Kreatinin Pemeriksaan Fungsi Ginjal
terkandung dalam biji jengkol mentah masih dalam keadaan utuh dan aktif. Namun demikian tidak semua orang yang mengkonsumsi
jengkol akan mengalami keracunan karena faktor utama penyebab kejadian keracunan akibat jengkol tergantung pada daya tahan
tubuh seseorang, dalam hal ini kondisi lambung, reaksi alergi, dehidrasi, usia biji jengkol, jumlah jengkol yang dikonsumsi atau
cara memasaknya Ibrahim et al., 2012. Asam jengkolat mudah dan cepat diabsorpsi oleh usus halus
dan dapat ditemukan pada urin penderita dengan bentuk yang tidak berubah. Hal tersebut menunjukan bahwa asam jengkolat tidak
mengalami metabolism dalam hati. Di dalam darah, asam jengkolat ditransportasikan dalam bentuk ikatan longgar dengan albumin
sehingga dengan mudah lolos dari saringan glomerulus Bunawan et al., 2014.
Asam jengkolat yang telah mengkristal dapat bersifat nefrotoksik. Karena Kristal tersebut banyak mengendap pada
bagian tubulus dari ginjal yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada jaringan tubulus. Kadar nitrogen yang ada dalam jengkol juga
dapat menyebabkan azotemia pada kadar yang tinggi sehingga menimpulkan nyeri spasme, obstruksi saluran urinari hingga gagal
ginjal akut Bunawan et al., 2013. Dalam menegakkan diagnosis gagal ginjal akut diperlukan pemeriksaan berulang fungsi ginjal
yaitu kadar ureum, kreatinin atau laju filtrasi glomerulus Markum, 2009.
Gambar 3. Kerangka Teori Pengaruh Ekstrak Jengkol terhadap
Jaringan Ginjal serta Peningkatan Ureun Kreatinin