Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean

Model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean D M IS Succes Model dikembangkan dari penelitian –penelitian yang sudah dilakukan oleh Shannon dan Weaver 1949, Mason 1978 dan penelitian- penelitian sistem informasi lainnya yang sudah dilakukan Jogiyanto, 2007. Di Model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLeanDM IS Succes Model ini, kualitas sistem system quality mengukur kesuksesan teknis yang didefinisikan sebagai akurasi dan efisiensi dari suatu sistem yang menghasilkan informasi, kualitas informasi information quality mengukur kesuksesan semantik yang didefinisikan sebagai kesuksesan suatu informasi dalam membawa arti yang diinginkan, dan penggunaan use, kepuasan pemakai user satisfication, dampak individual individual impact dan dampak organisasional organizational impact mengukur kesuksesan efektifitas yang didefinisikan sebagai efek dari informasi terhadap penerimanya sesuai dengan yang diusulkan oleh Shannon dan Weaver 1949 dan Mason 1978. Berdasarkan teori-teori dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang telah dikaji, DeLone dan McLean 1992 kemudian mengembangkan suatu model parsimoni yang mereka sebut dengan nama model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLeanDM IS Succes Model sebagai berikut ini. 9 Gambar 2.1 Sumber: DeLone dan McLean, 1992, 87 Gambar diatas menggambarkan bahwa kesuksesan pengembangan sistem diukur dengan 2 dua variabel yaitu intensitas penggunaan use dan kepuasaan pengguna sistem informasi yang bersangkutan user satisfication. Variabel-variabel yang mempengaruhi kesuksesan sistem informasi adalah kualitas informasi information quality sebagai output sistem dan kualitas sistem system qualityyang bersangkutan. Selanjutnya, variabel intensitas penggunaan sistem juga mempengaruhi kepuasaan pengguna sistem informasi yang bersangkutan. Kepuasan dan penggunaan akan memberikan dampak terhadap kinerja individu dan pada akhirnya kinerja organisasi DeLone dan McLean, 1992. Pengukur – pengukur yang digunakan dari keenam dimensi ini, yaitu kualitas sistem system quality, kualitas informasi information quality, penggunaan use, kepuasan pemakai user satisfication, dampak individual individual impact, dan dampak organisasi organization impact. Gambar 1 Model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean 10 2.1.1 Kualitas Sistem Kualitas sistem digunakan untuk mengukur kualitas sistem informasi itu sendiri Jogiyanto 2007a. Artinya, kualitas sistem merupakan kualitas teknis dari sistem informasi itu. Kualitas sistem berarti kualitas kombinasi dari hardware dan software. DeLone dan McLean 1992 menjelaskan bahwa kualitas sistem adalah performa dari sistem yang merujuk pada seberapa baik kemampuan perangkat keras,perangkat lunak, kebijakan, prosedur dari sistem informasi dapat menyediakan informasi kebutuhan pengguna. Kualitas sistem diukur secara subyektif oleh pemakai, sehingga kualitas sistem yang digunakan adalah kualitas sistem persepsian perceived systemquality. 2.1.2 Kualitas Informasi Kualitas informasi mengukur kualitas keluaran dari sistem informasi, Jogiyanto 2007a. Sama halnya dengan kualitas sistem, kualitas informasi yang dimaksud adalah kualitas informasi yang diukur secara subyektif oleh pemakai yang selanjutnya disebut sebagai kualitas informasi persepsian perceived information quality. 2.1.3 Penggunaan Informasi Jogiyanto 2007a membedakan penggunaan use ke dalam penggunaan keluaran information use dan penggunaan sistem system use yang berarti penggunaan informasi dan penggunaan dari sistem informasi itu sendiri. Dari pembedaan tersebut, dalam konteks penggunaan aplikasi virtual oleh mahasiswa peminatan jaringan komputer di Universitas Sanata Dharma, penggunaan yang dimaksud adalah penggunaan aplikasi atau sistem itu sendiri system use. 11 2.1.4 Kepuasan Pemakai Kepusasan pemakai sistem user satisfaction merupakan respon dan umpan balik yang dimunculkan pengguna setelah memakai sistem informasi. Sikap pengguna terhadap sistem informasi merupakan kriteria subjektif mengenai seberapa suka pengguna terhadap sistem yang digunakan. 2.1.5 Dampak Individu Dampak individu individual impact merupakan pengaruh keberadaan dan pemakaian sistem informasi terhadap kualitas kinerja pengguna secara individual termasuk didalamnya produktivitas, efisiensi dan efektivitas kinerja. 2.1.6 Dampak Organisasi Dampak organisasi organizational impact merupakan pengaruh keberadaan dan pemakaian sistem informasi terhadap kualitas kinerja organisasi dalam hal ini institusi yang mengembangkan Jogiyanto 2007a.

2.2. Skala Likert