Makna Representasi di Film “Toy Story 3”

Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Menurut Daniel Goleman 2002 : 411 emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Ada berbagai macam emosi, namun pada Berbie tergolong emosi amarah, seperti beringas, mengamuk, benci, jengkel, dan kesal hati. http:www.psb- psma.orgcontentblogemosi-dan-motif Feminisme liberal pada scene ini, yaitu perempuan sebagai feminis menginginkan adanya kesetaraan kesempatan, dalam pendidikan, hak politik, dan ekonomi. Serta membebaskan perempuan dari peran gender yang opresif. Tong, 1998 Berbie ingin menghentikan semua penindasan yang dialaminya dan teman-temanya, hanya Berbie yang mempunyai keberanian untuk mengungkapkan amarah kepada Losto. Ketika terjadi penindasan didalam Sunny Side, justru perempuan inilah yang berani menghentikan penindasan ini daripada mainan Andy lainnya yang lebih banyak laki-laki. Mulai dari dialog amarah yang diutarakan, hingga gerakan tubuh yang ‘emosional’.

4.3. Makna Representasi di Film “Toy Story 3”

Melalui pembagian level analisis television cultural analisis semiotic pada sinema wide screen peneliti mempresentasikan feminisme liberal para tokoh wanita pada pemenggalan scene film “Toy Story 3”. Penggunaan tokoh wanita dalam cerita film ini menjadi pertimbangan tersendiri bagi pihak rumah produksi, selain itu merupakan wacana dalam suatu film gerakan feminisme liberal pada ketiga tokoh dianggap lebih mempunyai daya tarik untuk menarik perhatian para penonton. Gerakan feminisme liberal yang diperankan ketiga tokoh dianggap mempunyai sikap kuat, mandiri, peduli, dan emosional. Mereka semua memiliki kemampuan untuk berkuasa atau dominan. Hal ini menjelaskan bahwa tokoh-tokoh yang diperankan dalam film “Toy Story 3” merupakan sebuah pembuktian bahwa perempuan tidak selalu identik dengan sebuah kelemahan dan kepasifan. Hal ini terbukti pada film “Toy Story 3” dengan menampilkan atribut yang mereka pakai memberikan karakter berbeda disetiap tokohnya. Seperti atribut yang digunakan tokoh Jessie yakni berpakaian koboi, dengan memakai topi, sepatu both, dan senjata. Sedangkan tokoh Ny Potato yang mempunyai aksesoris gantungan kunci berwarna merah dan pada tokoh Berbie memakai atribut pakaian yang bagus dan terlihat feminin dengan memakai high heels. Dalam film ini gerakan feminisme liberal terlihat menonjol ketika para tokoh wanita menentang sang penguasa. Dalam film ini menunjukkan bahwa ketiga tokoh perempuan yang dibantu oleh boneka lainnya menyusun strategi untuk meloloskan diri dari Sunny Side. Dalam film “Toy Story 3” ini bahasa verbal dan non verbal ditunjukkan pada ungkapan kata-kata maupun gerakan tubuhnya yang mengisyaratkan gerakan feminisme liberal. Dalam film “Toy Story 3” menunjukkan representasi feminisme liberal pada tokoh Jessie, Ny Potato Head dan Berbie adalah sebuah gerakan emansipasi dimana perempuan bebas dari pembatasan yang menindas yang dikenakan oleh penentuan diri dan otonomi. Bahwa perempuan memiliki hak penuh atas dirinya sebagai manusia seutuhnya. Apabila dikaitkan dengan unsur level realitas dan level representasi menunjukan gerakan feminisme liberal. Penggunaan kata “Toy Story 3” sebagai judul film tersebut didasarkan pada lanjutan film sebelumnya yaitu Toy Story 1 dan Toy Story 2. Film ini merupakan film yang menceritakan tentang perubahan, menghadapi sebuah transisi dalam hidup, karakter-karakter dihadapkan dengan perubahan besar dan bagaimana karakter tersebut menanganinya. 132

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN