56 9 Konflik perusakan terumbu karang PERK.
Variabel teknik resolusi konflik RESO yang digunakan di lokasi penelitian, yaitu:
1 Fasilitasi RESO 1 dan RESO 2
2 Negosiasi RESO 3 dan RESO 4
3 Mediasi RESO 5 dan RESO 6
4 Avoidance RESO 7 dan RESO 8.
Variabel outcome OUTC yang digunakan adalah: 1 Pemahaman pengelolaan PT yang berkelanjutan SUST
2 Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan PT PARS 3 Pengelolaan sumberdaya PT yang berkeadilan EQUI.
3.5 Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan tahapan yaitu :
1 Pengecekan kelengkapan pengisian kuesioner 2 Membuat tabulasi data
3.6 Analisis Data
Penelitian menggunakan skema analisis Charles 1992 dan Losa et al. 2002. Kedua pakar tersebut membagi analisis konflik kedalam dua tahap, yaitu
tahap penggambaran tipologi konflik description step dan tahap penyusunan alternatif resolusi konflik prescription step. Setelah kedua tahap ini dilakukan
proses berikutnya adalah memetakan konflik dan resolusinya dengan tujuan
mendapatkan metoda resolusi yang terbaik.
Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif untuk menganalisis jenis konflik, penyebab terjadinya serta resolusi konflik. Selanjutnya efektivitas
resolusi konflik dianalisis dengan principle component analysis PCA dan structural
equation model SEM. Analisis SEM digunakan untuk mengkonfirmasi hasil analisis PCA yang telah dilakukan sebelumnya. Losa et al.
2002 dan Bengen 1998 menyebutkan resolusi konflik dinilai sesuai dan efektif jika jenis konflik, penyebab konflik dan alternatif resolusi konflik terletak pada
bidang yang sama kuadran yang sama. Estimasi parameter biologi di lokasi
57 penelitian dianalisis dengan menggunakan model Schaefer 1954 dan optimasi
model Schnute 1977, Model pengelolaan konflik perikanan tangkap didesain berdasarkan
efektifitas dan outcome dari metode resolusi yang didapatkan dari hasil analisis, pengalaman-pengalaman dari lokasi lain dalam pengelolaan konflik perikanan
tangkap, ditambah dengan mempertimbangkan prekondisi pengelolaan konflik, yaitu terdapatnya hukumaturan dan kebijakan dan keseimbangan kekuatan
diantara pihak yang berkonflik. Untuk keperluan analisis data digunakan soft ware Statistica versi ke 6
dan SPSS versi 13. Secara skematis, prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 10.
58 Gambar 10. Bagan alir proses penelitian keefektivan pengelolaan konflik pada
perikanan tangkap di perairan selatan Jawa Timur
4 TIPOLOGI KONFLIK PERIKANAN TANGKAP
ABSTRACT
The aim of this study is to describe the types of conflict typology, implemented efforts and effective conflict management to capture fisheries.
PISCES method is used to describe conflicts. Research was conducted to identify nine types of conflicts of capture fisheries namely: 1 conflict on fee imposition 2
conflict on anchoringlanding port, 3 conflict on fight for fishing ground, 4 conflict on capture tool discrepancy, 5 conflict of the use on potassiumchemical
substances 6 conflict on fishing harvest division 7 conflict between local fishers and migrant fishers 8 conflict of environmental pollution and 9 conflict on coral
reef destruction. The conflicts on capture fisheries were caused by one or combination of the following 11 factors namely 1 the number of people involved
in conflict 2 the presence of community leaders in conflict, 3 the position of opposing sides 4 issues among the community 5 the local economic condition 6
the number of fishers 7 socio-cultural background 8 regulations and law enforcement 9 special community interests 10 competition in the use of
resources and 11 perception of the people towards resources. The conflicts in research locations is generally internal allocation conflicts 20 cases followed by
external allocation ones 4 cases and mechanism of conflict management 3 cases, whereas, jurisdiction conflicts are not found in research areas. All
conflicts were resolved by the alternative dispute resolution method ADR, namely: facilitation, negotiation, mediation and avoidance
Key words: PISCES, conflict typology, capture fisheries.
4.1 Pendahuluan