Perumusan Masalah Tujuan Penelitian

Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian. Penurunan Kualitas Air Sungai Cisadane - Fungsi ekologis sungai - Nilai air sungai Daerah Aliran Sungai DAS Cisadane Vegetasi riparian Tekanan: permukiman, pertanian, industri, infrastruktur dll . Fungsi ekologis vegetasi riparian: mempertahankan kualitas air Sungai Cisadane gangguan Kajian peranan vegetasi riparian dalam mempertahankan kualitas air Sungai Cisadane vegetasi riparian:  struktur  komposisi Kualitas air S.Cisadane - fisikokimia -makrozoobentos Manfaat Sungai Cisadane Tutupan lahan DAS Cisadane

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian bermanfaat bagi: a. Ilmu pengetahuan sebab memberikan kajian ilmiah tentang peranan vegetasi riparian dalam mempertahankan kualitas air Sungai Cisadane; b. Pemerintah sebagai rujukan rujukan dalam upaya pengelolaan berkelanjutan Sungai Cisadane dan riparian Sungai Cisadane; dan c. Masyarakat sebab dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat akan vegetasi riparian dan pentingnya menyelamatkan Sungai Cisadane dan riparian Sungai Cisadane.

1.6 Novelty Kebaruan

Kebaruan dari penelitian berupa pemahaman lanjut tentang peranan vegetasi riparian dalam mempertahankan kualitas air Sungai Cisadane. II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Riparia

Riparia berasal dari bahasa Latin riparius. Menurut Kamus Webster, riparia artinya “milik tepi sungai”. Istilah riparia secara umum menggantikan bahasa Latin tersebut. Riparia biasanya menggambarkan komunitas biotik yang menghuni tepian sungai, kolam, danau dan lahan basah lainnya Naiman et al. 2000; Naiman et al. 2005. Naiman et al. 2005 menggunakan istilah “riparian” sebagai kata sifat dan istilah “riparia” sebagai kata benda tunggal atau majemuk. Istilah riparia untuk menekankan pada perpaduan biotik dari zona transisi akuatik-teresterial yang berasosiasi dengan air mengalir. Definisi lain tentang riparia juga telah disebutkan oleh berbagai peneliti. Definisi memang bervariasi tetapi pada dasarnya tetap menyebutkan bahwa riparia adalah ekosistem peralihan antara ekosistem akuatik dan teresterial. Ekosistem peralihan antara daratan dan perairan ini disebut ekoton Odum 1971; Petts 1990. Peneliti menggunakan beberapa istilah yang merujuk ke riparia yaitu hutan riparian Gosselink et al. 1980, riparian rheophyt Steenis 1981, koridor sungai river-corridor House dan Sangster 1991, ekosistem riparian Mitsch dan Gosselink 1993, lahan basah riparian Hanson et al. 1994, zona riparian riparian zone Malanson 1995, area riparian Ilhardt et al. 2000, tepian sungai river-margin Jansson et al.2000, dan riparian buffer Turner et al. 2001. Riparia terletak mulai dari zona banjir tetap di dekat sungai hingga ke daratan mesik Gosselink et al. 1980; Huffman dan Forsythe 1981. Daratan mesik adalah tepian sungai yang lembab akibat kadangkala terkena banjir pada waktu singkat atau saat hujan deras Langdon et al. 1981. Malanson 1995 mendefinisikan zona riparian sebagai ekosistem yang dipengaruhi sungai. Turner et al. 2001 mendefinisikan riparian buffer adalah area vegetasi yang relatif tidak terganggu di sepanjang sungai atau danau, mempengaruhi transport nutrien dan sedimen dari area urban-pertanian daratan atas ke ekosistem akuatik. Menurut Naiman et al. 2005, zona riparian adalah area semiteresterial transisionalperalihan yang secara reguler dipengaruhi oleh air tawar, biasanya meluap dari tepian badan perairan ke tepian komunitas daratan atas upland.