Teknik Analisis Data Kuantitatif
siswa, peneliti mengacu pada langkah-langkah yang telah ditentukan oleh Poerwanti sebagai berikut :
1 Menentukan skor berdasarkan proporsi
Poerwanti, 2008: 6.15 Keterangan :
B = Banyaknya butir soal yang dijawab benar S
t
= Skor teoritis skor paling banyakmaksimal. 2
Menentukan batas minimal ketuntasan Nilai ketuntasan adalah nilai yang menggambarkan proporsi dan
kualifikasi penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah dikontrakan dalam pembelajaran. Untuk menentukan batas minimal nilai ketuntasan peserta
tes dapat menggunakan pedoman yang ada. Depdiknas RI atau beberapa sekolah biasanya telah menentukan batas minimal siswa dikatakan tuntas menguasai
kompetensi yang dikontrakkan Poerwanti 2008: 6-16. Dalam penelitian ini batas nilai ketuntasan minimal adalah 60. Dari batas tersebut dapat dibuat tabel kategori
ketuntasan sebagai berikut :
Tabel 3.1
Batas KKM IPA Kelas IV SDN Wates 01 Semarang
Nilai Kriteria
≥ 60 Tuntas
60 Tidak Tuntas
Sumber : SD Negeri Wates 01 Semarang Skor =
� �
x 100 rumus bila menggunakan Skala 100
ketuntasan belajar klasikal =
jumlah siswa yang tuntas jumlah seluruh siswa
x 100 3
Menentukan ketuntasan klasikal
Aqib, dkk, 2009: 40 Menurut Djamarah 2010: 97 suatu pembelajaran dikatakan baik,
apabila minimal 75 siswa menguasai pelajaran yang diajarkan oleh guru. Berdasarkan teori diatras, peneliti menetapkan batas ketuntasan klasikal yang
harus dicapai dalam penelitian ini adalah 75. 4
Rata-rata hasil belajar
Aqib, dkk, 2009: 40