Penentuan kriteria geliat Penentuan dosis asam asetat

pendahuluan ini adalah penetapan kriteria geliat hewan uji, penetapan dosis asam asetat dan penetapan selang waktu pemberian rangsang. Kriteria hewan uji yang digunakan dalam uji pendahuluan sama dengan yang digunakan dalam pengambilan data penelitian, yaitu mencit betina galur Swiss, umur 2-3 bulan dengan berat badan 20-30 g. Sebelum melakukan pengujian, mencit dipuasakan selama 24 jam.

1. Penentuan kriteria geliat

Kriteria geliat perlu ditentukan agar geliat yang mucul bersifat seragamsehingga pada saat dilakukan pengamatan menjadi lebih mudah dan lebih valid.Gerakan mencit yang dianggap sebagai geliat adalah apabila mencit menarik kedua kaki belakang ke belakang hingga batas maksimal dan perut hewan uji bagian bawah menyentuh alas tempat perlakuan lampiran 6. Respon geliat yang terjadi diakibatkan karena mencit disuntikan dengan larutan asam asetat 1 secara intraperitonial. Respon menggeliat tersebut timbul karena rasa sakit yang yang ditimbulkan oleh pemberian asam asetat yang menyebabkan jaringan teriritasi. Namun, respon geliat tiap mencit tidak selalu sama atau bersifat subjektif. Hal ini dikarenakan penilaian rasa nyeri oleh masing-masing mencit dipengaruhi oleh ketahanan masing-masing mencit terhadap rangsang nyeri yang diberikan.

2. Penentuan dosis asam asetat

Penentuan dosis asam asetat dilakukan untuk mencari dosis efektif asam asetat yang dapat menimbulkan respon nyeri. Penelitian efek analgesik dari infusa Bunga telang ini menggunakan metode rangsang kimia. Dalam metode ini.senyawa penginduksi nyeri yang diinjeksikan adalah asam asetat secara intraperitoneal pada mencit putih betina. Gunawan 2010, Andini 2010, Tokiman 2011 dan Sidebang 2011 telah melakukan penelitian mengenai penentuan dosis asam asetat. Pada penentuan dosis asam asetat digunakan tiga peringkat dosis, yaitu 25,50 dan 75 mgKgBB dengan konsentrasi asam asetat yang digunakan pada penelitian sebelumnya, yaitu 1 Putra, 2003. Dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa dosis asam asetat yang digunakan adalah 50 mgkgBB.Hal ini dikarenakan bahwa geliat yang dihasilkan tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Menurut Handara 2006, menyebutkan bahwa kontrol dosis yang paling baik digunakan sebagai kontrol negatif, yaitu yang memberikan jumlah geliat yang tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak karena dapat menyulitkan pengamatan.

3. Penetapan selang waktu pemberian rangsang