Tabel 8 Kualitas air Sungai Cisadane
Parameter Satuan
Stasiun ke-
Baku Mutu
1 2
3 4
5 6
7 8
9
PP No.822001
bulan ke-
kelas
K H
K H
K H
K H
K H
K H
K H
K H
H
1 2
3 4
fisik
kecerahan cm
50 48
52 55
40 7
45 10
43 12
45 20
36 17
40 16
18
- -
- -
suhu °C
25 23
27 26,5
29 27
28 29
30 29
30 27
30 29
30 28
29
- -
- -
kec.arus ms
1,32 0,85
1,40 0,84
0,8 0,58
1,0 0,68
0,4 0,13
0,36 0,27
0,27 0,19
0,25 0,19
0,17
- -
- -
TSS mgL
15 3
9 25
8 126
20 164
33 88
114 114
22 172
52 181
56
50 50
400 400
kimia
pH
6,0 6,5
6,0 6,5
6,3 6,0
6,3 6,0
6,3 6,0
6,0 6,0
5,0 5,5
5,0 5,5
5,5
6-9 6-9
6-9 5-9
BOD mgL
4,1 2,1
3,5 2,0
2,8 3,2
6,6 2,6
5,3 2,5
3,8 3,1
3,8 2,8
6,1 2,9
1,9
2 3
6 12
COD mgL
23,6 4,0
22,6 4,0
13,2 9,25
39,5 6,75
32,3 6,75
20,4 9,75
18,1 7,75
37,2 7,89
5,75
10 25
50 100
DO mgL
5,5 5,9
6,3 6,7
5,7 7,5
5,2 6,1
5,6 5,9
5,7 5,9
3,7 5,5
3,5 4,9
4,3
6 4
3
TN mgL
0,065 0,230
0,047 0,044
0,435 0,348
0,622 0,278
0,298 0,302
0,115 0,442
0,268 0,418
0,336 0,402
0,560
10 10
20 20
TP mgL
0,269 0,030
0,070 0,054
0,074 0,069
0,097 0,126
0,053 0,117
0,096 0,181
0,076 0,223
0,269 0,301
0,272
0,2 0,2
1 5
Keterangan:K: musim kemarau; H:musim hujan Stasiun 1-3: Sungai Cisadane bagian hulu: Stasiun 4-6: Sungai Cisadane bagian tengah: Stasiun 7-9
47
b. Suhu Air
Suhu air sungai merupakan faktor pembatas bagi organisma akuatik. Suhu berperan penting pada kehidupan organisma sungai. Sungai menjadi variabel
kunci yang berperan dalam membentuk habitat sungai Macan 1978. Berbagai karakter fisika, kimia dan biologi yang terjadi di air permukaan tergantung pada
suhu Cech 2005. Suhu mempengaruhi hewan sungai secara langsung dan tidak langsung. Peningkatan suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan peningkatan
proses kimiawi yang berbahaya pada kehidupan organisma akuatik. Suhu tinggi akan mempengaruhi proses fisiologis tumbuhan dan hewan Macan 1978. Suhu
berperan tidak langsung kepada hewan sungai melalui pengaturan DO. Peningkatan suhu akan menurunkan oksigen terlarutDO di air Macan 1978;
Cech 2005. Tanggap organisma akuatik terhadap suhu berbeda tergantung tingkat
toleransi organisma tersebut. Distribusi organisma akuatik dipengaruhi oleh suhu. Organisma yang menyenangi suhu rendah tidak akan hadir di air bersuhu tinggi
dan yang menyukai suhu dingin tidak akan dapat hidup di air bersuhu tinggi. Jika suhu air cocok, organisma akan melimpah di sungai tersebut Macan 1978.
Suhu air Sungai Cisadane dari hulu hingga hilir yaitu 23 - 30ºC. Nilai suhu terendah di daerah hulu bagian atas yaitu di Stasiun 1 dan 2 yaitu 23 - 27ºC. Suhu
air Cisadane ini masih di dalam kisaran suhu perairan tawar di Indonesia yaitu 21,3 - 31,4ºC seperti yang dikemukakan oleh Macan 1978.
c. Kecerahan dan TSS
KekeruhanTSS air sungai merupakan pengukuran kecerahan relatif. Kecerahan air sungai semakin ke hilir semakin rendah. Kecerahan air sungai
dipengaruhi oleh banyaknya materi tersuspensi yang ada di dalam air sungai. Materi ini akan mengurangi masuknya sinar matahari ke air sungai Effendi 2003;
Cech 2005. Semakin ke hilir semakin banyak material yang ada di dalam air sungai yang semakin menurunkan kecerahan air sungai. Jika semakin banyak
material di dalam air sungai maka semakin rendah kemampuan sinar matahari menembus air sungai. Hal ini berakibat pada penurunan kecerahan air sungai.
Kecerahan air sungai dipengaruhi oleh kekeruhan air sungai. Kekeruhan air sungai ditunjukkan oleh banyaknya material yang tersuspensi di dalam air sungai.
Menurut Johnson dan Moldenhauer 1970, sedimen yang masuk ke dalam sungai berupa sedimen tersuspensi. Material halus ini masuk ke sungai dari daratan
dibawa oleh aliran permukaan saat hujan turun. Peningkatan TSS, meski tidak toksik, ke dalam sungai dapat mengganggu
aktivitas biologis organisma sungai. Kekeruhan akan menghambat penetrasi cahaya ke dalam sungai dan masuknya oksigen ke dalam sungai. Perilaku dan
aktivitas ikan sangat dipengaruhi oleh cahaya Brown 1975. Jika air sungai keruh maka daya lihat organisma akuatik seperti ikan akan menurun Abel 1989 dan
perpindahan organisma Haslam 1990. Selain itu, kemampuan organ pernafasan, misal
insang pada
ikan, akan
menurun yang
dapat berakibat
asphyxiation kekurangan oksigen pada ikan Effendi 2003.
Peningkatan sedimen di sungai berdampak negatif bagi organisma sungai. Sebagian besar invertebarata dan sebagian ikan membutuhkan substrat yang
permiabelsesuai Haslam 1990. Sedimen dapat menghilangkan tempat memijah spawning sites yang sesuai bagi ikan. Sedimen juga menutupi substrat yang
dipergunakan oleh organisma sebagai tempat hidup misal perifiton dan tempat berlindung bagi organisma sungai seperti invertebrata sungai Effendi 2003.
Sedimen akan menghilangkan habitat dan makanan organisma akuatik Haslam 1990. Hal ini akan berakibat pada penurunan keanekaragaman
organisma sungai. Peningkatan TSS juga dapat berakibat pada perubahan substrat sungai
menjadi berlumpur. Perubahan ini berdampak bagi hilangnya organisma akuatik yang tidak menyukai subsrat berlumpur digantikan oleh oragnisma yang
menyukai lumpur seperti lintah, cacing dan hewan bercangkang Abel 1989. Nilai TSS meski berfluktuasi namun semakin ke hilir nilai TSS semakin
tinggi. Nilai TSS di hulu, tengah dan hilir pada musim kemarau berturut-turut yaitu 8-15 mgL, 20-114 mgL dan 22-52 mgL Gambar 22.