Viscositas. Free Fatty Acid FFA

HAL :28 LAPORAN PENELITIAN JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR PENGARUH ALIRAN LAMINER DAN TURBULEN TERHADAP PROSES PEMBUATAN BIODIESEL MENGGUNAKAN REAKTOR OSILATOR Terlihat bahwa Spesific gravity biodiesel naik seiring dengan semakin bertambahnya waktu dan kecepatan volumetriknya semakin besar. Hal ini dikarenakan besarnya tumbukan dalam pipa osilatory, maka kecepatan reaksi berjalan lebih baik mengakibatkan densitas semakin optimum. Dari hasil analisa diperoleh spesific gravity biodiesel antara 0.8903- 0.9211, spesific gravity biofuel ini memenuhi syarat yang ditetapkan yaitu antara 0.840 – 0.920.

IV.2.2. Viscositas.

Viscositas adalah suatu angka yang menyatakan besarnya perlawanan hambatan dari suatu bahan cair untuk mengalir atau ukuran besarnya tahanan geser dari bahan cair. Nilai viscositas ini didapat dengan menggunakan alat viscosimeter yang seharusnya menggunakan alat ASTM D-445. Waktu Nre menit 5094,60 3307,30 2114,70 1615,40 1004,90 30 49,9136 48,4257 46,2402 44,0645 41,4824 45 49,5626 47,9808 45,8046 43,6284 41,4824 60 49,1216 47,5455 45,3693 43,1931 41,3906 75 49,0910 47,1103 44,9341 42,7579 41,3636 90 48,8786 46,6750 44,4988 42,3226 39,3656 Tabel 4.2. Hubungan Viscositas dengan variasi Nre dan waktu. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber HAL :29 LAPORAN PENELITIAN JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR PENGARUH ALIRAN LAMINER DAN TURBULEN TERHADAP PROSES PEMBUATAN BIODIESEL MENGGUNAKAN REAKTOR OSILATOR Grafik 4.2. Hubungan Viscositas dengan variasi Nre dan waktu. Dapat dilihat bahwa viscositas biodiesel pada Nre 2114.70 dengan waktu 60 – 90 menit yang memenuhi persyaratan, hal ini dikarenakan metil ester yang dihasilkan masih terlalu kental untuk menggantikan biodiesel. Jika konsentrasi dinaikkan berlebih maka kecepatan reaksi akan meningkat, Seperti pada Nre 2114.70 – 1004.90. Pada Nre ini sudah memenuhi standart yang ditentukan sebesar 35 - 45.

IV.2.3. Free Fatty Acid FFA

Free fatty acid adalah salah satu parameter dalam penentuan bahan untuk bisa dijadikan bahan bakar. Bila suatu bahan tidak memiliki asam lemak bebas maka tidak layak untuk dijadikan bahan bakar, namun jika asam lemak bebasnya terlalu tinggi juga tidak boleh. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber HAL :30 LAPORAN PENELITIAN JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR PENGARUH ALIRAN LAMINER DAN TURBULEN TERHADAP PROSES PEMBUATAN BIODIESEL MENGGUNAKAN REAKTOR OSILATOR Grafik 4.3. Hubungan FFA dengan variasi Nre dan waktu. Waktu Nre menit 5094,60 3307,30 2114,70 1615,40 1004,90 30 0,95 0,94 0,91 0,85 0,76 45 0,95 0,94 0,89 0,82 0,72 60 0,95 0,93 0,85 0,76 0,68 75 0,94 0,91 0,82 0,72 0,65 90 0,93 0,91 0,82 0,72 0,65 Dapat dilihat bahwa kadar FFA pada bahan baku ini sudah semakin kecil seiring besarnya Nre. Namun belum adanya standart baku bahan untuk syarat asam lemak bebas, dioptimalkan bahan pada kadar FFA sebesar 2. Tabel 4.3. Hubungan FFA dengan variasi Nre dan waktu. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber HAL :31 LAPORAN PENELITIAN JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR PENGARUH ALIRAN LAMINER DAN TURBULEN TERHADAP PROSES PEMBUATAN BIODIESEL MENGGUNAKAN REAKTOR OSILATOR Grafik 4.4. Hubungan Pour Point dengan variasi Nre dan waktu.

IV.2.4. Pour Point.