Kualitas Layanan Landasan Teori

d. Hubungan antara kualitas produk dan kepuasan. Gambar II.1 Hubungan antara Kepuasan dan Kualitas Produk Saat Ini. Menurut Tjiptono 2008:69 kualitas produk yang dirasakan pelanggan akan menentukan persepsi pelanggan terhadap kinerja, yang pada gilirannya akan berdampak pada kepuasan pelanggan.

5. Kualitas Layanan

a. Pengertian kualitas layanan Lewis Booms dalam Tjiptono, 2008:157 mengemukakan, secara sederhana kualitas layanan bisa diartikan sebagai “ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan”. Berdasarkan definisi ini, kualitas layanan ditentukan oleh kemampuan perusahaan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan Upaya pemasaran dari penjualan M anfaat yang diharapkan Get hok t ular Kepuasan masa lalu kumulat if Kepuasan ket idakpuasan Konfirmasi diskonfirmasi ekspekt asi M anf aat yang dipersepsikan Kualit as produk saat ini sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Dengan kata lain, faktor utama yang mempengaruhi kualitas layanan adalah layanan yang diharapkan pelanggan expected service dan persepsi terhadap layanan perceived service menurut Parasuraman, et al. dalam Tjiptono, 2008:157. Apabila perceived service sesuai dengan expected service, maka kualitas layanan bersangkutan akan dinilai baik atau positif. Jika perceived service melebihi expected service, maka kualitas layanan dipersepsikan sebagai kualitas ideal. Sebaliknya apabila perceived service lebih jelek dibanding expected service, maka kualitas layanan dipersepsikan negatif atau buruk. Oleh sebab itu, baik tidaknya kualitas layanan tergantung pada kemampuan perusahaan dan staffnya memenuhi harapan pelanggan secara konsisten. b. Dimensi kualitas layanan Tjiptono membagi dimensi kualitas layanan menjadi : 1 Realiabilitas reliability, berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk menyampaikan layanan yang dijanjikan secara akurat sejak pertama kali. 2 Daya tanggap responsiveness, berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan penyedia layanan untuk membantu para pelanggan dan merespon permintaan mereka dengan segera. 3 Jaminan assurance, berkenaan dengan pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka dalam menumbuhkan rasa percaya trust dan keyakinan pelanggan confidence. 4 Empati empathy, berarti bahwa perusahaan memahami masalah para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman. 5 Bukti fisik tangibles, berkenaan dengan penampilan fisik fasilitas layanan, peralatanperlengkapan, sumber daya manusia, dan materi komunikasi perusahaan.

6. Perilaku Konsumen