Impilikasi hasil Penelitian PEMBAHASAN .1 Pemaknaan Temuan Penelitian
masalah-masalah dan diminta untuk mencari solusi atau pemecahan dari permasalahan tersebut.
Pada pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Instruction, siswa diajak untuk lebih berpikir kritis, yaitu dengan menyelesaikan
pemecahan-pemecahan masalah yang telah disajikan guru. Siswa diajak untuk mencari pemecahan masalah baik itu dengan membaca buku ataupun dari sumber
yang lainnya. Tidak hanya itu, siswa diajak untuk saling bersosialisasi dengan teman dalam melaksanakan diskusi untuk mencari pemecahan masalah.
Selanjutnya, siswa diberikan kesempatan untuk menyapaikan hasil diskusi kelompok didepan kelas. Jadi dengan menerapkan model pembelajaran Problem
Based Instruction akan membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan menyelesaikan masalah dan menjadi pelajar yang
mandiri Arends, 2008: 43. Selain itu, dengan menerapkan model Problem Based Instruction guru
kemampuan guru juga akan meningkat, terutama dalam hal menyajikan masalah- masalah dan pertanyaan yang menarik bagi siswa. Pertanyaan yang menantang
akan menarik minat siswa untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, guru juga harus mampu membimbing siswa untuk mencari pemecahan masalah yang telah
diberikan, guru harus membimbing siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok dan terakhir guru harus bisa merefleksi dan memberikan pembelajaran yang telah
berlangsung.
Peningkatan aktivitas siswa dan keterampilan guru dapat dilihat dari hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus I, siklus II dan siklus III
menunjukan perolehan skor keterampilan guru pada siklus I skor total 22 sehingga presentase ketuntasan yang dicapai 68,75. Dari perolehan skor
tersebut dikategorikan baik. Keterampilan guru meningkat pada siklus II dengan perolehan skor 26 dan mencapai skor 30 pada siklus III. Hal tersebut dapat
tercapai karena guru berusaha melakukan perbaikan-perbaikan terhadap pembelajaran dengan melakukan refleksi dan berusaha merevisi kekurangan yang
ada. Untuk hasil pengamatan aktivitas siswa siklus I memperoleh skor total
20,38 denga kriteria cukup, kemudian siklus II mendapatkan skor 26,50 dengan kriteria baik dan meningkat pada siklus III dengan perolehan skor 29,00 yang
dikategorikan baik. Hasil belajar IPA dengan menerapkan model Problem Based Instruction
pada siswa kelas IVB mengalami peningkatan. Dari hasil tes evaluasi yang diberikan pada siswa, diperoleh data siklus I mencapai ketuntasan klasikal 57,5
dengan rata-rata kelas 61,875. Dari hasil tersebut meningkat pada siklus II dengan rata-rata 64,625 dan ketuntasan klasikal 67,5. Skor tertinggi yang diperoleh
siswa adalah 100 dan terendah 40. Untuk siklus III skor terendah meningkat menjadi 45 dengan rata-rata 72,25 dan ketuntasan klasikal kelas menjadi 80
130