Jenis Rancangan Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional

15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Rancangan Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan termasuk dalam rancangan penelitian eksperimental murni dua arah rancangan faktorial dan bersifat eksploratif.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas Variabel bebas pada penelitian ini yaitu gliserin level rendah 10g dan level tinggi 20g dan cetyl alcohol level rendah 2g dan level tinggi 4g. 2. Variabel tergantung Variabel tergantung pada penelitian ini yaitu sifat fisis daya sebar dan viskositas, pergeseran viskositas selama satu bulan dan aktivitas repelan. 3. Variabel pengacau terkendali Variabel terkendali pada penelitian ini yaitu minyak kedelai Happy Salad Oil TM , jenis dan jumlah bahan selain gliserin dan cetyl alcohol yang digunakan untuk tiap formula CMC, gom arab, aquades, alat-alat yang digunakan, kelinci percobaan spesies yang sama, kondisi percobaan dan nyamuk Aedes aegypti betina 20 ekor. 15 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 4. Variabel pengacau tak terkendali Variabel pengacau tak terkendali pada penelitian ini yaitu suhu dan kelembaban selama proses penyimpanan, umur dan bobot kelinci.

C. Definisi Operasional

1. Aktivitas repelan : kemampuan bahan untuk mencegah menempelnya nyamuk pada kulit kelinci, presentase aktivitasnya dapat dihitung dengan : Repellency = C – T x 100 C dimana C adalah jumlah nyamuk yang menempel pada kelompok kontrol negatif dan T adalah jumlah nyamuk yang menempel pada kelompok perlakuan. 2. Lotion : dalam naskah ini adalah sediaan lotion repelan minyak kedelai dengan formula yang disusun pada penelitian ini. 3. Standarisasi bahan : penetapan nilai dari indeks bias dan bobot jenis minyak kedelai untuk mengetahui kualitas dan kemurnian minyak kedelai. 4 Sifat fisis lotion : parameter yang digunakan untuk mengetahui kualitas fisik lotion, meliputi daya sebar dan viskositas. 5. Stabilitas fisis : perubahan viskositas yang menunjukan nilai yang stabil atau perubahan yang tidak terlalu signifikan. 6. Daya sebar optimum : daya sebar lotion yang mempunyai diameter penyebaran dengan range antara 5 - 7 cm. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 7. Viskositas optimum : viskositas lotion dimana lotion dapat dimasukkan atau dikeluarkan dari wadah dengan mudah dan mempunyai daya sebar yang baik saat diaplikasikan di kulit, pada penelitian ini viskositas optimum lotion antara 30 d.Pa.s sampai 40 d.Pa.s. 8. Pergeseran viskositas optimum : selisih antara viskositas lotion setelah dibuat dan viskositas lotion setelah disimpan selama satu bulan dengan nilai ≤ 10. 9. Desain faktorial : metode optimasi yang memungkinkan untuk mengetahui efek yang dominan mempengaruhi sifat fisis, stabilitas dan aktivitas repelan lotion. 10. Faktor : besaran yang mempunyai efek terhadap respon, pada penelitian ini digunakan dua faktor yaitu gliserin dan cetyl alcohol. 11. Level : tingkatan jumlah dari suatu faktor, pada penelitian ini terdapat dua level yaitu level tinggi dan level rendah. Level tinggi gliserin 20g dan level rendahnya 10g, level tinggi cetyl alcohol 4g dan level rendahnya 2g. 12. Respon : hasil percobaan yang perubahannya secara kuantitatif dapat diukur. 13. Contour plot : grafik yang digunakan untuk memprediksi area optimum formula berdasarkan satu parameter kualitas lotion. 14. Super imposed contour plot : beberapa contour plot yang disatukan untuk memprediksi area optimum formula berdasarkan semua parameter kualitas lotion. 15. Formula optimum : formula yang diperoleh dari melihat area optimum yang memenuhi syarat parameter daya sebar, viskositas, pergeseran viskositas dan aktivitas repelan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18

D. Skema Kerja Penelitian

Dokumen yang terkait

Uji efektivitas losion repelan minyak mimba (azadirachta indica A. Juss) terhadap nyamuk Aedes aegypti

1 31 91

FORMULASI SEDIAAN KRIM TIPE M/A DARI MINYAK ATSIRI NILAM (Pogostemon cablin B.) DAN UJI AKTIVITAS REPELAN Formulasi Sediaan Krim Tipe M/A Dari Minyak Atsiri Nilam (Pogostemon Cablin B.) Dan Uji Aktivitas Repelan.

0 4 11

FORMULASI SEDIAAN KRIM TIPE M/A DARI MINYAK ATSIRI (Pogostemon cablin B.) DAN UJI AKTIVITAS REPELAN Formulasi Sediaan Krim Tipe M/A Dari Minyak Atsiri Nilam (Pogostemon Cablin B.) Dan Uji Aktivitas Repelan.

0 2 17

PENGARUH FORMULASI CETYL ALCOHOL TERHADAP SIFAT FISIK DAN AKTIVITAS LOTION MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA (Cananga odoratum (Lmk.) Hook. & Thoms.) SEBAGAI REPELAN TERHADAP NYAMUK Anopheles aconitus BETINA.

0 1 17

Formulasi lotion minyak nilam dan uji aktivitas repelan terhadap nyamuk Aedes aegypti.

4 24 136

Pembuatan lotion repelan minyak kedelai tinjauan terhadap sifat fisis, stabilitas dan aktivitas repelan

0 2 88

Uji sifat fisik repelan minyak atsiri kombinasi rimpang temulawak dan rimpang jahe basis cold cream

0 0 8

PENGARUH PENAMBAHAN POLYSORBATE 40 DAN SORBITAN MONOSTEARATE SEBAGAI EMULSIFYING AGENT DALAM LOTION REPELAN MINYAK PEPPERMINT (Mentha piperita) TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS SEDIAAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

0 0 132

PENGARUH PENAMBAHAN POLYSORBATE 80 DAN SORBITAN MONOLAURATE SEBAGAI EMULSIFYING AGENT DALAM LOTION REPELAN MINYAK PEPPERMINT (Mentha piperita) TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS SEDIAAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar S

0 0 123

Pengaruh penambahan polysorbate 40 dan sorbitan monolaurate sebagai emulsifying agent dalam lotion repelan minyak peppermint (Mentha piperita) terhadap sifat fisis dan stabilitas sediaan - USD Repository

0 0 146