bagaimana prestasi kerjanya dinilai oleh atasan atau tim penilai. Kelebihan dan kekurangan yang ada dapat menjadi motivasi bagi kemajuan-kemajuan mereka
pada masa yang akan datang. Menurut Bernardin dalam Robbins, 1996: 259 mengatakan bahwa
penilaian kinerja diperlukan untuk menentukan tingkat kontribusi individu atau tingkat kinerja individu. Tiga perangkat kinerja yang paling popular untuk
menilai kinerja, yaitu: 1 Hasil tugas individu, dengan menggunakan hasil tugas, maka seseorang pimpinan dapat menilai tinggi rendah kinerja
pegawainya, 2 Perilaku, dalam hal ini perilaku adalah kesegaran seseorang karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan atau tugasnya, 3 Ciri, dalam hal ini
cirri adalah sikap baik, percaya diri, kooperatif, dapat diandalkan dalam melaksanakan pekerjaannya.
2.5.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut As‟ad, 1991: 49 mengemukakan bahwa para pimpinan organisasi sangat menyadari adanya perbedaan kinerja antara karyawan yang
satu dengan karyawan yang lainnya, yang berada di bawah pengawasannya. Secara garis besar perbedaan kinerja ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor
individual dan situasi kerja. Kemudian Gibson dalam Srimulyo, 1999: 39 mengatakan ada tiga perangkat variabel yang memperngaruhi perilaku dan
kinerja, seperti: 1 Variabel individual, meliputi kemampuan, ketrampilan, keluarga, dan umur, 2 Variabel organisasional, meliputi sumber daya,
kepemimpinan, dan imbalan, 3 Variabel psikologis, meliputi persepsi, sikap, kepribadian, belajar, dan motivasi.
Menurut Bernardin dalam Robbins, 1996: 260, mengemukakan bahwa kinerja dapat dikatakan baik bila karyawan memenuhi hal-hal sebagai
berikut : a. Kualitas kerja, diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas
pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap ketrampilan dan kemampuan karyawan.
b. Kuantitas, diukur dari persepsi karyawan terhadap jumlah aktivitas yang ditugaskan beserta hasilnya.
c. Ketepatan waktu, diukur dari persepsi pegawai terhadap suatu aktivitas yang diselesaikan dari awal waktu sampai menjadi output.
d. Efektivitas, persepsi karyawan dalam menilai pemanfaatan waktu dalam menjalankan tugas, efektivitas penyelesaian tugas yang
dibebankan organisasi. e. Kemandirian, tingkat dimana karyawan dapat melakukan fungsi
kerjanya tanpa meminta bantuan atau bimbingan dari orang lain, diukur dari persepsi karyawan dalam melakukan fungsi kerjanya
masing-masing, sesuai dengan tanggung jawabnya.
f. Komitmen kerja, tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor.
Dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang berdasarkan standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya,
Kinerja Karyawan adalah hasil kerja dari kerja karyawan saat melayani anggota sesuai dengan jasa yang diberikan koperasi. Sehingga indikator yang digunakan
pada variabel kinerja adalah menggunakan teori dari Bernardin, yaitu kualitas kerja dan ketepatan waktu.
2.6 Penelitian terdahulu