9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tekanan Darah 2.1.1 Definisi Tekanan Darah
Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh sirkulasi darah pada dinding pembuluh darah dan merupakan salah satu tanda-tanda vital yang utama.
Peningkatan atau penurunan tekanan darah akan mempengaruhi homeostatis di dalam tubuh. Tekanan darah selalu diperlukan untuk daya dorong mengalirnya
darah di dalam arteri, arteriola, kapiler dan sistem vena, sehingga terbentuklah suatu aliran darah yang menetap. Jika sirkulasi darah menjadi tidak memadai lagi,
maka terjadilah gangguan pada sistem transportasi oksigen, karbondioksida, dan hasil-hasil metabolisme lainnya. Terdapat dua macam kelainan tekanan darah,
antara lain yang dikenal sebagai hipertensi atau tekanan darah tinggi dan hipotensi atau tekanan darah rendah Potter Perry 2005. Menurut Soeharto 2004, yang
mendefinisikan tekanan darah sebagai kekuatan yang dihasilkan oleh darah saat dipompa dari jantung keseluruh pembuluh jaringan, fungsi tekanan darah untuk
mengalirkan darah keseluruh tubuh dengan demikian semua organ-organ penting mendapatkan oksigen O2 dan gizi yang dibawa oleh darah.
2.1.2 Pengukuran Tekanan Darah
Menurut Palmer 2007, tekanan darah timbul ketika bersirkulasi di dalam pembuluh darah. Organ jantung dan pembuluh darah berperan penting dalam
proses ini dimana jantung sebagai pompa muskular yang menyuplai tekanan untuk
menggerakkan darah, dan pembuluh darah yang diukur dalam satuan millimeter air raksa mmHg serta memiliki dinding yang elastis dan ketahanan yang kuat.
Menurut Yogiantoro 2006, pengukuran tidak langsung dapat dilakukan dengan menggunakan Sphygmomanometer dan stetoskop. Alat ini dikalibrasi sedemikian
rupa sehingga tekanan yang terbaca pada manometer sesuai dengan tekanan dalam milimeter air raksa yang dihantarkan oleh arteri brakialis.
Cara mengukur tekanan darah yaitu dimulai dengan membalutkan manset dengan kencang dan lembut pada lengan atas dan dikembangkan dengan pompa.
Tekanan dalam manset dinaikkan sampai denyut radial atau brakial menghilang. Hilangnya denyutan menunjukkan bahwa tekanan sistolik darah telah dilampaui
dan arteri brakialis telah tertutup. Manset dikembangkan lagi sebesar 20 sampai 30 mmHg di atas titik hilangnya denyutan radial. Kemudian manset dikempiskan
perlahan, dan dilakukan pembacaan secara auskultasi maupun palpasi Brunner Suddarth, 2005. Menurut JNC VII, klasifikasi hipertensi pada orang dewasa
terbagi menjadi kelompok normal, prehipertensi, hipertensi derajat satu dan hipertensi derajat dua.
2.1.3 Tekanan Darah Rendah
Tekanan darah rendah adalah kondisi abnormal dimana tekanan darah seseorang lebih rendah dari pada biasanya, yang dapat menyebabkan gejala pusing
atau tidak bisa berpikir secara jernih. Seharusnya pembuluh darah berespon terhadap gravitasi dengan kontraksi menyempit, dan dengan demikian dapat
meningkatkan tekanan darah, jika kita berdiri dari posisi duduk atau berbaring. Hipotensi ortostatik merupakan penurunan tekanan darah sistolik ≥20 mmHg atau
penurunan tekanan darah diastolik ≥10 mmHg dari posisi berbaring ke posisi duduk atau berdiri. Penurunan harus ada dalam waktu tiga menit setelah
perubahan posisi Martuti, 2009. Penyebab hipotensi meliputi: penyakit sistem saraf, seperti neuropati,
istirahat di tempat tidur dalam waktu yang lama, irama jantung yang tidak teratur, penyakit kencing manis, dimana kerusakan saraf mengganggu refleks yang
mengontrol tekanan darah. Penyebab tekanan darah rendah lainnya adalah dehidrasi kekurangan cairan, reaksi tubuh terhadap panas, sehingga darah
berpindah ke pembuluh kulit, sehingga memicu dehidrasi, gagal jantung, serangan jantung, perubahan irama jantung, pingsan stres emosional, takut, rasa tidak
amannyeri, anafilaksis reaksi alergi yang mengancam jiwa, donor darah, perdarahan di dalam tubuh, kehilangan darah, kehamilan, arteriosklerosis
pengerasan dinding arteri, pelebaran pembuluh darah dilatasi yang dapat menyebabkan menurunnya tekanan darah, hal ini biasanya sebagai dampak dari
syok septik, pemaparan oleh panas, diare, obat-obat vasodilator nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE Yugiantoro, 2006.
2.1.4 Tekanan Darah Tinggi