41 dan mewakili populasi. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive
sampling. Teknik purposive sampling ini merupakan pengambilan anggota sampel dari populasi bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi
didasarkan atas adanya tujuan atau pertimbangan tertentu. Keuntungan dari teknik pengambilan sampel ini terletak pada ketepatan peneliti memilih sumber data
sesuai dengan variabel yang diteliti. Menurut Arikunto 2006: 112, apabila jumlah subyek kurang dari 100
maka dapat diambil semua dan penelitiannya adalah penelitian populasi. Apabila subyek lebih besar dari 100, maka dapat diambil 10-15 atau 20-25 atau lebih
tergantung dari kemampuan peneliti. Karena jumlah populasi sebanyak 40 kurang dari 100, maka peneliti mengambil semua populasi sebagai sampel penelitian.
3.4 Metode dan Alat Pengumpulan data
3.4.1 Skala Psikologis Kegiatan pengumpulan data merupakan tahap terpenting dalam proses
penelitian. Suatu penelitian akan mencapai hasil maksimal apabila data yang didapatkan akurat. Dalam penelitian ini, untuk menghasilkan data mengenai
keefektifan belajar siswa, peneliti memilih teknik pengumpulan data berupa skala psikologis. Anwar Sutoyo 2009: 167 menyatakan bahwa:
Skala psikologis dipandang oleh Syaifuddin Azwar 2005: 3-4 sebagai alat ukur yang memiliki karakteristik khusus a cenderung digunakan untuk
mengukur aspek afektif, bukan kognitif, b stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak
diukur, melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan, c jawabannya lebih bersifat proyektif, d selalu berisi
banyak item berkenaan dengan atribut yang diukur, e respon subyek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban benar atau salah, semua jawaban dianggap
42
benar sepanjang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, jawaban berbeda diinterpretasikan berbeda pula.
Penskalaan yang digunakan adalah Skala Likert. Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena pendidikan. Dalam skala Likert terdapat dua bentuk pernyataan yaitu pernyataan positif yang
berfungsi untuk mengukur sikap positif, dan pernyataan negatif yang berfungsi untuk mengukur sikap negatif objek sikap.
Skor pernyataan positif dimulai dari 1 untuk sangat tidak sesuai STS, 2 untuk tidak sesuai TS, 3 untuk ragu-ragu R, 4 untuk sesuai S, dan 5 untuk
sangat sesuai SS. Skor pernyataan negative dimulai dari 1 untuk sangat sesuai SS, 2 untuk sesuai S, 3 untuk ragu-ragu R, 4 untuk tidak sesuai TS, dan 5
untuk sangat tidak sesuai STS. 3.4.2 Tes
Untuk mengecek keefektifan belajar siswa menggunakan mind mapping, maka peneliti akan melakukan tes pada responden. Menurut Riduwan 2006:37
“tes sebagai instrumen pengumpulan data adalah serangkaian pertanyaanlatihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi,
kemmapuanbakat yang dimiliki individukelompok”. Haryati 2007:54 menyatakan “tes didefisikan sebagai suatu pernyataan atau tugas atau seperangkat
tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait sifat atau atribut pendidikan atau psikologik yang setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut
mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar”
43 Tes dapat dipilah-pilah ke dalam berbagai kelompok. Berdasarkan
bentuknya dikenal adanya tes uraian essay test dan tes obyektif objective test. Tes uraian berdasarkan tipenya dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni tes
uraian terbatas restricted essay test dan test uraian bebas extended essay test. Tes obyektif, berdasarkan tipenya dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tes
benar-salah true-false test, test menjodohkan matching test, dan test pilihan ganda multiple choice test.
Peneliti akan menggunakan mata pelajaran Administrasi Kepegawaian dengan jawaban pilihan ganda multiple choice test untuk mengecek bagaimana
keefektifan belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan layanan penguasaan konten dengan teknik mind mapping. Mata pelajaran Administrasi Kepegawaian
dipilih berdasarkan rekomendasi dari guru BK, karena menurut raport semester ganjil, nilai mata pelajaranan Adminstrasi Kepegawaian dirasa kurang
memuaskan. Peneliti mendapatkan soal dari guru mata pelajaran Administrasi Kepegawaian.
3.5 Validitas dan Reliabilitas Data