5 Gangguan tidur
Gangguan tidur merupakan kondisi terputusnya tidur yang mana pola tidur bangun seseorang berubah dari pola kebiasaannya, hal ini menyebabkan
penurunan baik kuantitas maupun kualitas tidur seseorang 6
Penggunaan obat Penggunaan obat-obatan yang mengandung sedative mengindikasikan
adanya masalah tidur. obat-obatan mempunyai efek terhadap terganggunya tidur pada tahap REM.
7 Disfungsi di siang hari
Seseorang dengan kualitas tidur yang buruk menunjukkan keadaan mengantuk ketika beraktivitas di siang hari, kurang antusias atau
perhatian, tidur sepanjang siang, kelelahan, depresi, mudah mengalami distres, dan penurunan kemampuan beraktivitas.
2.2.4 Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tidur
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas tidur diantaranya yaitu penyakit, stress emosional, obat-obatan, lingkungan, makanan
minuman, dan gaya hidup Potter Perry, 2005. a. Penyakit
Setiap penyakit yang menyebabkan nyeri, ketidaknyamanan fisik atau masalah suasana hati seperti kecemasan atau depresi dapat mempengaruhi
masalah tidur Kozier, 2005. Menurut Potter Perry 2005, penyakit dapat memaksa klien untuk tidur dalam posisi yang tidak biasa, seperti memperoleh
posisi yang aneh saat tangan atau lengan diimobilisasi pada traksi dapat mengganggu tidur.
b. Stres Emosional Kecemasan tentang masalah pribadi dapat mempengaruhi situasi tidur.
Stres menyebabkan seseorang mencoba untuk tidur, namun selama siklus tidurnya klien sering terbangun atau terlalu banyak tidur. Stres yang berlanjut
dapat mempengaruhi kebiasaan tidur yang buruk Potter Perry, 2005. Stres emosional dapat menyebabkan tekanan yang seringkali menimbulkan frustasi
sehingga individu akan mengalami kesulitas untuk memulai tidur atau sebaliknya pada beberapa individu yang stres akan menyebabkan individu
cenderung lebih banyak tidur. c. Obat-obatan
Obat tidur seringkali membawa efek samping. Pada usia dewasa dapat mengalami ketergantungan obat tidur untuk mengatasi stressor gaya hidup.
Obat tidur juga seringkali digunakan untuk mengontrol atau mengatasi sakit kroniknya. Beberapa obat juga dapat menimbulkan efek samping penurunan
tidur REM Potter Perry, 2005. d. Lingkungan
Lingkungan tempat seorang tidur berpengaruh pada kemampuan untuk tertidur. Ventilasi yang baik memberikan kenyamanan untuk tidur tenang.
Ukuran, kekerasan dan posisi tempat tidur mempengaruhi kualitas tidur. Tingkat cahaya, suhu dan suara dapat mempengaruhi kemampuan untuk tidur.
Klien ada yang menyukai tidur dengan lampu yang dimatikan, remang-remang
atau tetap menyala. Suhu yang panas atau dingin menyebabkan klien mengalami kegelisahan. Beberapa orang menyukai kondisi tenang untuk tidur
dan ada yang menyukai suara untuk membantu tidurnya seperti dengan musik yang lembut Potter Perry, 2005.
e. Gaya hidup Seseorang yang sering berganti jam kerja dapat menyebabkan
terganggunya pola tidur, sebaiknya aktivitas tersebut diatur agar tidur bisa pada waktu yang tepat Mubarak, 2007. Menurut Rafiudin 2004, kebiasaan
mengkonsumsi kafein dan alkohol juga mempunyai efek insomnia. Makan dalam porsi besar, berat dan berbumbu pada makan malam juga menyebabkan
makanan sulit dicerna sehingga dapat mengganggu tidur.
2.2.5 Mekanisme Tidur