Esterifikasi dan Transesterifikasi Landasan Teori

HAL :17 LAPORAN PENELITIAN JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR PENGARUH ALIRAN LAMINER DAN TURBULEN TERHADAP PROSES PEMBUATAN BIODIESEL MENGGUNAKAN REAKTOR OSILATOR

II.3.2. Esterifikasi dan Transesterifikasi

Proses pembuatan biodiesel pada dasarnya terdiri atas proses esterifikasi dan transesterifikasi. Esterifikasi dan transesterifikasi merupakan salah satu cara untuk membentuk methyl ester dari nabati atau minyak hewani. Proses pembuatan methyl ester untuk biodiesel pada umumnya menggunakan reaksi esterifikasi dan atau transesterifikasi. Methyl ester adalah senyawa hasil dari reaksi esterifikasi dan atau transesterifikasi yang melibatkan senyawa asam dan alkohol untuk esterifikasi, dan trigliserida dan alkohol untuk reaksi transesterifikasi. Alkoholis adalah proses pertukaran gugus ester sehingga jika alkohol yang digunakan adalah methanol maka prosesnya dinamakan dengan ”Methanolisis”. Reaksi Esterifikasi : HCOOR + CH 3 OH CH 3 COOR + H 2 O Reaksi Transesterifikasi: Reaksi diatas dapat menggunakan katalis asam , basa dan enzim untuk mempercepat reaksinya. Katalis asam yang digunakan misalnya asam sulfat, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber HAL :18 LAPORAN PENELITIAN JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR PENGARUH ALIRAN LAMINER DAN TURBULEN TERHADAP PROSES PEMBUATAN BIODIESEL MENGGUNAKAN REAKTOR OSILATOR asam phosphate, asam klorida dan asam sulfonat organik. Sedangkan untuk katalis basa menggunakan NaOH, sodium methoksida, KOH, kalium hamida dan kalium hibrida. Selain bahan-bahan di atas dapat juga campuran antara NaOH dengan NaOCH 3 yang digunakan sebagai katalis. Konversi ester yang terjadi pada rasio 6:1 untuk 1 NaOH dan 0,5 NaOCH 3 hampir sama dengan 60 menit 1 jam Freedman dkk, 1984 sehingga apabila digunakan NaOH dan NaOCH 3 sebagai katalis, maka reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut: Reaksi di atas melibatkan peruraian atau pemisahan cleavage oleh alkohol sehingga dibutuhkan alkohol yang mempunyai kereaktifan besar Darmawan I, 2004. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber HAL :19 LAPORAN PENELITIAN JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR PENGARUH ALIRAN LAMINER DAN TURBULEN TERHADAP PROSES PEMBUATAN BIODIESEL MENGGUNAKAN REAKTOR OSILATOR

II.3.8. Spesifikasi Minyak Diesel PERTAMINA