Langkah-langkah Penanganan Kredit bermasalah

14PerM.KUKMXII2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan. Penulis melakukan wawancara dengan mengutamakan kenyamaan anggota B dalam menjawab pertanyaan penulis. Diketahui bahwa anggota B tidak mempunyai sumber pembiayaan kredit, hal ini diketahui bahwa anggota B tidak mempunyai pekerjaan tetap maupun pekerjaan sampingan. Anggota B mengandalkan penghasilan dari suami yang mempunyai pekerjaan guru sebagai sumber pembiayaan kredit UmumSerba-serbi. Tujuan awal dana pinjaman tersebut akan digunakan untuk modal usaha butik. Anggota B kesulitan untuk melakukan pembayaran kredit dikarenakan harus membayar pendidikan anaknya yang masih duduk di bangku Universitas. Dijelaskan lebih jauh bahwa dana pendidikan memang sudah dipersiapkan tetapi di rencana ada kebutuhan lain sehingga anggota B tidak mampu untuk melakukan pembayaran angsuran UmumSerba- serbi 3. Anggota C Anggota C beralamat di jalan Wates km 14 Yogyakarta. Pekerjaan anggota C adalah wiraswasta dengan membuka warung buah dan warung kelontong di Stasiun Kereta Api Wates. Anggota C mengajukan pinjaman pada tanggal 21 September 2015 dengan pinjaman sebesar Rp 1.000.000 satu juta rupiah. Jangka waktu pinjaman adalah 1 tahun. Produk kredit yang diajukan anggota C adalah Kredit Kapitalisasi.Kredit Kapitalisasi adalah Kredit yang diberikan kepada anggota yang tidak memiliki uang tunai tetapi mempunyai keinginan kuat untuk memiliki simpanan. Ketentuan Kredit kapitalisasi adalah Kredit yang dikabulkan tidak dibawa pulang tetapi disimpan di Siwaris dan atau simpanan pendidikan dan atau simpanan property, besarnya kredit maksimal Rp 25.000.000 dua puluh lima juta rupiah, jasa pelayanan sebesar 1 dibayar tunai, pelunasan kredit maksimal 60 bulan, balas jasa kredit sebesar 1,8 menurun per bulan, Kredit Kapitalisasi dilindungi jalinan sesuai ketentuan. Anggota C melakukan pembayaran angsuran terakhir pada tanggal 23 Oktober 2015dengan menggunakan acuan Laporan Kredit Bermasalah cut off 4 Februari 2016 maka anggota telah menunggak angsuran pokok pinjaman selama lebih dari 3 tiga bulan sehingga dikategorikan kredit bermasalah menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 14PerM.KUKMXII2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan. Penulis melakukan wawancara dengan mengutamakan kenyamaan anggota C dalam menjawab pertanyaan penulis. Diketahui bahwa anggota C merasa kecewa karena pinjaman saudaranya tidak disetujui oleh Credit Union Cindelaras Tumangkar. Kekecewaan tersebut dikarenakan anggota C berniat meminjam dana kepada saudaranya jika PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kredit saudaranya tersebut disetujui oleh pihak kredit.Anggota C berpendapat bahwa saudaranya tersebut layak mendapatkan kredit dari Credit Union Cindelaras Tumangkar. Penilaian tersebut membuat anggota C berpendapat bahwa tidak ada gunanya membangun kerjasama finansial dengan Credit Union Cindhelaras Tumangkar. Anggota C mempunyai kemampuan untuk mengangsur pinjaman Kapitalisasi. 4. Anggota D Anggota D beralamat di jalan Wates km 14 Yogyakarta.Pekerjaan anggota D adalah wiraswasta dengan membuka warung kelontong.Anggota D mengajukan pinjaman pada tanggal 21 September 2015 dengan pinjaman sebesar Rp 1.000.000 satu juta rupiah. Jangka waktu pinjaman adalah 1 tahun. Produk kredit yang diajukan anggota D adalah Kredit Kapitalisasi Kredit. Kapitalisasi adalah kredit yang diberikan kepada anggota yang