Analisis DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

35 Peneliti : Pada metode PBL untuk materi usaha ini, cara evaluasinya seperti apa pak? Bentuk soal-soal yang diberikan seperti apa ya pak? Guru : Kalau ulangan akhir kan dari Dinas, biasanya pilihan ganda mirip soal UN. Jadi isinya kebanyakan matematis, tapi kalau ulangan harian, PR, tugas itu saya buatkan sendiri saya sengaja perbanyak soal konsep. Peneliti : Mengapa perlu diperbanyak soal konsep pak? Guru : Karena kalau anak itu paham konsep pasti bisa mengerjakan soal seperti apapun. Tapi kalau cuma menghafal rumus kalau soalnya bervariasi jadinya bingung nggak bisa ngerjain. Peneliti : Apakah tidak ada evaluasi pada akhir pelajaran pak? Guru : Kalau sempat ya ada. Kalau seumpama waktu ditanya mengerti nggak semuanya diem saya yang kasih soal. Untuk ngecek pemahaman materi hari itu. Pada akhir pembelajaran usaha, peneliti melihat bahwa Guru X melaksanakan salah satu evaluasi pembelajaran yaitu evaluasi akhir pembelajaran. Kegiatan itu dilaksanakan pada menit ke 42:55. Guru X memberikan soal untuk dikerjakan siswa. Soal diambil dari buku pelajaran yang dijadikan acuan pembelajaran di kelas. Kegiatan tersebut ditampilkan pada gambar 4.2. Gambar 4.2. Guru memberikan soal kepada siswa untuk dikerjakan. 36 b. Pengetahuan Guru Y tentang metode pembelajaran 1 Pengetahuan Guru Y tentang metode pembelajaran yang baik untuk digunakan dalam pembelajaran materi usaha Guru Y meyakini bahwa dengan metode pembelajaran yang mengutamakan siswa aktif akan membuat siswa lebih mengerti dan mudah mengingat. Oleh karena itu metode yang digunakan guru dalam pembelajaran materi usaha adalah metode saintifik. Menurut Guru Y metode saintifik adalah metode pembelajaran dimana siswa menemukan sendiri pemahamannya melalui diskusi-diskusi. Dalam metode pembelajaran ini Guru Y meyakini bahwa peran guru hanyalah sebagai fasilitator, sedangkan yang memegang peran aktif dalam pembelajaran adalah siswa. Hal itu diungkapkan dalam wawancara di bawah ini: Peneliti : Metode yang digunakan ini namanya metode apa ya pak? Guru : Saintifik mbak Peneliti : Metode pembelajaran saintifik itu seperti apa pak sebenarnya? Guru : Ya seperti ini mbak, anak-anak yang menemukan sendiri pemahamannya melalui diskusi-diskusi. Peneliti : Berarti diskusi itu masuk dalam langkah-langkah pembelajaran saintifik ya pak? Guru : Iya mbak benar. Jadi siswa harus lebih aktif daripada guru. Guru hanya bertindak sebagai fasilitator saja. Peneliti : Lalu, apakah berdasarkan pengalaman metode ini cocok untuk mengajarkan materi ini? Guru : Cocok-cocok saja mbak, metode ini kan fleksible bisa diterapkan di materi apa saja. Malahan menurut saya dengan metode seperti ini dimana anak diskusi terlebih dahulu akan 37 membuat siswa lebih ingat tentang materi karena mereka yang mencari sendiri. 2 Pengetahuan Guru Y tentang langkah-langkah pembelajaran Guru Y memiliki pengetahuan mengenai langkah-langkah pembelajaran sesuai metode yang dilakukan. Menurut keyakinan guru langkah-langkah pembelajaran dalam metode saintifik ini adalah terlebih dulu ada materi yang akan dibahas, kemudian siswa membahas materi tersebut dengan cara berdiskusi kelompok dan langkah terakhir adalah membahas hasil diskusi dengan teman-teman lainnya dan didampingi guru. Peneliti : Metode saintifik ini langkah-langkahnya seperti apa ya pak? Guru : Ada materi, anak berdiskusi menemukan jawabannya sampai ketemu kalau sudah nanti dibahas bersama-sama. Pendapat yang salah bisa dibenarkan saat pembahasan. Peneliti : Dari langkah-langkah tersebut yang biasanya sulit dilakukan oleh siswa itu yang mana Pak? Guru : Nggak ada yang sulit ini semuanya bisa dilakukan kok. Pada pembelajaran, peneliti melihat aktivitas yang menunjukkan bagaimana guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran. Kegiatan tersebut berlangsung pada menit ke 3:12 -46:08. Pada saat itu guru mengintruksikan siswa untuk membentuk kelompok dengan teman yang duduk di bangku terdekat. Setelah membuat berkelompok guru membagikan soal diskusi kepada siswa yang dilaksanakan selama satu jam pelajaran, seperti ditunjukkan pada gambar 4.3. Setelah itu pada menit ke 46:08 Guru Y dan siswa mulai membahas hasil diskusi seperti ditampilkan pada gambar 4.4. 38 Gambar 4.3 Siswa melakukan diskusi kelompok membahas soal yang diberikan guru. Gambar 4.4 Guru Y bersama sama siswa membahas hasil diskusi 3 Pengetahuan Guru Y tentang evaluasi pembelajaran Menurut Guru Y, evaluasi yang tepat dalam pembelajaran materi usaha ini adalah ulangan harian, mid semester, dan ulangan akhir semester, serta PR. Guru juga memiliki keyakinan bahwa dalam acuan dalam pembuatan soal ataupun acuan dalam penyampaian materi Ujian Nasional. Sehingga dalam menyampaikan materi, menyampaikan persamaan, jenis soal adalah agar kelak dapat mengerjakan soal UN. Hal tersebut seperti terungkap dalam wawancara di bawah ini: 39 Peneliti : Dalam metode saintifik ini, evaluasi pembelajaran dilakukan dengan cara apa saja ya pak? Guru : Ulangan harian, mid, dan ulangan akhir. Kadang juga ada PR. Peneliti : Soal-soal evaluasi tadi dalam bentuk apa ya pak? Guru : Pilihan ganda biasanya. Peneliti : Apakah semuanya pilihan ganda pak? Alasannya? Guru : Ya mbak. Alasannya karena kan kalau nanti UN pilihan ganda juga, biar anak semakin terbiasa. Peneliti : Pilihan gandanya berisi hitung-hitungan atau bagaimana pak? Guru : Ya hitung-hitungan kebanyakan, konsep juga ada. Peneliti : Perbandingan antara hitung-hitungan dan konsep berapa- berapa pak? Guru : Ya kayak UN itu. Soalnya kan nanti proyeksinya untuk UN. 2. Pengetahuan guru tentang media pembelajaran a. Pengetahuan Guru X tentang media pembelajaran 1 Pengetahuan guru tentang media pembelajaran yang baik untuk materi usaha Guru X meyakini bahwa media pembelajaran yang baik adalah media pembelajaran yang membantu siswa membentuk pemahaman, bukannya justru menimbulkan kebingungan. Media pembelajaran yang baik adalah media pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk belajar. Hal tersebut seperti pada wawancara di bawah ini. 40 Peneliti : Menurut bapak, media pembelajaran yang baik yang dapat digunakan dalam pembelajaran itu media yang seperti apa pak? Guru : Media pembelajaran yang dapat membantu siswa membentuk pemahaman, bukannya justru menimbulkan kebingungan, media yang juga dapat memotivasi siswa untuk belajar. Selain itu, guru juga berpendapat bahwa daripada media pembelajaran yang disediakan guru, media akan lebih baik jika dibuat sendiri oleh siswa karena siswa akan lebih memahami materi tersebut. Hal ini seperti dalam pernyataan guru di bawah ini. Peneliti : Pernahkah siswa membuat media pembelajaran sendiri pak? Guru : Pernah tapi sangat sederhana sekali. Tapi bukan angkatan ini, saya lupa sekitar 2 tahun lalu. Peneliti : Media yang sederhana tersebut dalam bentuk apa ya pak? Guru : Media berbentuk mobil-mobilan Peneliti : Bahan yang digunakan apa ya pak? Apakah disediakan sekolah atau anak membawa sendiri? Guru : Dari balok kayu yag disusun, iya mbak anak membawa sendiri dari rumah namun ini pekerjaannya kelompok. Peneliti : Baiklah pak, menurut bapak dalam penggunaan media lebih efektif mana siswa membuat sendiri atau siswa tinggal memanfaatkan media yang disediakan? Guru : Lebih efektif yang membuat sendiri mbak, kan kalo begitu mereka akan lebih banyak belajar hasilnya lebih paham. 2 Pengetahuan guru tentang tujuan penggunaan media pembelajaran yang digunakan dalam penyampaian materi usaha Dalam pembelajaran yang telah dilakukan, Guru X menggunakan beberapa video sebagai media pembelajaran. Guru X meyakini bahwa tujuan penggunaan video tersebut adalah agar membuat siswa lebih tertarik dan 41 lebih mengingat apa yang telah disampaikan. Pengetahuan tersebut terungkap dalam wawancara di bawah ini. Peneliti : Dalam pembelajaran kemarin bapak menggunakan beberapa video sebagai media pembelajaran untuk menjelaskan. Alasan dan tujuannya apa pak? Guru : Tujuannya ya agar anak-anak lebih paham dan lebih tertarik. Biasanya anak akan lebih mengingat apa yang divisualkan. Selain itu, guru juga meyakini bahwa menggunakan power point yang ditampilkan di depan kelas akan mempermudah berjalannya pembelajaran dalam hal presentasi hasil belajar dan sharing antar siswa. Hal tersebut seperti diungkapkan guru pada wawancara di bawah ini. Guru : Media yang sering digunakan kayak kemarin itu, power point yang kadang diisi video, gambar lalu ditampilkan di depan kelas. Peneliti : Tujuan penggunaan LCD tersebut apa pak? Guru : Agar mempermudah siswa dalam presentasi hasil belajar dan bisa sharing dengan teman-temannya juga. Peneliti : Apakah kegiatan sharing menggunakan media tersebut efektif dalam pembelajaran pak? Guru : Tentu saja, kan kalau ditampilkan di depan semua bisa mudah lihat jadi lebih mudah mengerti. b. Pengetahuan Guru Y tentang media pembelajaran 1 Pengetahuan guru tentang media pembelajaran yang baik untuk materi usaha Media pembelajaran yang baik sesuai pengetahuan guru adalah media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam membentuk pemahaman materi. Penggunaan media akan membuat maksud dari pembelajaran 42 mudah tersampaikan dan dipahami sehingga akan membuat siswa mudah mengingatnya. Pemilihan media pembelajaran juga harus sesuai dengan konteks materi. Seperti yang diungkapkan oleh guru dalam wawancara di bawah ini. Peneliti : Media pembelajaran kan banyak jenisnya ya pak. Pemilihan media pembelajaran yang tepat itu berdasarkan apa pak? Guru : Ya berdasarkan materi yang diajarkan mbak. Peneliti : Menurut bapak, media pembelajaran yang baik yang dapat digunakan dalam pembelajaran itu media yang seperti apa pak? Guru : Ya media yang dapat membantu siswa lebih memahami materi. Peneliti : Kemudian, menurut bapak, apakah penggunaan media dalam pembelajaran ini cukup efektif pak? Guru : Iya, tentu saja. Karena kalau menggunakan media, maksud dari pembelajaran mudah tersampaikan dan juga anak jadi lebih mudah memahami dan akan diingat oleh siswa. 2 Pengetahuan guru tentang tujuan penggunaan media pembelajaran yang digunakan dalam penyampaian materi usaha Dalam pembelajaran yang telah berlangsung, Guru Y menggunakan beberapa media pembelajaran. Media-media pembelajaran yang digunakan adalah materi yang disajikan dalam power point, dan beberapa video yang ditampilkan oleh guru di depan kelas seperti dilihat dalam gambar 10. Menurut keyakinan Guru Y, penggunaan power point adalah dengan tujuan mempermudah penyampaian materi oleh guru. Dan penggunaan video- video adalah bertujuan untuk membuat siswa tertarik untuk mempelajari materi yang diajarkan. Hal-hal tersebut sesuai dengan pernyataan Guru Y dalam wawancara di bawah ini: 43 Peneliti : Media pembelajaran yang sering digunakan bapak dalam pembelajaran apa saja ya pak? Guru : Ya LCD itu setiap pembelajaran digunakan. Peneliti : Tujuan penggunaannya pak? Guru : Ya agar lebih mudah dalam penyampaian materi. Peneliti : Penyampaian materi dari guru pak? Guru : Iya dari guru. Peneliti : Bapak, dalam pembelajaran ini, bapak menggunakan beberapa video sebagai media pembelajaran. Maksud dan tujuannya apa ya pak? Guru : Ya tujuannya jelas untuk membuat anak lebih tertarik mbak, kalau anak tertarik dengan pembelajarannya anak akan menyerap banyak informasi dari materi yang diajarkan, kan anak sekarang lebih mudah memahami apapun dalam bentuk visual mbak. Gambar 4.5 Guru menampilkan video pertandingan tarik tambang. 3. Pengetahuan guru tentang materi-materi pokok a. Pengetahuan Guru X tentang materi-materi pokok Menurut pengetahuan Guru X, materi-materi pokok dalam materi usaha adalah pengertian usaha, persamaan umum usaha, usaha yang disebabkan oleh beberapa arah gaya, usaha oleh gaya konstan dan usaha oleh gaya yang berubah-ubah dan terakhir usaha total. Hal itu didasari bahwa materi-materi 44 tersebutlah yang disampaikan secara mendetail di dalam kelas. Hal itu juga diperkuat oleh hasil wawancara peneliti dengan guru di bawah ini. Peneliti : Selanjutnya dalam pembelajaran materi usaha, sebenarnya materi apa saja yang menjadi materi utama atau pokok pak? Guru : Ya yang di buku itu mbak tentang pengertian usaha, persamaan umum usaha, usaha total. Peneliti : Menurut hasil pengamatan saya dalam pembelajaran kemarin, materi yang bapak sampaikan itu, mulai dari pengertian usaha, persamaan umum usaha, usaha yang disebabkan oleh beberapa arah gaya, usaha oleh gaya konstan dan usaha oleh gaya yang berubah ubah dan terakhir usaha total. Apakah berarti materi-materi itu memang yang penting pak? Guru : Iya mbak benar, seperti yang di buku. Itu kan sudah seperti di silabus. b. Pengetahuan Guru Y tentang materi-materi pokok Menurut pengetahuan Guru Y, materi-materi pokok dalam materi usaha adalah mengenai pengertian usaha, persamaan umum usaha, usaha oleh gaya yang berubah-ubah dan usaha oleh gaya konstan serta usaha total. Hal itu dapat dilihat dari rekaman video yang menampilkan guru menyampaikan tiga materi tersebut di kelas. Menurut pengetahuan guru, materi usaha total termasuk materi yang sangat mudah dipelajari sendiri oleh siswa tanpa harus dijelaskan oleh guru. Oleh sebab itu materi tersebut tidak disampaikan walaupun termasuk materi pokok. Hal itu sesuai dengan pernyataan guru dalam wawancara yang di bawah ini. Peneliti : Dalam pembelajaran materi usaha, sebenarnya materi apa saja yang menjadi materi utama pak? Guru : Persamaan umum, pengertian, lalu usaha oleh macam-macam gaya itu terus usaha total. 45 Peneliti : Menurut hasil pengamatan saya dalam pembelajaran kemarin, materi yang bapak sampaikan itu, mulai dari pengertian usaha, persamaan umum usaha, usaha oleh gaya konstan dan usaha oleh gaya yang berubah-ubah. Apakah berarti materi-materi itu memang yang penting pak? Guru : Ya jelas mbak, kan itu yang memang jadi inti dari materi usaha. Peneliti : Kemudian saya juga mengamati selama pembelajaran mengenai usaha kemarin, bapak tidak menyampaikan mengenai usaha total. Adakah alasannya pak kenapa seperti itu? Guru : Kan itu paling mudah, nggak usah dibahas anak pasti bisa baca sendiri pahami sendiri. Yang perlu dibahas itu kalau anak baca sendiri masih ada kemungkinan nggak ngerti. Itu kan materi paling terakhir dari materi usaha dan memang paling mudah. 4. Pengetahuan guru tentang urutan penyajian yang baik a. Pengetahuan Guru X tentang urutan penyajian Guru X meyakini bahwa urutan penyajian yang baik dalam penyampaian materi usaha adalah: 1 Pengertian usaha 2 Persamaan umum usaha 3 Usaha yang diakibatkan oleh beberapa arah gaya 4 Usaha yang disebabkan gaya konstan dan gaya yang berubah-ubah 5 Usaha total Penyampaian tersebut dikarenakan menurut pengetahuan guru, urutan penyajian seperti itu akan membantu siswa lebih mudah penyampaian materi selanjutnya. Hal ini seperti dengan pernyataan guru dalam wawancara di bawah ini. 46 Guru : Itu urutannya sudah seperti di buku seperti silabus. Karena yang awal itu akan menjadi dasar yang selanjutnya jadi harus seperti itu. Dalam pembelajaran, urutan penyajian tersebut dibuktikan oleh kegiatan guru di bawah ini: 1 Pengertian usaha disampaikan Guru X pada 9 November 2016 menit ke 6:22. Dalam penyampaiannya guru membandingkan dua video yang ditampilkan. Dari perbedaan tersebut guru mengajak siswa menyimpulkan apa pengertian usaha. Kegiatan tersebut ditunjukkan oleh Gambar 4.6. Gambar 4.6 Guru menampilkan dua video yang berbeda. 2 Persamaan umum usaha disampaikan oleh Guru X pada 9 November 2016 menit ke 10:30. Kegiatan tersebut nampak pada gambar 4.7 di bawah ini. Gambar 4.7 Guru menampilkan slide berisi materi persamaan umum usaha 47 3 Guru menyampaikan mengenai usaha yang disebabkan oleh beberapa arah gaya pada 9 November 2016 menit ke 15:15. Gambar 4.8 Guru X menyampaikan materi mengenai usaha yang disebabkan oleh beberapa arah gaya. Dalam rekaman video pembelajaran Guru X menyampaikan materi mengenai usaha yang disebabkan oleh beberapa arah gaya. Guru mengandaikan beberapa nilai sudut antara gaya dan perpindahan dan siswa menjawab hasilnya. Interaksi antara Guru X dan siswa dapat dilihat dalam percakapan di bawah ini. Guru : Seumpama dengan persamaan umum usaha tersebut gaya memb entuk sudut 45º terhadap perpindahan berarti cos θ nya berapa? Siswa : Sepertiga akar 2 pak. Guru : Kalau seumpama sudut antara gaya dan perpindahan adalah 180º bagaimana nilai usahanya? Kelas hening, siswa sibuk menghitung Siswa : Negatif nggak sih pak? Guru : Kenapa bisa negatif? Siswa : Kan cos 180 min 1 pak. 48 4 Usaha oleh gaya konstan dan usaha oleh gaya yang berubah-ubah disampaikan oleh Guru X pada menit ke 30:25 tanggal 9 November 2016. Guru X menyampaikan materi mengenai usaha oleh gaya yang berubah- ubah dan usaha oleh gaya konstan. Guru X menyampaikan materi ini dengan metode analisis grafik. Guru X menampilkan dua grafik yang berbeda seperti ditampilkan pada gambar 4.9 di bawah ini. Gambar 4.9. Guru X menampilkan dua grafik yang berbeda untuk menyampaikan materi usaha yang disebabkan oleh gaya konstan dan usaha oleh gaya yang berubah-ubah. 5 Penyampaian materi usaha total oleh Guru X dilakukan pada 9 November 2016 pada menit ke 40:26. Kegiatan tersebut seperti ditampilkan oleh gambar 4.10. 49 Gambar 4.10 Guru menampilkan slide berisi materi tentang usaha total b. Pengetahuan Guru Y tentang urutan penyajian Berdasarkan pengamatan peneliti dalam video rekaman pembelajaran, Guru Y meyakini bahwa urutan penyajian yang baik dalam penyampaian materi usaha adalah: 1 Pengertian usaha 2 Persamaan umum usaha 3 Usaha yang disebabkan gaya konstan dan gaya yang berubah-ubah 4 Usaha total Penyampaian tersebut dikarenakan menurut pengetahuan guru, urutan penyajian seperti itu akan membantu siswa lebih mudah memahami materi. Hal ini dikuatkan dengan pernyataan guru dalam wawancara di bawah ini. Peneliti : Urutan penyajiannya juga memang harus seperti itu pak? Guru : Iya mbak, kan supaya lebih gampang. Pedomannya ya di buku itu, tujuannya ya agar lebih mudah dipahami. Dalam pembelajaran, urutan penyajian tersebut dibuktikan oleh kegiatan guru di bawah ini: 1 Pada 7 November 2016 menit ke 48:04, guru menyampaikan materi mengenai pengertian usaha. 50 Gambar 4.11 Guru menampilkan dua video untuk menyampaikan materi mengenai pengertian usaha. Gambar 4.11 di atas merupakan potongan video yang memperlihatkan Guru Y saat membahas pengertian usaha dengan menampilkan dua video yang berbeda. Video pertama adalah ketika seseorang mendorong mobil namun mobil sama sekali tidak bergerak. Video kedua adalah ketika dua tim lomba tarik tambang. 2 Pada 7 November 2016 menit ke 50:22 Guru Y menyampaikan materi mengenai persamaan umum usaha. Dalam rekaman video pembelajaran guru menjelaskan mengenai persamaan umum usaha yaitu W = F.Δd. Kegiatan tersebut ditampilkan oleh gambar 4.12. Gambar 4.12. Guru menyampaikan materi mengenai persamaan umum usaha 51 3 Pada tanggal 7 November 2016 menit ke 60:56, Guru Y menyampikan materi mengenai usaha oleh gaya konstan dan usaha oleh gaya yang berubah-ubah. Guru menyampaikan materi ini dengan menggambar dua grafik di papan tulis. Kegiatan tersebut ditampilkan pada gambar 4.13. Gambar 4.13 Guru menggambar dua grafik untuk menyampaikan tentang usaha oleh gaya konstan dan usaha oleh gaya yang berubah-ubah. 5. Pengetahuan guru tentang miskonsepsi a. Pengetahuan Guru X tentang miskonsepsi Peneliti menemukan beberapa pengetahuan guru dalam hal miskonsepsi. Pengetahuan-pengetahuan itu antara lain: 1 Guru tahu apa itu miskonsepsi dalam fisika, guru juga mengetahui bagaimana mendeteksi miskonsepsi. 2 Guru juga mengetahui materi apa saja yang menjadi materi rawan miskonsepsi. Materi tersebut adalah tentang konsep usaha. 52 3 Guru dapat mengantisipasi bagaimana caranya agar miskonsepsi jangan terjadi yaitu dengan sering meminta pendapat siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran. Dari rekaman video memang tampak bahwa guru sering sekali meminta pendapat siswa yang kemudian disimpulkan bersama-sama menjadi pengertian yang utuh seperti terlihat pada menit ke 5:13 saat guru akan mengarahkan siswa untuk membentuk pengertian usaha yang benar. 4 Guru mengetahui miskonsepsi-miskonsepsi yang pernah terjadi. Dari pernyataan-pernyataan guru dari wawancara bahkan guru mengetahui jumlah-jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi dari angkatan-angkatan sebelumnya. Dugaan-dugaan peneliti tersebut berdasarkan pada wawancara di bawah ini: Peneliti : Dalam fisika ada istilah dalam pembelajaran yang tidak asing yaitu miskonsepsi. Menurut bapak miskonsepsi itu apa ya pak? Guru : Miskonsepsi itu pemahaman yang kurang tepat oleh siswa. Peneliti : Kurang tepat bagaimana pak? Guru : Ya kurang tepat mbak, menurut pemahaman siswa hal A terjadi karena B, padahal dalam fisika sesuai dengan hukum yang ada hal B yang terjadi karena A. Peneliti : Bapak, dalam fisika, miskonsepsi merupakan hal yang sangat mengganggu pembelajaran karena akan mempengaruhi hasil belajar. Dalam pembelajaran materi usaha ini bagaimana bapak mengantisipasi adanya miskonsepsi? Guru : Ya makanya dalam pembelajaran saya sering bertanya pendapat- pendapat siswa, pendapat yang kurang benar dibenarkan, yang belum lurus diluruskan, kalau dibimbing seperti itu insyaallah tidak ada miskonsepsi. Peneliti : Dalam pembelajaran adakah cara khusus yang digunakan untuk mendeteksi adanya miskonsepsi di kelas? 53 Guru : Gampang caranya, dikasih aja soal-soal konsep-konsep yang penting. Nanti bisa tahu pemahaman konsep siswa bagaimana, kalau ada miskonsepsi dibahas waktu sesi pembahasan. Peneliti : Dalam materi usaha dan energi ini menurut bapak materi yang rawan miskonsepsi apa ya pak? Guru : Materi tentang konsep usaha sepertinya. Konsep usaha dalam fisika kan berbeda dengan pengertian usaha dalam sosial kemasyarakatan. Kalau dalam fisika, usaha itu kan kalau gaya yang diberikan menimbulkan adanya perpindahan, kalau tidak ada perpindahan kan usahanya nol. Tapi kan dalam kehidupan sehari-hari pemakaian kata usaha kan seenaknya. Semua hal yang dilakukan dibilang usaha nggak tahu membuat perubahan atau nggak tetep dibilang usaha. Peneliti : Pernah tidak pak saat ujian terlihat siswa yang masih mengalami miskonsepsi? Guru : Kalau ujian akhir kan biasanya cuma masukin rumus jadi nggak masalah. Tapi kalau pas ulangan harian berhubung selesai materi langsung ulangan siswa biasanya masih ingat jadi soal-soal konsep bisa dijawab. Yang masih salah ya sekitar 5-10 lah, sedikit kok. Peneliti : Dari angkatan-angkatan sebelumnya apakah miskonsepsi yang dialami sama seperti itu pak? Guru : Kurang lebih ya sama. Tentang pengertian usaha itu, karena kan materi usaha lainnya gampang ya. Peneliti : Siswa yang masih mengalami miskonsepsi pada saat ulangan harian dari angkatan-angkatan sebelumnya apakah jumlahnya juga sama pak? Guru : Ya sekitar itu. Biasanya yang masih salah ya yang nggak mendengarkankalau dijelaskan. b. Pengetahuan Guru Y tentang miskonsepsi Peneliti menemukan beberapa pengetahuan Guru Y dalam hal miskonsepsi. Pengetahuan-pengetahuan itu antara lain: 1 Guru mengetahui apa itu miskonsepsi 2 Guru meyakini bahwa cara untuk mendeteksi miskonsepsi adalah dengan memberikan soal 54 3 Guru meyakini bahwa cara untuk mencegah miskonsepsi adalah dengan bertukar pendapat antar guru dengan siswa 4 Guru mengetahui berapa jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi pada angkatan-angkatan sebelumnya walaupun tidak menyebutkan jumlah pastinya. Dugaan-dugaan peneliti tersebut berdasarkan pada wawancara di bawah ini: Peneliti : Dalam fisika ada istilah dalam pembelajaran yang tidak asing yaitu miskonsepsi. Menurut bapak miskonsepsi itu apa ya pak? Guru : Miskonsepsi itu ya seperti asal katanya, mis sama konsep artinya ya konsep yang salah. Pemahaman siswa yang salah mengenai konsep tertentu. Peneliti : Adakah cara khusus untuk mendeteksi miskonsepsi pak? Guru : Kalau seumpama pas ulangan salah berarti ya miskonsepsi. Peneliti : Selama ini dalam materi usaha ini apakah banyak yang mengalami miskonsepsi sampai ulangan pak? Guru : Tidak banyak. Karena kan itu materinya sebenarnya mudah asal mendengarkan saat di kelas dan membaca buku pasti gampang. Peneliti : Lalu pak bagaimana cara bapak untuk mencegah adanya miskonsepsi? Guru : Sesudah diskusi kan ada pembahasan bersama-sama di kelas, nah itu gunanya untuk share pendapat antar siswa dan dalam bimbingan guru agar tidak salah paham yang nantinya jadi miskonsepsi. Peneliti : Jika seumpama ada pak, bagaimana cara bapak untuk mengetahuinya dan mengatasinya? Guru : Ya dengan tukar pendapat itu mbak, kalau ada yang salah kan langsung tahu lalu dibenarkan. Peneliti : Lalu pak, dalam pembelajaran materi ini menurut bapak apakah rawan terjadi miskonsepsi ya pak dan pada bagian apa? Guru : Kalau miskonsepsi mungkin tentang pengertian usaha saja ya mbak. Kan kalau istilah sehari-hari segala daya upaya dinamakan berusaha, melakukan usaha, namun kalau usaha dalam fisika kan 55 berbeda, nah itu yang perlu dijelaskan. Kalau usaha dalam fisika kan baru adabernilai kalau terjadi perpindahan. Peneliti : Selama ini dalam materi usaha ini apakah banyak yang mengalami miskonsepsi sampai ulangan pak? Guru : Tidak banyak. Karena kan itu materinya sebenarnya mudah asal mendengarkan saat di kelas dan membaca buku pasti gampang.

C. Pembahasan

PCK seorang guru sangatlah penting dalam pembelajaran karena PCK mencakup pengetahuan mengenai materi dan pengetahuan pedagogi. PCK setiap guru dapat berbeda- beda karena banyak faktor termasuk pengalaman mengajar. Hal itu dikarenakan PCK tidak dapat dimiliki secara instan. Perlu kemauan guru untuk terus menerus melatih diri dalam menguasai materi pelajaran, menguasai metode pembelajaran hingga pengelolaan kelas. Dalam penelitian ini, peneliti tidak membuat penilaian terhadap kedua guru yang menjadi responden. Peneliti tidak mengukur atau membandingkan profil PCK yang dimiliki kedua guru tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana profil kemampuan PCK khususnya yang dimiliki guru fisika SMA dalam mengajarkan materi usaha yang nantinya dapat menjadi salah satu sumber belajar bagi peneliti sebagai calon guru fisika. Dalam penelitian ini, dalam mengidentifikasi profil PCK yang dimiliki kedua guru, peneliti membagi kategori analisis menjadi lima kategori yaitu: 1. Pengetahuan guru tentang metode pembelajaran 2. Pengetahuan guru tentang media pembelajaran 3. Pengetahuan guru tentang materi-materi pokok 4. Pengetahuan guru tentang urutan penyajian 56 5. Pengetahuan guru tentang miskonsepsi Dari rekaman proses pembelajaran, peneliti berusaha mengamati tindakan-tindakan guru dengan seksama. Karena dibalik tindakan-tindakan guru tersebut ada yang mendasari. Hal-hal yang mendasari tersebut dapat berupa pengetahuan guru baik pengetahuan tentang materi ataupun pengetahuan tentang pedagogi. Dari tindakan-tindakan guru tersebut, peneliti berusaha mengkategorikannya dalam beberapa kategori data dalam rangka mengidentifikasi profil PCK guru. 1. Pengetahuan guru tentang metode pembelajaran a. Pengetahuan Guru X tentang metode pembelajaran Dari penelitian ini terungkap guru menggunakan metode pembelajaran PBL. Guru mengetahui apa itu metode pembelajaran PBL yaitu metode dimana siswa mencari dan menemukan sendiri solusi untuk masalah yang ada. Guru juga mengetahui langkah-langkah pembelajaran dalam metode PBL yaitu menemukan masalah, kemudian mencari sumber belajar yang berkaitan, lalu sumber belajar tersebut untuk menganalisis masalah yang telah ditemukan. Guru X juga mengetahui langkah yang sulit dalam langkah-langkah metode PBL serta cara mengatasinya. Selain mengenai metode yang digunakan, wawancara juga berhasil mengungkap keyakinan guru mengenai evaluasi pembelajaran yang tepat yaitu menggunakan sebanyak-banyaknya soal konsep. b. Pengetahuan Guru Y tentang metode pembelajaran Dari penelitian ini terungkap bahwa guru menggunakan metode saintifik yang menurut guru adalah metode pembelajaran dimana siswa menemukan sendiri pemahamannya melalui diskusi-diskusi. Guru Y juga mengetahui langkah- 57 langkah pembelajaran dalam metode saintifik. Guru meyakini bahwa pembelajaran yang baik adalah ketika guru hanya sebagai fasilitator saja, sedangkan siswa lah yang harus memiliki peran yang lebih banyak dalam pembelajaran. Guru Y meyakini bahwa pembelajaran yang dilaksanakan haruslah berorentasi pada UN dari segi materi yang disampaikan hingga persamaan yang diberikan. 2. Pengetahuan guru tentang media pembelajaran a. Pengetahuan Guru X tentang media pembelajaran Dari pengamatan dan wawancara peneliti mengungkap bahwa Guru X mengetahui kriteria media pembelajaran yang baik yaitu yang dapat memudahkan siswa memahami materi yang disampaikan. Oleh karena itu dalam pembelajaran Guru X menggunakan slide-slide power point yang berisi materi. Selain berisi materi, slide tersebut juga berisi video-video dan gambar yang bertujuan memudahkan siswa memvisualisasikan pemahamannya. Terkadang Guru X masih menulis di papan tulis dalam rangka memperjelas materi yang kurang jelas yang ditampilkan di power point. Guru X berpendapat bahwa media pembelajaran akan lebih baik lagi jika dibuat sendiri oleh siswa karena akan berpengaruh terhadap tingkat pemahaman siswa tersebut. b. Pengetahuan Guru Y tentang media pembelajaran Dari pengamatan dan wawancara peneliti mengungkap bahwa Guru Y mengetahui kriteria media pembelajaran yang baik yaitu yang dapat membuat siswa tertarik untuk belajar. Dari ketertarikan tersebut siswa akan mudah 58 belajar dan mengingat apa yang disampaikan. Dalam pembelajaran, media yang dipilih guru adalah beberapa video dan gambar-gambar yang diselipkan dalam slide-slide power point. Guru Y juga masih menggunakan media papan tulis dan spidol untuk menggambar grafik dan menulis persamaan. Dari wawancara juga terungkap bahwa guru mengetahui media apa saja di laboratorium yang data digunakan sebagai media pembelajaran materi usaha jika praktikum memungkinkan untuk dilaksanakan. 3. Pengetahuan guru tentang materi-materi pokok dalam materi usaha a. Pengetahuan Guru X tentang materi-materi pokok dalam materi usaha Dari pengamatan dan wawancara, peneliti mengungkap bahwa materi-materi yang disampaikan guru secara detail adalah materi yang dianggap materi-materi pokok oleh guru. Materi-materi tersebut adalah pengertian usaha, persamaan umum usaha, usaha yang disebabkan oleh beberapa arah gaya, usaha oleh gaya konstan dan usaha oleh gaya yang berubah ubah dan terakhir usaha total. b. Pengetahuan Guru Y tentang materi-materi pokok dalam materi usaha Dari hasil wawancara, peneliti mengungkap bahwa materi-materi yang dianggap materi pokok oleh Guru Y adalah pengertian usaha, persamaan umum usaha, usaha oleh gaya yang berubah-ubah dan usaha oleh gaya konstan serta usaha total. Walaupun dari hasil pengamatan guru sama sekali tidak menyebutkan tentang usaha total di kelas, guru masih menganggap ini materi penting dan dapat dipelajari oleh siswa sendiri karena sangat mudah. Hal ini diungkap dari hasil wawancara dengan Guru Y. 59 4. Pengetahuan guru tentang urutan penyajian a. Pengetahuan Guru X tentang urutan penyajian Berdasarkan pengamatan peneliti dalam video rekaman pembelajaran, Guru X meyakini bahwa urutan penyajian yang baik dalam penyampaian materi usaha adalah yang sesuai dengan bukusilabus yaitu: 1 Pengertian usaha 2 Persamaan umum usaha 3 Usaha yang diakibatkan oleh beberapa arah gaya 4 Usaha yang disebabkan gaya konstan dan gaya yang berubah-ubah 5 Usaha total b. Pengetahuan Guru Y tentang urutan penyajian Berdasarkan pengamatan peneliti dalam video rekaman pembelajaran, Guru Y meyakini bahwa urutan penyajian yang baik dalam penyampaian materi usaha adalah: 1 Pengertian usaha 2 Persamaan umum usaha 3 Usaha yang disebabkan gaya konstan dan gaya yang berubah-ubah 4 Usaha total 5. Pengetahuan guru tentang miskonsepsi a. Pengetahuan Guru X tentang miskonsepsi