Landasan Teori PENELAAHAN PUSTAKA

12 respon, memungkinkan untuk mengidentifikasikan efek masing-masing faktor maupun efek interaksi antarfaktor, metode ini ekonomis dan dapat mengurangi jumlah penelitian jika dibandingkan dengan meneliti dua efek faktor secara terpisah Bolton, 1990. Rancangan faktorial yang paling sederhana adalah yang menggunakan dua faktor dan masing-masing faktor menggunakan dua kategori. Rancangan yang demikian itu biasanya digambarkan sebagai rancangan faktorial 2 x 2. Pada desain faktorial ada dua variabel eksperimental yang diselidiki secara serempak. Informasi yang dapat diperoleh dari rancangan penelitian ini adalah efek utama dari masing- masing variabel bebas, simple effect dan efek interaksi antara kedua variabel bebas Suryabrata, 1998.

H. Landasan Teori

Penggunaan repelan adalah cara praktis dan ekonomis yang jelas nyata mencegah transmisi penyakit akibat gigitan nyamuk. Formulasi repelan nyamuk yang mengandung DEET menunjukkan daya repelan yang istimewa terhadap nyamuk dan gigitan serangga lainnya. Akan tetapi, telah ditemukan berbagai reaksi toksisitas dari ringan sampai berat pada pemakaiannya Tawatsin et al, 2001. Efek negatif dari penggunaan bahan kimia antara lain menyebabkan bau yang menyengat, membuat sesak napas dan alergi pada kulit sehingga berpengaruh pada kesehatan manusia Soedarto,1990. Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan repelan dari bahan alami yang relatif lebih aman. Minyak kedelai merupakan salah satu bahan alami PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 yang terbukti secara potensial sebagai repelan. Minyak kedelai dengan konsentrasi 2 memiliki ekivalensi dengan 5-10 DEET dalam keefektivitasannya. Minyak kedelai mempunyai aktivitas repelan 1 - 4 jam terhadap nyamuk dan 5 - 10 jam terhadap lalat hitam. Hanya minyak kedelai yang mampu melindungi dari gigitan serangga lebih dari satu jam dibanding bahan alam lainnya. Minyak kedelai memiliki toksisitas rendah dan tidak mengiritasi Anonim, 2004. Penelitian ini berusaha untuk membuat minyak kedelai menjadi sediaan lotion , salah satunya berdasarkan faktor kenyamanan dalam pemakaian. Minyak kedelai seperti minyak pada umumnya yaitu bersifat tidak larut air tidak dapat dibilas dengan air, kental dan berdasarkan sifat mengeringnya minyak kedelai termasuk dalam jenis drying oil yaitu dapat mengering jika teroksidasi dan berubah menjadi lapisan tebal atau membentuk semacam selaput jika dibiarkan di udara terbuka sehingga sangat tidak nyaman saat dioleskan ke permukaan kulit Herlina et al, 2002. Pembuatan minyak kedelai menjadi sediaan lotion juga diharapkan dapat meningkatkan efektivitas minyak kedelai sebagai repelan. Bentuk sediaan yang berupa lotion ini dapat memperpanjang waktu menempelnya minyak kedelai pada tubuh sehingga dapat memperpanjang pula aktivitasnya. Selain itu, jika dibuat dalam bentuk lotion diharapkan sifat fisisnya akan lebih baik. Gliserin digunakan sebagai humectant yaitu untuk menjaga kelembaban karena sifatnya yang higroskopis. Gliserin dapat juga digunakan sebagai moisturizer, plasticizer , emollient dan lubricant. Selain gliserin terdapat cetyl alcohol yang berfungsi sebagai emollient skin softener, pengental dan lubricant. Cetyl alcohol PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 ditambahkan untuk memperoleh produk akhir yang halus dan lembut serta dapat menjaga stabilitas lotion. Komponen yang dominan berpengaruh terhadap respon antara gliserin dan cetyl alcohol dapat diteliti dan diamati melalui penerapan metode desain faktorial dimana rancangan ini memang dapat dipakai untuk mengobservasi kontribusi masing–masing komponen dan interaksinya dalam menentukan respon. Setelah dapat ditentukan komponen mana yang paling dominan dalam menentukan daya repelan dan sifat fisik lotion, maka dapat ditentukan formula optimalnya.

I. Hipotesis

Hipotesis yang diambil pada penelitian ini adalah : 1. Respon daya sebar, viskositas, pergeseran viskositas dan aktivitas repelan dari gliserin level rendah berbeda dengan gliserin level tinggi. 2. Respon daya sebar, viskositas, pergeseran viskositas dan aktivitas repelan dari cetyl alcohol level rendah berbeda dengan cetyl alcohol level tinggi 3. Respon daya sebar, viskositas, pergeseran viskositas dan aktivitas repelan dari gliserin level rendah dengan cetyl alcohol level rendah dan level tinggi berbeda dengan gliserin level tinggi dengan cetyl alcohol level rendah dan level tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Rancangan Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan termasuk dalam rancangan penelitian eksperimental murni dua arah rancangan faktorial dan bersifat eksploratif.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas Variabel bebas pada penelitian ini yaitu gliserin level rendah 10g dan level tinggi 20g dan cetyl alcohol level rendah 2g dan level tinggi 4g. 2. Variabel tergantung Variabel tergantung pada penelitian ini yaitu sifat fisis daya sebar dan viskositas, pergeseran viskositas selama satu bulan dan aktivitas repelan. 3. Variabel pengacau terkendali Variabel terkendali pada penelitian ini yaitu minyak kedelai Happy Salad Oil TM , jenis dan jumlah bahan selain gliserin dan cetyl alcohol yang digunakan untuk tiap formula CMC, gom arab, aquades, alat-alat yang digunakan, kelinci percobaan spesies yang sama, kondisi percobaan dan nyamuk Aedes aegypti betina 20 ekor. 15 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Uji efektivitas losion repelan minyak mimba (azadirachta indica A. Juss) terhadap nyamuk Aedes aegypti

1 31 91

FORMULASI SEDIAAN KRIM TIPE M/A DARI MINYAK ATSIRI NILAM (Pogostemon cablin B.) DAN UJI AKTIVITAS REPELAN Formulasi Sediaan Krim Tipe M/A Dari Minyak Atsiri Nilam (Pogostemon Cablin B.) Dan Uji Aktivitas Repelan.

0 4 11

FORMULASI SEDIAAN KRIM TIPE M/A DARI MINYAK ATSIRI (Pogostemon cablin B.) DAN UJI AKTIVITAS REPELAN Formulasi Sediaan Krim Tipe M/A Dari Minyak Atsiri Nilam (Pogostemon Cablin B.) Dan Uji Aktivitas Repelan.

0 2 17

PENGARUH FORMULASI CETYL ALCOHOL TERHADAP SIFAT FISIK DAN AKTIVITAS LOTION MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA (Cananga odoratum (Lmk.) Hook. & Thoms.) SEBAGAI REPELAN TERHADAP NYAMUK Anopheles aconitus BETINA.

0 1 17

Formulasi lotion minyak nilam dan uji aktivitas repelan terhadap nyamuk Aedes aegypti.

4 24 136

Pembuatan lotion repelan minyak kedelai tinjauan terhadap sifat fisis, stabilitas dan aktivitas repelan

0 2 88

Uji sifat fisik repelan minyak atsiri kombinasi rimpang temulawak dan rimpang jahe basis cold cream

0 0 8

PENGARUH PENAMBAHAN POLYSORBATE 40 DAN SORBITAN MONOSTEARATE SEBAGAI EMULSIFYING AGENT DALAM LOTION REPELAN MINYAK PEPPERMINT (Mentha piperita) TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS SEDIAAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

0 0 132

PENGARUH PENAMBAHAN POLYSORBATE 80 DAN SORBITAN MONOLAURATE SEBAGAI EMULSIFYING AGENT DALAM LOTION REPELAN MINYAK PEPPERMINT (Mentha piperita) TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS SEDIAAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar S

0 0 123

Pengaruh penambahan polysorbate 40 dan sorbitan monolaurate sebagai emulsifying agent dalam lotion repelan minyak peppermint (Mentha piperita) terhadap sifat fisis dan stabilitas sediaan - USD Repository

0 0 146