Hakikat bahasa KAJIAN TEORI

10 BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

2.1.1 Hakikat bahasa

Bahasa adalah suatu bentuk ungkapan yang bentuk dasarnya ujaran. Ujaran manusia itu menjadi bahasan apabila dua orang manusia atau lebih menetapkan bahwa seperangkat bunyi itu memiliki arti yang serupa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang mengandung beberapa sifat, yakni, sistematik, mana suka, ujar, manusiawi, dan komunikatif. Disebut sistematik karena bahasa diatur oleh sistem. Setiap bahasa mengandung dua sistem, yaitu sistem bunyi dan sistem makna. Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa lambang bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat ucap manusia Santosa, 2007: 1.2. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentikasikan diri Kridalaksana dalam Rosdiana 2008: 1.4. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang tercipta dari alat ucap manusia karena adanya interaksi manusia dalam suatu wilayah. Bahasa tersebut memiliki aturan masing-masing sesuai dengan kesepakatan bersama dan menjadi identitas diri masyarakat dalam melakukan interaksi lewat komunikasi. 2.1.1.1 Sistem pembentukan bahasa Bahasa merupakan sebuah sistem yang memiliki tiga buah subsistem, yaitu subsistem leksikon, subsistem gramatika, dan subsistem fonologi. Ketiga subsistem itu terikat dengan dunia pragmatik Chaer, 2009: 1. Bahasa terbagi atas dua unsur utama, yaitu bentuk arus ujaran dan makna isi. Bentuk merupakan bagian yang dapat diserap oleh unsur panca indera. Bentuk bahasa terdiri dari dua unsur, yaitu unsur segmental dan unsur suprasegmental. Unsur segmental secara hierarkis dari segmen yang paling besar sampai segmen yang paling kecil, yaitu wacana, paragraf, kalimat, frasa, kata, morfem, dan fonem. Unsur suprasegmental terdiri atas intonasi. Unsur-unsur intonasi adalah tekanan keras, lembut ujaran, nada tinggi, rendah ujaran, durasi panjang, pendek waktu pengucapan, dan perhentian yang membatasi arus ujaran Santosa, 2007: 1.5. Unsur suprasegmental akan selalu menyertai unsur segmental dalam sebuah ujaran Muslich, 2008: 66. Kerja sama unsur suprasegmental sejak awal hingga akhir penuturan disebut intonasi. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadinya sebuah ujaran dalam sistem bahasa dipengaruhi oleh adanya unsur suprasegmental berupa intonasi yang selalu menyertai unsur segmental dalam sebuah sistem bahasa. Kedua unsur tersebut akan menghasilkan makna bahasa yang dapat dipahami oleh penerima informasi.

2.1.2 Hakikat Bahasa Jawa

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA INGGIL MELALUI ROLE PLAYING DENGAN MEDIA PAPAN TEMPEL PADA SISWA KELAS IV SDN 03 TUGUREJO SEMARANG

1 13 165

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA KRAMA LUGU MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS II SDN KARANGANYAR 02 SEMARANG

4 33 250

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS IVB SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

1 8 188

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA RAGAM KRAMA MELALUI METODE ROLE PLAYING BERBASIS MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

2 74 263

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA KRAMA LUGU MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION BERBANTUKAN MEDIA FLASH PLAYER SISWA KELAS IVB SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG

2 18 289

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA RAGAM KRAMA LUGU MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IIA SDN KARANGAYU 02 SEMARANG

1 19 188

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN STRATEGI ROLE PLAYING PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Strategi Role Playing Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kebonharjo Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 16

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA RAGAM KRAMA LUGU MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IIA SDN KARANGAYU 02 SEMARANG.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN WONOSARI 4 GUNUNGKIDUL.

0 3 168

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA RAGAM KRAMA INGGIL MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 02 SEMARANG -

0 0 91