antarwarga, rasa percaya, dan kerjasama dalam Taniredja, dkk., 2010:126-130.
Berdasarkan pengetian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kesadaran akan nilai demokrasi adalah unsur dalam manusia
dalam memahami realitas dan bagaimana cara bertindak atau menyikapi suatu nilai, dalam hal ini nilai demokrasi adalah nilai
kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan berkelompok, kebebasan berpartisipasi, kesetaraan antarwarga, rasa percaya, dan kerjasama.
2.1.6.2 Indikator Kesadaran Akan Nilai Demokrasi
Kesadaran memiliki lima indikator yang dapat dipergunakan sebagai salah satu cara untuk melihat kesadaran seseorang akan suatu
nilai. Lima indikator tersebut ialah menyadari akan adanya nilai sebagai kualitas yang perlu diusahakan, menyadari akan peranan nilai
yang menjadi daya tarik manusia untuk mewujudkannya, menyadari akan sarana-sarana serta cara-cara yang perlu diusahakan demi
terwujudnya nilai yang diharapkan, menyadari sikap yang diperlukan demi terwjudnya nilai yang diharapkan, dan menyadari tindakan yang
perlu dilakukan demi terwujudnya nilai yang menjadi tujuan Wahana, 2013.
2.2 Hasil penelitian yang Relevan
2.2.1 Penelitian-penelitian Tentang Paradigma Pedagogi Reflektif
Terdapat tiga penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Adheynto 2012, Indrayati 2011, dan
Lolopayung 2011. Ketiga penelitian tersebut merupakan penelitian yang memiliki variabel yang sama yaitu tentang paradigma pedagogi
reflektif. Namun dari tiga penelitian yang relevan semuanya dilakukan pada mata pelajaran yang berbeda dengan penelitian yang akan
dilakukan peneliti. Adheyanto 2012 meneliti dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, Indrayati 2011 dan Lolopayung 2011
meneliti dalam mata pelajaran Matematika.
Adheyanto 2012 meneliti peningkatan sikap belajar siswa, minat belajar siswa, dan prestasi belajar mata pelajaran IPS
menggunakan Paradigma pedagogi reflektif. Subjek yang diteliti yaitu siswa kelas V SD Kanisius Gayam, yang berjumlah 24 siswa. Analisis
data dilakukan dengan membandingan nilai rata-rata kondisi awal, akhir siklus 1 dan akhir siklus 2, serta membandingkan rata-rata kenaikan
dengan T-test. Data penelitian menunjukkan, hasil kondisi awal : siklus I : siklus II, pada indikator nilai rata-rata sikap belajar = 61,38 : 68,33
: 80,93, nilai rata-rata minat belajar siswa = 58,25 : 71,25 : 81,47, dan nilai rata-rata prestasi belajar = 67,50 : 69,31 : 78,75. Berdasar
hasil tersebut menunjukkan bahwa, nilai rata-rata sikap belajar siswa kondisi awal : siklus I : siklus II mengalami peningkatan secara
signifikan, demikian juga pada nilai rata-rata minat belajar siswa, dan pada nilai rata-rata prestasi belajar siswa.
Indrayati 2011 meneliti efektifitas perkembangan nilai-nilai kemanusiaan dalam bidang studi matematika berbasis Paradigma
pedagogi reflektif. Subjek yang diteliti yaitu siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan, yang berjumlah 36 siswa. Hasiil penelitian
menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran PPR dapat meningkatkan efektifitas perkembangan
nilai kemanusiaan peserta didik. Capaian perkembangan nilai kemanusiaan pada indikator I aktif terlibat pada siklus I: 80, siklus
II: 71,4, dan siklus III: 94,4; pada indikator II bertukar pikiran dalam kelompok siklus I: 68,5, siklus II: 65,7, dan siklus III:
94,4; pada indikator III membantu teman secara sukarela pada siklus I: 71,4, siklus II: 65,7, dan siklus III: 94,4;
Lolopayung 2011 meneliti hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika berbasis paradigma pedagogi reflektif.
Lolopayung melakukan penelitian deskriptif kualitatif pada siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan yang berjumlah 36 siswa. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam aspek nilai kemanusiaan
yang ditumbuhkan melalui pembelajaran berbasis PPR pada SK “menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah” dengan KD
“menjumlahkan pecahan” telah Nampak dalam diri siswa sejak
pertemuan pertama mulai dari awal pembelajaran ketika siswa mendemontrasikan pembagian roti, diskusi kelompok, dan presentasi
hasil diskusi telah terjadi kerja sama yang baik diantara siswa sebagai suatu nilai kemanusiaan yang diperjuangkan. Dari ketiga indikator yang
diharapkan, penelitian menunjukkan hasil yang telah melampaui target tersebut yaitu: nilai kemanusiaan pada indikator satu sebesar 71,4,
indikator dua dan indikator ketiga sebesar 65. Pertemuan kedua hasil penelitian nilai kemanusiaan di indikator satu sebesar 80, indikator
dua sebesar 68,57, dan indikator ketiga sebesar 71,43. Pada pertemuan ketiga hasil penelitian nilai kemanusiaan di indikator satu
sampai tiga sebesar 94. Hasil belajar siswa dalam aspek kompetensi matematika yang ditumbuhkan melalui pembelajaran berbasis PPR
tampak pada pertemuan pertama sangat tinggi hal ini dapat diketahui dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 94,17. Pada pertemuan
kedua nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 28,61, dan pada pertemuan ketiga nilai rata-rata siswa adalah 76,67.
Dari ketiga penelitian relevan yang telah peneliti paparkan yaitu Adheynto 2012, Indrayati 2011, dan Lolopayung 2011 yang
meneliti tentang penggunaan paradigma pedagogi reflektif. Skema penelitian dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Skema Penelitian yang Relevan
2.3 Kerangka Berpikir