2. permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam
situasi dan waktu yang berbeda, 3.
guru dapat mengevaluasi pemahaman setiap siswa melalui pengamatan pada saat melakukan permainan;
4. permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas
yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Berbicara Ragam Krama Inggil melalui Metode Role Playing Siswa Kelas IVB SDN
Tambakaji 01 Semarang”.
1.2 RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
1.2.1 Rumusan masalah umum
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah cara meningkatkan keterampilan berbicara ragam krama
inggil siswa kelas IVB SDN Tambakaji 01 Semarang?
1.2.2 Rumusan masalah khusus
Berdasarkan rumusan masalah umum maka dirumuskan masalah khusus sebagai berikut:
1. Bagaimana cara meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran bahasa
Jawa pada materi berbicara ragam krama inggil? 2.
Bagaimana cara meningkatkan aktivitas siswa kelas IVB SDN Tambakaji 01 Semarang dalam pembelajaran bahasa Jawa materi berbicara ragam krama
inggil?
3. Bagaimana cara meningkatkan keterampilan berbicara ragam krama inggil
pada siswa kelas IVB SDN Tambakaji 01 Semarang?
1.2.3 Pemecahan masalah
Solusi pemecahan masalah dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Role Playing. Pembelajaran menggunakan permainan peran memudahkan
siswa dalam memahami penggunaan ragam bahasa Jawa dalam komunikasi. Bermain peran juga dapat digunakan untuk merangsang kreativitas siswa untuk
berekspresi, percaya diri, dan belajar berkomunikasi. Role Playing dapat mendorong proses belajar mengajar. Dengan bermain peran tesebut diharapkan
dapat membangkitkan kreativitas siswa dan diperoleh pengalaman belajar yang lebih berarti bagi siswa.
Metode Role Playing menurut Uno 2011: 26 terdiri dari beberapa langkah. Langkah-langkah pembelajaran Role Playing tersebut diterapkan pada
pembelajaran keterampilan berbicara ragam krama inggil. Penerapan metode Role Playing dalam pembelajaran keterampilan berbicara krama inggil siswa adalah
sebagai berikut: 1.
pemanasan warming up yaitu guru berupaya memperkenalkan teknik dan permasalahan yang disadari sebagai suatu hal yang perlu dipelajari;
2. memilih pemain partisipan, dalam memilih partisipan siswa dan guru
membahas karakter dari setiap pemain dan menentukan tokoh. Dalam penentuan tokoh, guru dapat memilih siswa yang sesuai untuk memainkannya
atau siswa sendiri yang bersedia menjadi pemeran;
3. menata panggung, dalam kegiatan menata panggung guru dan siswa
berdiskusi di mana dan bagaimana peran itu akan dimainkan, kebutuhan yang diperlukan;
4. guru menunjuk siswa sebagai pengamat;
5. permainan peran dimulai, permainan dilaksanakan secara spontan;
6. guru bersama siswa mendiskusikan permainan yang telah terlaksana dan
melakukan evaluasi terhadap peran-peran yang dilakukan; 7.
permainan peran ulang sebagai perbaikan dari permainan peran sebelumnya saat permainan yang dilaksanakan tidak berhasil;
8. pembahasan diskusi dan evaluasi, dalam kegiatan ini siswa diajak untuk
berbagi pengalaman tentang tema permainan yang telah dilakukan dan dilanjutkan dengan membuat kesimpulan.
1.3 TUJUAN PENELITIAN