19
disebut efficacy exspectation. Efikasi diri merupakan salah satu faktor kognitif yang mengantarai interaksi antara perilaku individu dengan lingkungan dalam hal
ini yang berdampak pada pencapaian prestasi belajarnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar yang
diperoleh ditentukan oleh banyak faktor, antara lain : 1. Faktor intern terdiri dari faktor fisiologis kesehatan jasmani dan rohani, dan
faktor psikologis intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan.
2. Faktor ekstern yaitu dari luar siswa antara lain : lingkungan belajar baik sekolah, keluarga, maupun masyarakat, guru dan cara mengajarnya, alat yang
digunakan dalam belajar. 3. Pengharapan-pengharapan kognitif : outcome expectancy dan efficacy
exspectation. Tingginya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akuntansi yang
tentunya dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar akuntansi diantaranya adalah
efikasi diri, keterampilan mengajar guru, dan status sosial ekonomi orang tua.
2.2. Efikasi Diri
2.2.1. Pengertian Efikasi Diri
Bandura dalam Gregory 2006:451 mendefinisikan efikasi diri self- efficacy sebagai keyakinan manusia pada kemampuan mereka untuk melatih
sejumlah ukuran pengendalian terhadap fungsi diri mereka dan kejadian-kejadian di lingkungannya. Alwisol 2009:287 mengungkapkan efikasi diri adalah
20
penilaian diri, apakah dapat melakukan tindakan yang baik atau buruk, tepat atau salah, bisa atau tidak bisa mengerjakan sesuatu dengan yang dipersyaratkan.
Efikasi diri memiliki keefektifan, yaitu individu mampu menilai dirinya memiliki kekuatan untuk mengasilkan pengaruh yang diinginkan Mawarti,
2011:32. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahawa inti dari efikasi diri adalah keyakinan seseorang untuk mengkoordinir kemampuan dirinya sendiri
yang dimanifestasikan dengan serangkaian tindakan dalam memenuhi tuntutan- tuntutan dalam hidupnya.
2.2.2. Sumber-sumber Efikasi Diri
Bandura dalam dalam Alwisol 2009:288-289 menyatakan bahwa efikasi diri dapat diperoleh, diubah, ditingkatkan atau diturunkan, melalui salah
satu atau kombinasi empat sumber. Pada dasarnya keempat sumber tersebut adalah pengalaman menguasai sesuatu prestasi performance accomplishment,
pengalaman vikulasi vicarious experience, persuasi sosial social persuation, dan pembangkitan emosi emotional physiologi states. Adapun penjelasan dari
masing-masing sumber efikasi diri tersebut sebagai berikut : 1. Pengalaman performasi
Adalah prestasi yang pernah dicapai pada masa yang telah lalu. Sebagai sumber, performansi masa lalu menjadi pengubah efikasi diri yang paling
kuat pengaruhnya. Prestasi masa lalu yang bagus meningkatkan ekspetasi efikasi, sedangkan kegagalan akan menurunkan efikasi.
21
2. Pengalaman vikarius Diperoleh melalui model sosial. Efikasi akan meningkat ketika mengamati
keberhasilan orang lain, sebaliknya efikasi akan menurun jika mengamati orang yang kemampuannya kira-kira sama dengan dirinya ternyata gagal.
Kalau figur yang diamati berbeda dengan diri sipengamat, pengaruh vikarius tidak besar. Sebaliknya ketika mengamati kegagalan figur yang setara dengan
dirinya, bisa jadi orang tidak mau mengerjakan apa yang pernah gagal dikerjakan figur yang diamatinya itu dalam jangka waktu yang lama.
3. Persuasi sosial Efikasi diri juga dapat diperoleh, diperkuat, atau dilemahkan melalui persuasi
sosial. Dampak dari sumber ini terbatas, tetapi pada kondisi yang tepat persuasi dari orang lain dapat mempengaruhi efikasi diri. Kondisi itu adalah
rasa percaya kepada pemberi persuasi, dan sifat realistik dari apa yang dipersuasikan.
4. Keadaan emosi Keadaan emosi yang mengikuti suatu kegiatan akan mempengaruhi efikasi di
bidang kegiatan itu. Emosi yang kuat, cemas dan stress, dapat mengurangi efikasi diri. Namun bisa terjadi, peningkatan emosi yang tidak berlebihan
dapat meningkatkan efikasi diri. Berdasarkan paparan di atas, maka dapat dikatakan bahwa efikasi diri
dapat diperoleh, diubah, ditingkatkan atau diturunkan melalui berbagai sumber. Adapun sumber-sumber tersebut antara lain pengalaman performansi, pengalaman
vikarius, persuasi sosial, serta keadaan emosi.
22
2.2.3. Indikator Efikasi Diri