Perilaku Model Skenario 3 Perilaku Model Skenario Gabungan

128 1:15 PM Mon, Feb 15, 2010 MODEL LJ PERTUMH RODV TK YDKH FEB 2010 Page 1 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 Time 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 5: 5: 5: 10000000 20000000 1 1 2 10 20 10000000 20000000 700000 800000 900000 1: PDRB Prwst 2: DCR 3: PDRB Perkapita 4: Inv Prwst 5: Tenaga Kerja 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5

6.2.4 Perilaku Model Skenario 3

Skenario 3 adalah kebijakan skenario dasar dan skenario 1, skenario 2 dan dilakukan peningkatan kebijakan laju pertumbuhan produktivitas tenaga kerja. Hasil simulasi menunjukan perilaku yang relatif sama dengan kebijakan peningkatan laju pertumbuhan investasi pariwisata yakni PDRB pariwisata sebesar Rp. 13.416 milyar, DCR berkisar dari 1,00-1,59, PDRB pariwisata per kapita berkisar Rp.12,23 juta serta investasi pariwisata dan penyerapan tenaga kerja relatif sama. Namun demikian terjadi percepatan peningkatan tenaga kerja pada tahun ke 10 dari 833.368 hingga 870.780 orang sampai akhir kurun waktu simulasi pada tahun ke 20 tahun 2025, perilaku kebijakan skenario 3 selengkapnya disajikan pada Gambar 21 sebagai berikut: Gambar 21 Perubahan Perilaku Model Laju Pertumbuhan Produktivitas Tenaga Kerja Terhadap Pariwisata

6.2.5 Perilaku Model Skenario Gabungan

Perubahan perilaku model skenario gabungan skenario dasar dengan skenario 1, 2, dan 3, terdiri dari parameter ekologi, ekonomi dan sosial. Kebijakan tersebut meliputi peningkatan bangkitan kunjungan wisata, laju pengeluaran pemerintah dan peningkatan laju investasi serta diikuti dengan meningkatnya produktivitas tenaga kerja. Dampak dari kebijakan dengan skenario gabungan yakni ekologi, ekonomi dan sosial berdampak positif pada jumlah wisatawan yang berkunjung sampai pada kapasitas kawasan secara optimal yakni meningkat dari 8 sampai 15 per tahun. Hal ini mencerminkan terjadinya kenaikan yang sangat signifikan dari tahun pertama sampai akhir kurun waktu 129 1:16 PM Mon, Feb 15, 2010 MODEL GABUNGAN EKO,EKON ,SOS FEB 2010 Page 1 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 Time 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 5: 5: 5: 10000000 20000000 1 1 2 10 20 10000000 20000000 700000 800000 900000 1: PDRB Prwst 2: DCR 3: PDRB Perkapita 4: Inv Prwst 5: Tenaga Kerja 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 simulasi tahun 2025 serta memperlihatkan bahwa pengembangan wisata secara optimal tercapai pada tingkat kunjungan wisata tersebut. Berdasarkan hasil simulasi skenario gabungan ekologi, ekonomi dan sosial tersebut pada akhir tahun ke 20 terjadi peningkatan investasi pariwisata yang signifikan Rp. 3.477 milyar serta meningkatnya PDRB pariwisata Rp. 277.442 milyar. DCR meningkat sampai 3 yang berarti tidak melebihi 4 karena apabila melebihi nilai 4 maka meningkatnya kunjungan wisata akan berdampak negatif terhadap kelestarian. Nilai PDRB pariwisata per kapita meningkat menjadi Rp. 225 juta per tahun serta tenaga kerja yang diserap mencapai 870.780 orang pada akhir kurun waktu simulasi tahun ke 20 2025, seperti terlihat pada Gambar 22 sebagai berikut : Gambar 22 Perubahan Perilaku Model Gabungan Ekologi, Ekonomi dan Sosial di Kawasan Barat Kabupaten Serang Dari analisis kebijakan tersebut dapat diketahui bahwa kebijakan skenario gabungan menunjukkan hasil yang terbaik. Pola pemanfaatan ruang optimal dapat tercapai dan menghasilkan tingkat PDRB yang tertinggi, DCR masih dibawah 4, PDRB pariwisata per kapita, investasi dan PDRB meningkat signifikan dibanding skenario sebelumnya. Berdasarkan analisis tersebut kebijakan skenario gabungan memberikan hasil yang terbaik dibandingkan dengan kebijakan lainnya. 130 6.2.6 Verifikasi Struktur Model Model telah menunjukkan kondisi yang sesuai dengan konsep keberlanjutan pembangunan yakni keberlanjutan pengembangan pariwisata dengan menggabungkan aspek ekologi, ekonomi dan sosial dalam struktur model. Dari hasil output menunjukan bahwa pengembangan pariwisata dibatasi oleh kesesuaian dan daya dukung sumber daya, hal tersebut menunjukan bahwa struktur model yang dibangun dapat menggambarkan keberlanjutan pengembangan pariwisata harus mempertimbangkan daya dukung ekosistem. Struktur model yang dibangun mampu menggambarkan bahwa interaksi antar aspek ekologi, eknomi, dan sosial. Peningkatan aktivitas pariwisata melalui kebijakan peningkatan investasi maupun kebijakan ekonomi lainnya mampu mendorong pertumbuhan PDRB dan mampu menyerap lapangan kerja. Namun peningkatan kedua aspek tersebut dibatasi oleh aspek ekologi.

6.2.7 Validasi Perilaku Model