisasi. Hal tersebut membuat usaha dagang sayur milik anggota R kekurangan modal dan tidak dapat membeli sayur-sayuran. Usaha dagang sayur tidak dapat berjalan. Pada saat ini anggota R bekerja sebagai kuli truk pasir. Walaupun anggota R sudah mempunyai pekerjaan sebagai kuli truk pasir, anggota R tidak melakukan pembayaran angsuran di Credit Union Cindhe Laras Tumangkar dengan alasan banyaknya kebutuhan hidup. 19 Anggota S 8 Oktober 2012 4 Kredit UmumSerba -Serbi 5 Maret 2015 10 Penulis tidak mendapatkan data penyebab kredit bermasalah dari anggota S karena anggota S sudah pindah alamat di Sumatra. Penulis juga kesulitan untuk mengetahui alamat jelas maupun no telepon dari anggota S. 20 Anggota T 5 Juli 2014 2 Kredit Usaha Produktif 28 Februari 2015 11 Sumber pembiayaan kredit direncanakan dari pendapata usaha dagang di pasar. Tujuan Usaha Produktif untuk menambah modal usaha dagan sayur. Pada awal pengenalan Credit Union Cindhe Laras Tumangkar. Anggota T sangat tertarik dengan produk-produk yang ditawarkan Credit Union Cindhe Laras Tumangkar sehingga anggota T mengajukan pinjaman Kredit Usaha Produktif. Penghasilan dari usaha dagang sayuran di pasar tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup anggota T dan keluarganya. Sepi pembeli menyebabkan sayur tidak habis terjual, hal tersebut dikarenakan konsumen lebih memilih berbelanja pada pedagang sayur besar, sehingga anggota T sangat keberatan dan tidak mampu dalam mengangsur pinjaman Kredit Kapitalisasi tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 Anggota U 10 September 2014 2 Kredit UmumSerba -Serbi 28 Februari 2015 11 Penulis tidak mendapatkan data penyebab kredit bermasalah dari anggota U karena anggota U sudah pindah alamat di Sumatra. Penulis juga kesulitan untuk mengetahui alamat jelas maupun no telepon dari anggota U. 22 Anggota V 27 September 2014 3 Kredit Usaha Produktif 22 Januari 2014 12 Tujuan pemakaian Kredit Usaha Produktif adalah untuk modal usaha. Tujuan dari peminjaman kredit Usaha Produktif tidak tercapai karena dana tersebut digunakan untuk kebutuhan lain, sehinnga modal usaha tidak terealisasi. Anngota V mengakui bahwa anggota V kesulitan untuk memanajemen keuangan sehingga dana yang seharusnya untuk modal usaha dia pergunakan untuk kebutuhan lain yaitu merenovasi rumahnya. 23 Anggota W 17 September 2012 3 Kredit UmumSerba -Serbi 22 Januari 2015 13 Tujuan pemakaian Kredit Usaha Produktif adalah untuk tambah modal usaha angkringan. Anggota W mengalami musibah yaitu istri dari anggota W keguguran kehamilannya. Keadaan anggota W yang tidak mempunyai dana untuk biaya rumah sakit istrinya memaksa anggota W mengalokasikan pendapatan usaha angkringannya untuk membayar biaya rumah sakit. Hal tersebut menyulitkan anggota W untuk menyisihkan pendapatan untuk membayar pinjaman. Anggota X 9 April 2009 5 Kredit UmumSerba -Serbi 31 Desember 2013 25 Jaminan yang digunakan untuk pengajuan Kredit UmumSerba-serbi adalah Sertifikat tanah. Sumber pembiayaan kredit direncanakan dari gaji Guru Pns. Tujuan kredit UmumSerba- serbi yang diajukan oleh anggota X digunakan untuk keperluan pribadi. Anggota X mempunyai rencana menikah. Anggota X mengalami kekurangan dana untuk menyelenggarakan pesta pernikahan. Anggota X dan calon suaminya sepakat untuk meminjam pinjaman ke Bank swasta dan sesuai kesepakatan pinjaman tersebut akan diangsur secara bersama-sama dengan calon suami dari anggota X. Pinjaman ke 2 tersebut adalah atas nama anggota X. Keadaan rumah tangga anggota X setelah menikah tidak harmonis. Seringkali terjadi perselisihan dengan suami anggota X. Perceraian menjadi jalan terakhir untuk permasalahan di rumah tangga X. Masalah perceraian tersebut berimbas pada pembayaran angsuran pinjaman di Credit Union Cindhe Laras Tumangkar, karena selain harus mengangsur pinjaman di Credit Union Cindhe Laras Tumangkar anggota X juga harus mengangsur pinjaman ke 2 di Bank swasta. Penghasilannya sebagai Guru PNS digunakan untuk membayar angsuran pinjaman di Bank swasta dan mencukupi kebutuhan sehari-hari. Anggota X tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mampu membayar angsuran di Credit Union Cindhe Laras Tumangkar, karena sedianya angsuran pinjaman di Bank swasta kesepakatannya diangsur bersama suami anggota X. Sumber : Data diolah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Analisa Data

Analisa data faktor-faktor penyebab kredit bermasalah di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo adalah sebagai berikut : 1. Anggota A Penulis tidak mendapatkan keterangan penyebab kredit bermasalah anggota A karena anggota A menolak untuk diwawancarai. Penulis mengutamakan kenyamanan dalam responden menjawab pertanyaan wawancara sehingga ketidakrelaan responden untuk menjawab menjadi alasan penulis tidak mendapatkan keterangan penyebab kredit bermasalah yang dialami anggota A terkait kelalaian melakukan pembayaran angsuran pinjaman di Credit Union Cindelaras Tumangkar. 2. Anggota B Penyebab kredit bermasalah yang dialami oleh anggota B terkait menunggaknya pembayaran angsuran pinjaman Kredit UmumSerba- Serbi adalah anggota B menyalahgunakan penggunaan Kredit Credit Union Cindelaras Tumangkar. Tujuan awal dana pinjaman tersebut akan digunakan untuk modal usaha butik. Tetapi dana tersebut digunakan untuk membayar biaya pendidikan anaknya. Tujuan penggunaan kredit menjadi tidak produktif karena sedianya digunakan untuk membangun usaha butik yang hasilnya dapat digunakan untuk membayar pinjaman. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Anggota C Penyebab kredit bermasalah yang dialami oleh anggota C terkait menunggaknya pembayaran angsuran pinjaman Kredit Kapitalisasi adalah watak tidak baik. Anggota C merasa kecewa terhadap Credit Union Cindelaras Tumangkar karena pengajuan pinjaman saudaranya tidak disetujui oleh bagian kredit. Anggota C berpendapat saudaranya layak mendapatkan kredit. Anggota C mempunyai rencana untuk meminjam dana kepada saudaranya jika pinjaman saudaranya disetujui oleh bagian kredit. Pendapat anggota C tersebut membangun pemikran bahwa tidak ada gunanya kerjasama finansial dengan Credit Union Cindelaras Tumangkar, sehingga anggota C memutuskan untuk tidak melakukan pembayaran angsuran pinjaman Kredit kapitalisasi di Credit Union Cindelaras Tumangkar. Anggota C tidak mempunyai kesadaran untuk melunasi pinjaman. 4. Anggota D Penyebab kredit bermasalah yang dialami oleh anggota D terkait menunggaknya pembayaran angsuran pinjaman Kredit Kapitalisasi adalah tidak adanya niat. Anggota C tidak menyetorkan angsuran yang sudah anggota D titipkan kepada anggota C. Anggota C tidak menyetorkan angsuran D karena anggota C memutuskan untuk tidak melakukan pembayaran angsuran. Tidak adanya niat membayar pinjaman diperlihatkan anggota D dengan adanya alasan lokasi yang jauh dan secara keuangan anggota D mampu membayar angsuran tersebut. 5. Anggota E Penyebab kredit bermasalah yang dialami oleh anggota E terkait menunggaknya pembayaran angsuran pinjaman Kredit Usaha Produktif adalah kendala usaha. Anggota E mengalami kendala usaha dalam mengelola usaha jamur. Kendala tersebut antara lain kesulitan distribusi jamur dan harga bersaing dengan pemasok lain. Keterbatasan tenaga tersebut dirasa oleh anggota E menyebabkan tidak terjualnya jamur karena tidak didistribusikan. Harga bersaing dengan pemasok lain juga menjadi kendala dalam usaha anggota E hal ini dikarenakan pesaingnya mampu menjual jamur dibawah harga jamur milik anggota E. 6. Anggota F Penyebab kredit bermasalah yang dialami oleh anggota F terkait menunggaknya pembayaran angsuran pinjaman Kredit Usaha Produktif adalah kendala usaha dan perceraian. Pada pertengahan tahun 2014 usaha tobong gamping anggota F mengalami penurunan produksi secara drastis dikarenakan menurunnya jumlah pesanan gamping secara signifikan dan ditambah lagi harga bahan baku yaitu batu putih yang semakin naik. Hal tersebut menyebabkan anggota F sering tidak beroperasi atau hanya membuat gamping sesuai pesanan saja sampai pada akhirnya usaha tobong gamping milik anggota F mengalami kebangkrutan. Tidak adanya pekerjaan membuat keadaan rumah tangga anggota F tidak harmonis dan memutuskan untuk bercerai. Sedianya perjanjian pinjaman tersebut dilunasi bersama suami, karena telah terjadi perceraian mantan suami dari F melepaskan tanggung jawabnya akan pelunasan pinjaman. Hal tersebut menyebabkan anggota F kesulitan untuk melunasi pinjaman. 7. Anggota G Penulis tidak mendapatkan keterangan penyebab kredit bermasalah anggota G karena anggota G pindah alamat di Pekan Baru. Penulis juga kesulitan mendapatkan alamat jelas maupun no telepon anggota G. 8. Anggota H Penyebab kredit bermasalah yang dialami oleh anggota H terkait menunggaknya pembayaran angsuran pinjaman Kredit Kapitalisasi adalah watak tidak baik. Anggota H merasa kecewa terhadap Credit Union Cindelaras Tumangkar karena pengajuan pinjamannya tidak disetujui oleh bagian kredit. Anggota H berpendapat bahwa dirinya layak mendapatkan persetujuan kredit untuk modal pertanian. Pendapat anggota H tersebut membangun pemikran bahwa tidak ada gunanya kerjasama finansial dengan Kredit Union Cindelaras Tumangkar, sehingga anggota H memutuskan untuk tidak melakukan pembayaran angsuran pinjaman Kredit kapitalisasi di Credit Union Cindelaras Tumangkar. Anggota H tidak mempunyai kesadaran untuk melunasi pinjaman. 9. Anggota I Penyebab kredit bermasalah yang dialami oleh anggota I terkait menunggaknya pembayaran angsuran pinjaman Kredit Kapitalisasi adalah tidak adanya niat. Anggota I mengalami kesulitan membayar angsuran pinjaman dikarenakan jarak tempat pelayanan Credit Union Cindelaras Tumangkar dirasa sangat jauh dan kesibukan dari anggota I. Tidak adanya niat baik dari anggota I untuk melakukan pembayaran angsuran karena secara keuangan anggota I mampu membayar angsuran tersebut. 10. Anggota J Penyebab kredit bermasalah yang dialami oleh anggota J terkait menunggaknya pembayaran angsuran pinjaman Kredit Kapitalisasi adalah tidak adanya niat. Anggota J sibuk keluar kota untuk urusan bisnis toko bangunan miliknya sehingga merasa tidak punya waktu untuk melakukan pembayaran pinjaman. Tidak adanya niat baik dari anggota J untuk melakukan pembayaran angsuran karena secara keuangan anggota J mampu membayar angsuran tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. Anggota K Penyebab kredit bermasalah yang dialami oleh anggota K terkait menunggaknya pembayaran angsuran pinjaman Kredit Kapitalisasi adalah kendala usaha. Anggota K mengalami kendala di usaha toko mebel miliknya. Usaha toko mebel tersebut mengalami penurunan penjualan dikarenakan sepi pembeli. Penurunan penjualan mengakibatkan menurunnya keuntungan yang diperoleh. Hal tersebut memaksa anggota K untuk mengurangi produksi barang-barang mebel. Penurunan penjualan mengakibatkan menurunnya keuntungan yang diperoleh. 12. Anggota L Penyebab kredit bermasalah yang dialami oleh anggota L terkait menunggaknya pembayaran angsuran pinjaman Kredit Usaha Produktif adalah kendala usaha. Anggota L mengalami kendala di usaha jual beli busa bekas miliknya. Pada bulan Juli 2015 anggota L mengalami kendala dalam usaha penjualan busa bekas miliknya. Penjualan menurun drastis hingga 70 dari bulan-bulan sebelumnya. Sepinya pembeli busa bekas membuat anggota L mengurangi stok busa bekas. Pendapatan sudah dipastikan menurun. Hal tersebut yang menyebabkan anggota L mengalami kesulitan dalam membayar pinjaman di Credit Union Cindelaras Tumangkar.