Tabel 4.20 Tabulasi Silang Kebiasaan Menguras TPA dengan Kejadian Chikungunya di Wilayah Kerja Puskesmas Gunungpati Kota
Semarang
Kebiasaan Menguras
Kasus Kontrol
Total p
OR 95 CI
n n
n
0,009 3,580
1,341-9,561 Tidak
29 76,3
18 47,4
47 61,8
Ya 9
23,7 20
52,6 29
38,2
Total 38
100,0 38 100,0 76
100,0 Berdasarkan tabel di atas diperoleh data bahwa dari 38 sampel kasus,
sebanyak 29 orang 76,3 yang tidak mempunyai kebiasaan menguras tempat penampungan air dan sebanyak 9 orang 23,7 yang biasa menguras tempat
penampungan air. Sedangkan dari 38 sampel kontrol, sebanyak 18 orang 47,4 yang tidak mempunyai kebiasaan menguras tempat penampungan air dan
sebanyak 20 orang 52,6 yang biasa menguras tempat penampungan air.
Dari hasil uji statistik dengan menggunakan chi-square, diperoleh hasil p value
0,009 0,05 sehingga Ho ditolak, yang artinya ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan menguras tempat penampungan air dengan kejadian
chikungunya di wilayah kerja Puskesmas Gunungpati Kota Semarang tahun 2010. Nilai Odd Ratio OR = 3,580 95 CI = 1,341–9,561, menunjukkan bahwa
sampel yang tidak mempunyai kebiasaan menguras tempat penampungan air mempunyai risiko 3,580 kali lebih besar menderita chikungunya daripada sampel
yang mempunyai kebiasaan menguras tempat penampungan air.
4.2.3.7 Hubungan Kebiasaan Menutup TPA dengan Kejadian Chikungunya
Untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan menutup tempat penampungan air dengan kejadian chikungunya dapat dilihat dalam tabulasi silang
berikut ini :
Tabel 4.21 Tabulasi Silang Kebiasaan Menutup TPA dengan Kejadian Chikungunya di Wilayah Kerja Puskesmas Gunungpati Kota
Semarang
Kebiasaan Menutup
Kasus Kontrol
Total p
OR 95 CI
n n
n
0,003 4,167
1,599-10,856
Tidak 26
68,4 13
34,2 39
51,3 Ya
12 31,6
25 65,8
37 48,7
Total 38
100,0 38 100,0 76
100,0 Berdasarkan tabel di atas diperoleh data bahwa dari 38 sampel kasus,
sebanyak 26 orang 68,4 yang tidak mempunyai kebiasaan menutup tempat penampungan air dan sebanyak 12 orang 31,6 yang biasa menutup tempat
penampungan air. Sedangkan dari 38 sampel kontrol, sebanyak 13 orang 34,2 yang tidak mempunyai kebiasaan menutup tempat penampungan air dan sebanyak
25 orang 65,8 yang biasa menutup tempat penampungan air.
Dari hasil uji statistik dengan menggunakan chi-square, diperoleh hasil p value
0,003 0,05 sehingga Ho ditolak, yang artinya ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan menutup tempat penampungan air dengan kejadian
chikungunya di wilayah kerja Puskesmas Gunungpati Kota Semarang tahun 2010. Nilai Odd Ratio OR = 4,167 95 CI = 1,599–10,856, menunjukkan bahwa
sampel yang tidak mempunyai kebiasaan menutup tempat penampungan air mempunyai risiko 4,167 kali lebih besar menderita chikungunya daripada sampel
yang mempunyai kebiasaan menutup tempat penampungan air.
4.2.3.8 Hubungan Kebiasaan Mengubur Barang Bekas dengan Kejadian Chikungunya
Untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan mengubur barang bekas dengan kejadian chikungunya dapat dilihat dalam tabulasi silang berikut ini:
Tabel 4.22 Tabulasi Silang Kebiasaan Mengubur Barang Bekas dengan Kejadian Chikungunya di Wilayah Kerja Puskesmas Gunungpati Kota
Semarang
Kebiasaan Mengubur
Barang Bekas
Kasus Kontrol
Total p
OR 95 CI
n n
n
0,076 3,036
0,859-10
,732 Tidak
34 89,5
28 73,7
62 81,6
Ya 4
10,5 10
26,3 14
18,4
Total 38
100,0 38 100,0 76
100,0 Berdasarkan tabel di atas diperoleh data bahwa dari 38 sampel kasus,
sebanyak 34 orang 89,5 yang tidak mempunyai kebiasaan mengubur barang bekas dan sebanyak 4 orang 10,5 yang biasa mengubur barang bekas.
Sedangkan dari 38 sampel kontrol, sebanyak 28 orang 73,7 yang tidak mempunyai kebiasaan mengubur barang bekas dan sebanyak 10 orang 26,3
yang biasa mengubur barang bekas.
Dari hasil uji statistik dengan menggunakan chi-square, diperoleh hasil p value
0,076 0,05 sehingga Ho diterima, yang artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan mengubur barang bekas dengan kejadian chikungunya
di wilayah kerja Puskesmas Gunungpati Kota Semarang tahun 2010.
4.2.3.9 Hubungan Kebiasaan Menggantung Pakaian dengan Kejadian Chikungunya