Prosedur Operasional Pembuatan Slide

5. Lembaran jaringan dipindahkan ke dalam water bath suhu 60 o C selama beberapa detik sampai mengembang sempurna. 6. Dengan gerakan menyendok, lembaran jaringan tersebut diambil dengan slide bersih dan ditempatkan di tengah atau pada sepertiga atas atau bawah. 7. Slide yang berisi jaringan ditempatkan pada inkubator suhu 37 o C selama 24 jam sampai jaringan melekat sempurna. h. Staining atau pewarnaan dengan Harris Hematoksilin−Eosin Setelah jaringan melekat sempurna pada slide, dipilih slide yang terbaik, selanjutnya secara berurutan memasukkan ke dalam zat kimia dibawah ini dengan waktu sebagai berikut: 1. Dilakukan deparafinisasi dalam: a. Larutan xylol I selama 5 menit b. Larutan xylol II selama 5 menit, c. Ethanol absolut selama 1 jam. 2. Hidrasi dalam: a. Alkohol 96 selama 2 menit b. Alkohol 70 selama 2 menit, c. Air selama 10 menit. 3. Pulasan inti dibuat dengan menggunakan: a. Harris Hematoksilin selama 15 menit b. Dibilas dengan air mengalir, c. Diwarnai dengan eosin selama maksimal 1 menit. 4. Selanjutnya, didehidrasi dengan menggunakan: a. Alkohol 70 selama 2 menit b. Alkohol 96 selama 2 menit, c. Alkohol absolut selama 2 menit. 5. Penjernihan dengan: a. Xylol I selama 2 menit, b. Xylol II selama 2 menit. i. Mounting dengan entelan dan tutup dengan deck glass Setelah pewarnaan selesai, slide ditempatkan di atas kertas tisu pada tempat datar, ditetesi dengan bahan mounting, yaitu entelan, dan ditutup dengan deck glass, cegah jangan sampai terbentuk gelembung udara. j. Slide dibaca dengan mikroskop Slide diperiksa di bawah mikroskop cahaya dengan perbesaran 400x. Preparat histopatologi dikirim ke laboratorium Patologi Anatomi dan pembacaan dilakukan oleh ahli patologi anatomi.

3.7. Analisis Data

Analisis data penelitian diproses dengan program software analisis statistik dengan tingkat signifikansi p=0,05. Telah dilakukan analisis data menggunakan uji Kruskal-Wallis yang kemudian dilanjutkan dengan uji post hoc menggunakan Mann-Whitney. Data hasil penelitian dilakukan uji normalitas data menggunakan Shapiro Wilk test untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak normal dan uji homogenitas data menggunakan uji Levene untuk mengetahui data homogen atau tidak homogen. Hasil uji normalitas dan homogenitas ini menentukan analisis berikutnya, yaitu analisis parametrik bila data berdistribusi normal serta homogen dan non parametrik bila data tidak berdistribusi normal serta tidak homogen. Jika data berdistribusi normal serta homogen, maka digunakan uji statistik One Way ANNOVA. Jika data tidak berdistribusi normal, maka uji Kruskal Wallis sebagai alternatif. Jika pada uji One Way ANNOVA menghasilkan nilai p0,05 maka dilanjutkan dengan melakukan analisis Post Hoc.

3.8. Etik Penelitian

Penelitian ini telah diajukan ke Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dan telah mendapatkan persetujuan etik dengan nomor surat 3118UN26.8DL2016.

3.9. Diagram Alur Penelitian

Gambar 5. Alur Penelitian K − P 1 P 2 P 3 Siapkan Alat dan Bahan Timbang BB tikus Masa Adaptasi Selama 1 Minggu Tikus Diberi Perlakuan Selama 14 Hari Aquadest p.o Ekstrak Etanol 96 biji jengkol 1200 mgkgbb Ekstrak Etanol 96 biji jengkol 2400 mgkgbb Ekstrak Etanol 96 biji jengkol 4800 mgkgbb Setelah 14 hari, tikus di anesthesia dan euthanasia Dilakukan Laparotomi, Ginjal Diambil Kirim sampel ke lab. PA Amati preparat dengan mikroskop Interpretasi Ambil darah tikus pada daerah jantung Masukkan ke dalam vacutainer sebanyak ± 3cc Kirim sampel ke Lab Interpretasi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hasil dari penelitian ini sebagai berikut: 4. Terdapat pengaruh pemberian ekstrak etanol 96 biji jengkol Pithecollobium lobatum terhadap gambaran histopatologi jaringan ginjal tikus putih Rattus norvegicus jantan galur Sprague dawley. 5. Terdapat pengaruh pemberian ekstrak etanol 96 biji jengkol Pithecollobium lobatum terhadap peningkatan kadar ureum dan kreatinin tikus putih Rattus norvegicus jantan galur Sprague dawley. 6. Terdapat hubungan antara kerusakan gambaran histopatologi jaringan ginjal dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin setelah pemberian ekstrak etanol 96 biji jengkol Pithecollobium lobatum terhadap tikus putih Rattus norvegicus jantan galur Sprague dawley.

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) Terhadap Kualitas Sperma Pada Tikus Jantan Galur Sprague- Dawley Secara In Vivo dan Aktivitas Spermisidal Secara In Vitro

0 15 104

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BIJI JENGKOL (Pithecellobium lobatum Benth.) TERHADAP KADAR LDL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI ALOKSAN

4 32 62

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BIJI JENGKOL (Pithecellobium lobatum Benth.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH DAN PENINGKATAN KADAR UREUM DAN KREATININ TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague Dawley YANG DIINDUKSI ALOKSAN

5 49 55

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Biji Jengkol (Pithechellobium lobatum Benth.) Terhadap Kadar Trigliserida pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley yang Diinduksi Aloksan

1 25 63

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BIJI JENGKOL (Pithecellobium lobatum Benth.) TERHADAP KADAR HDL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI ALOKSAN.

1 10 59

PENGARUH PEMBERIAN HERBISIDA GOLONGAN PARAQUAT DIKLORIDA PER-ORAL TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

3 13 78

PENGARUH EKSTRAK ETANOL 96% BIJI JENGKOL (Pithecollobium Jiringa) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GASTER DAN BERAT GASTER TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

0 14 68

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK JELANTAH PADA GAMBARAN HISTOPATOLOGI MIOKARDIUM TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

0 4 65

PENGARUH EKSTRAK ETANOL 96 % BIJI JENGKOL (Pithecellobium lobatum Benth.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI PANKREAS TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

1 8 50

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK JELANTAH TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

0 26 71