Kerangka Teori Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori

19 setidaknya bayangan adanya kehadiran orang lain. Sementara rasa berdosa tidak memerlukan hal tersebut. Sementara Sakuta menyatakan dengan lebih luas bahwa kita merasa malu tidak saja ketika dihadapkan pada penolakan dari orang lain. Baik itu merupakan penolakan maupun pujian, atau pada saat kita mendapatkan perhatian khusus dari orang lain kita juga akan merasakan malu. Menurut Sakuta dalam Raphaela Dwianto 1991:55-59, rasa malu mempunya pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh malu yang bersifat positif adalah malu yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau di sebut dengan jiko kenji. Sedangkan pengaruh malu yang bersifat negatif, adalah pengaruh malu yang mencegah seseorang dalam bertindak atau di sebut dengan sifat teishisei dan sifat hikaeme. Serta dianggap sebagai dampak dari penerapan budaya malu masyarakat Jepang.

1.4.2. Kerangka Teori

Teori merupakan asas atau hukum-hukum umum yang menjadi dasar atau pedoman suatu ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, teori adalah aturan tuntutan kerja untuk melakukan sesuatu, menurut Moeliono dalam Sangidu 2007:13. Kerangka teori berfungsi sebagai pendorong berpikir deduktif yang bergerak dari alam abstrak ke alam konkret, suatu teori yang dipakai peneliti sebagai kerangka yang memberi pembahasan terhadap fakta-fakta konkret yang tidak terbilang banyaknya dalam kenyataan masyarakat yang harus diperhatikan. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan fenomenologis. Pendekatan fenomenologis merupakan pendekatan yang menekankan rasionalitas dan realitas Universitas Sumatera Utara 20 budaya yang ada serta berusaha memahami budaya dari sudut pandang pelaku budaya tersebut Moleong, 1994:8. Dalam pendekatan fenomenologis, peneliti berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang dalam situasi tertentu. Berbicara mengenai budaya malu dan jugun ianfu, erat sekali hubungannya dengan sejarah Jepang. Menurut Nazir 1988:55, sejarah adalah pengetahuan yang tepat terhadap apa yang telah terjadi. Sejarah adalah deskripsi yang terpadu dari keadaan-keadaan atau fakta-fakta masa lampau yang ditulis berdasarkan penelitian serta studi yang kritis untuk untuk mencari kebenaran. Maka dari itu, selain menggunakan pendekatan fenomenologis, penulis juga menggunakan pendekatan historis. Penelitian sejarah merupakan penelitian yang bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif, yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, mensintesis, memverifikasi bukti-bukti untuk menegakkan fakta-fakta, dan memperoleh kesimpulan yang kuat Ginting, 2006:24. Penelitian dengan menggunakan pendekatan sejarah penyelidikan yang kritis terhadap keadaan-keadaan, perkembangan, serta pengalaman di masa lampau dan menimbang secara cukup teliti dan hati-hati tentang bukti validitas dari sumber sejarah serta interpretasi dan sumber-sumber keterangan tersebut. Dengan pemikiran tersebut, penulis akan berusaha mendeskripsikan bagaimana konsep budaya malu masyarakat Jepang dan wujudnya dalam pertanggungjawaban terhadap para korban jugun ianfu di Indonesia. Universitas Sumatera Utara 21

1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dokumen yang terkait

Pertanggung Jawaban Penghasut Untuk Melakukan Unjuk Rasa Yang Berakibat Anarkhis

1 44 88

Analisis Yuridis Atas Pertanggung Jawaban Notaris Terhadap Akta Fidusia Yang Dibuat Setelah Terbit PERMENKUMHAM Nomor 9 Tahun 2013 Tentang Fidusia Elektronik

9 172 181

Analisa Pertanggung Jawaban Penyidik Polri Dalam Kaitan Terhadap Terjadinya Salah Tangkap Atau Error In Persona

0 39 152

Realisasi Budaya Malu Masyarakat Jepang Dilihat Dari Pertanggungjawaban Bangsa Jepang Terhadap Korban Jugun Ianfu Di Indonesia Pasca Perang Dunia II Nibangme No Sekai Taisen Go No Indonesia Ni Jugun Ianfu No Kenshin Ni Taishite Nihonshakai No Sekinin Ka

6 49 77

Perkembangan Ekonomi Jepang Pasca Perang Dunia II

2 33 48

Sekilas Pembangunan Negara Jepang Pasca Perang Dunia II

0 53 41

Pertanggung jawaban Pidana Pilot (Kapten Terbang) atas Terjadinya Kecelakaan Pesawat Udara dari Perspektif Undang–Undang No.1 Tahun 2009

1 47 119

Pertanggung Jawaban Lembaga Penjamin Simpanan Dalam Hubungannya Terhadap Nasabah Dan Bank.

5 74 107

Realisasi Budaya Malu Masyarakat Jepang Dilihat Dari Pertanggungjawaban Bangsa Jepang Terhadap Korban Jugun Ianfu Di Indonesia Pasca Perang Dunia II Nibangme No Sekai Taisen Go No Indonesia Ni Jugun Ianfu No Kenshin Ni Taishite Nihonshakai No Sekinin Kara

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Realisasi Budaya Malu Masyarakat Jepang Dilihat Dari Pertanggungjawaban Bangsa Jepang Terhadap Korban Jugun Ianfu Di Indonesia Pasca Perang Dunia II Nibangme No Sekai Taisen Go No Indonesia Ni Jugun Ianfu No

0 0 14