to Scalesehingga semua unit kegiatan ekonomi yang akan diukur akan menghasilkan perubahan pada berbagai tingkat output.
2.5. Kerangka Pemikiran Teoritis
Industri TPT menjadi salah satu sektor penting dalam struktur perekonomian di Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, Provinsi Jawa Tengah menjadi
salah satu provinsi kunci sebagai basis percepatan pembangunan industri TPT yang tercantum dalam perencanaan pembangunan Indonesia melalui MP3EI.
Dengan tujuan persaingan global, daya saing industri terus menerus ditingkatkan, salah satunya dengan menjadikan kondisi efisien di setiap subsektor industri ini.
Grafik 2.3. Model Analisis Organisasi Industri Pendekatan Hubungan Struktur- Perilaku-Kinerja Pasar
Sumber: Scherer 1973 dalam Nurimansjah Hasibuan 1993:8 dan William G. Shepherd 1990 dalam P. Eko Prasetyo 2010: 27.
Kondisi Dasar
Sisi Permintaan Sisi
Penawaran Elastisitas
Bahan baku Pertumbuhan industrti
Teknologi
Struktur Pasar
Ukuran perusahaan integrasi horizontal dan vertikal
Kondisi biaya konglomerasi
Entry barier organisasi buruh
Perilaku Pasar
Strategi harga Advertasi
Kolusi Penelitian dan inovasi
Kinerja Pasar
Pola harga dan keuntungan Perkembangan Teknologi Efisiensi
Kesempatan kerja
Model analisis
organisasi industri
yang tergambar
pada grafik2.3menyatakan bahwa kondisi dasar bagi industri baik dari sisi penawaran
dan permintaan akan mempengaruhi struktur, perilaku dan kinerja dari suatu industri. Setiap perubahan pada kondisi dasar akan mempengaruhi struktur
industri yaitu kondisi biaya produksi dan jumlah perusahaan yang bersaing. Hal ini di sebabkan kondisi faktor produksi yang akan digunakan dalam kegiatan
produksi, apabila langka dan terjadi kenaikan harga akan berpengaruh pada kondisi biaya input faktor produksi yang tinggi, dan tidak setiap perusahaan
dalam suatu industri mampu memenuhi input dengan kondisi biaya produksi tinggi, selanjutnya akan menjatuhkan perusahaan-perusahaan yang kurang dalam
faktor produksi lainnya yaitu modal. Berkurangnya perusahaan dalam suatu industri dapat diindikasikan semakin
terkonsentrasinya persaingan dalam industri, yang menyebabkan persaingan kurang sehat. Sedangkan pengaruh bagi kinerja industri sendiri adalah bila
industri semakin terkonsentrasi, maka menimbulkan inefisiensi perusahaan dalam industri Prasetyo, 2010:23.
Kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah didasarkan pada ditunjuknya Provinsi Jawa tengah sebagai salah satu pemegang peran dalam percepatan
pembangunan industri TPT di Indonesia. Pengamatan pada perkembangan tingkat keuntungan dari industri TPT dan tingkat penyerapan tenaga kerja
sebagai suatu aspek perhatian perkembangan industri karena MP3EI memiliki tujuan adanya perluasan nilai tambah dari setiap sektor penggerak
perekonomian.
Grafik 2.4. Kerangka Pemikiran Penelitian
Perubahan kondisi dasar industri TPT dalam hal ketersediaan energi mengakibatkan adanya perubahan struktur industri TPT dimana biaya produksi
mengalami penyesusaian, dan jumlah perusahaan dalam industri ini cenderung mengalami penurunan dan berdampak pada persaingan dalam industri TPT.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi efisiensi ekonomi dari setiap subsektor pada industri TPT di Provinsi Jawa Tengah berdasarkan hasil dari
perhitungan efisiensi teknis dan alokatifnya grafik 2.4. Kinerja Industri TPT
Efisiens i Teknis
Provinsi Jawa Tengah Sebagai Salah Satu Pusat Percepatan
Industri TPT Indonesia dalam MP3EI
Perubahan Struktur Industri TPT pada sisi Biaya Energi,
Biaya Tenaga Kerja, Perubahan Jumlah Perusahaan Dalam
Industri. Efisien
si Efisiensi
Ekonomi Perkembangan Tingkat
Keuntungan Industri; dan Tingkat Penyerapan Tenaga Kerja;
26
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dimana penelitian yang didasar pada analisis data numerikal yang diolah dengan metode tertentu.
Penelitian ini bertujuan mengukur tingkat efisiensi dari industri TPT dan subsektornya KBLI 2005 17 dan 18; KBLI 2010 13 dan 14 di provinsi Jawa
Tengah periode 2005-2011. Industri TPT yang menjadi objek penelitian adalah industri yang termasuk
dalam industri besar dan sedang. Industri besar diklasifikasi sebagai setiap perusahaan yang mempekerjakan 100 orang atau lebih. Sementara pada industri
sedang, setiap perusahaan yang mempekerjakan antara 20-99 orang.Dipilih 17 subsektor industri TPT yang menjadi objek penelitian, tercantum pada tabel
lampiran 3. Pemilihan 17 subsektor dinilai representatif karena memiliki proporsi 80 dari total tenaga kerja, biaya input dan nilai hasil produksi pada
industri TPT Jawa Tengah lihat grafik 3.1. Pemilihan objek penelitian disesuaikan dengan perubahan kode klasifikasi ditahun 2005 dan 2010 tanpa
mengurangi tujuan penelitian.