3. Nilai Pribadi dan nilai Barang
Hanya pribadi yang dapat dinilai secara moral baik atau jahat, sedangkan barang lain thaya dapat menjadi baik atau jahat
sejauh mengacu pada pribadi. Seluruh milik pribadi yang sesuai dengan aturan serta dapat mempengaruhi kebaikan pribadi disebut
keutamaan, sedangkan yang dapat mempengaruhi kejahatan pribadi disebut sifat jahat.seorang pribadi tidak pernah hanya
dapat dinilai dan diperlakukan sebagai yang menyenagkan atau berguna; nilai-nilai ini kesenangan dan kegunaan secara hakiki
merupakan nilai barang dan nilai kejadian. Sebaliknya, tidak ada barang dan kejadian ang dinilai sebagai baik atau jahat secara
moral. Nilai etis adalah nilai yang pembawanya tidak pernah
sebagai objek, sebab secara hakiki berada dalam dunia pribadi. Nilai pribadi berkaitan dengan pribadi sendiri tanpa perantara
apapun. Terdapat dua jenis nilai yang dimiliki dan melekat pada pribadi manusia, yaitu nilai pribadi itu sendiri dan nilai
keutamaan. Nilai estetik pada dasarnya adalah nilai objek nilai barang
yang merupakan nilai yang melekat pada realias bersangkutan, realitas estetik semacam itu ada sebagai suatu yang tampak
schein. Nilai barang adalah nilai yang menyangkut kehadiran nilai dalam hal bernilai., nilai-nilai barang-barang tersebut melekat
pada barang bernilai.
2.1.5. Demokrasi
2.1.5.1 Pengertian Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani “demos” yang berarti rakyat, dan kratos “ kratoskratein” yang berarti kekuasaan. Sehingga
konsep dasar demokrasi adalah ”rakyat berkuasa” government of the
rule by the people. Demokrasi adalah “pemerintahan dari rakyat,
kekuasaan tertinggi berada tangan rakyat dan dijalankan langsung oleh mereka atau oleh wakil-wakil yang mereka pilih di bawah sistem
pemerintahan bebas Nurtjajhjo, 20 06: 125 ”
Dalam perspektif teoritis, demokrasi sering dipahami sebaga mayoritarianisme, yaitu kekuasaan oleh mayoritas rakyat lewat wakil-
wakilnya yang dipilih melalui proses pemilihan demokrasi Nurtjajhjo, 2006: 125
Dari gambaran pemahaman tersebut dapat ditarik pengertian umum dari demokrasi yaitu pemerintahan dari rakyat yang mana
kekuasaan tertinggi berada tangan rakyat dan dijalankan langsung oleh mereka atau oleh wakil-wakil yang mereka pilih melalui proses
pemilihan demokrasi di bawah sistem pemerintahan bebas.
2.1.5.2 Perkembangan Demokrasi
Rauf mengungkapkan bahwa demokrasi dipercayai sebagai gagagsan universal yang dapat diterima dalam ragam perspektif.
Demokrasi telah menjadi obsesi sejumlah masyarakat non-Barat semenjak awal abad ke-20. Banyak wilayah jajahan Barat di Asia dan
Afrika mulai bergerak untuk mewujudkan nilai-nilai demokrasi di dalam masyarakat. Melalui demokrasi yang diperoleh melalui
pendidikan Barat, para pemuka masyarakat wilayah jajahan ingin mengembangkan nilai-nilai demokrasi yang akan digunakan untuk
membebasakan diri dari belenggu penjajahan. Pada zaman Hindia- Belanda, gejala ini dinamakan Kebangkitan Nasional Nurtjajhjo,
2006: 2. Sumarsono berpendapat bahwa pada zaman modern ini ketika
kehidupan mamasuki skala luas, demokrasi tidak lagi berformat lokal, ketika Negara sudah berskala nasional, ketika demokrasi tidak
mungkin lagi direalisasikan dalam wujud partisipasi langsung, masalah diskriminasi dan kegiatan politik tetap saja berlangsung
walaupun berbeda dengan pengalaman yang terjadi pada masa polis Yunani kuno. Pada kenyataannya tidak semua warganegara
mendapatkan haknya untuk dapat terlibat langsung dalam perwakilan, dan hanya mereka yang memiliki pengaruh dan menguasai suara
politik terpilih sebagai wakil. Sementara sebagian besar rakyat hanya dapat puas jika kepentingannya terwakili, tetapi tidak memiliki
kemampuan dan kesempatan yang sama untuk mengefektifkan hak- haknya sebagai warganegara dalam Taniredja, Muis, Sutrisno, Ridha,
Suswanto, 2010: 126.
2.1.5.3 Macam-macam Demokrasi