pengalaman yang cukup di industri. Ketika terjadi goncangan, subsektor garmen menjadi sangat rentan.
2.2. Biaya Dalam Jangka Panjang dan Efisiensi Produksi
Input perusahaan dalam jangka panjang dapat diubah sehingga tidak terdapat biaya tetap. Jangka panjang tidak hanya diartikan sebagai himpunan
beberapa jangka pendek. Jangka panjang sebaiknya diartikan sebagai masa perencanaan McEachern, 2001:77, hal ini karena pemilihan kombinasi input
yang fleksibel. Biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya variabel, biaya rata-rata, dan biaya marginal. Biaya total jangka panjang adalah biaya
yang dikeluarkan untuk produksi seluruh output dan semuanya bersifat variabel Ariyanti, 2008:76.
LTC = LVC ............. 2.6
2.2.1. Kurva Biaya Rata-Rata Jangka Panjang: Skala Produksi Ekonomis dan Disekonomis
Bentuk kurva biaya rata-rata jangka panjang suatu perusahaan bergantung bagaimana variasi biaya sesuai skala operasinya. Ketika suatu
penigkatan produksi pada perusahaan mengakibatkan adanya penurunan biaya rata-rata maka perusahaan tersebut berada pada skala ekonomis.
Sebaliknya, bila peningkatan produksi mengakibatkan peningkatan pula pada biaya rata-ratanya maka perusahaan tersebut berada pada skala
disekonomis.
Biaya LMC
Q Produksi
Grafik 2.1. Skala Produksi Ekonomis Ariyanti, 2008:78; Case dan Fair, 2007:227
Grafik 2.1 menggambarkan biaya rata-rata dan biaya marjinal jangka pendek dan jangka panjangyang membentuk skala ekonomis pada kuantitas
produksi tertentu. Kurva tersebut juga menggambarkan biaya rata-rata minimum yang dapat diperoleh oleh suatu perusahaan atau industri di
beberapa periode jangka pendek. Perusahaan akan berada pada titik efisiensi skala ekonomi pada saat
LAC berada pada tiitk terendah yaitu pada produksi Q . Pada titik ini, biaya
marjinal jangka panjang atau LMC akan berpotongan dengan LAC sehingga akan baik bagi perusahaan atau industri berproduksi pada saat tersebut.
Produksi Q pun menjadi titik batas skala ekonomis, karena setelah
melewati titik ini, perusahaan atau industri akan mengalami peningkatan biaya rata-rata produksi atas setiap pertambahan kuantitas produksi.
2.2.2. Efisiensi Produksi
Efisiensi merupakan penggunaan sumber daya ekonomi seefektif mungkin sehingga akan menimbulkan rasa puas. Salah satu aspek terpenting
LAC SAC
1
SAC
2
SAC
3
SAC
5
SAC
4
SMC
1
SMC
2
SMC
4
SMC
3
SMC
5
SKALA
SKALA DISEKONOMIS
dalam efisiensi secara ekonomi adalah efisiensi produksi. Efisiensi ini terjadi pada saat sebuah perekonomian tidak dapat melakukan kegiatan produksi
lebih dari satu barang output dengan tidak mengurangi barang lainnya Samuelson dan Nordhaus
, 2005:13
. Menurut Al-Delaimi dan Al-Ani efisiensi 2006:136, dalam hal ini
efisiensi teknis, memiliki arti bahwa adanya kegiatan pemindahan input yang berbentuk fisik seperti tenaga kerja dan modal menjadi hasil output pada
tingkat kinerja terbaik dimana tidak terdapat input yang terbuang dalam kegiatan memproduksi sejumlah output. Technical Efficiency TE
merupakan representasi dari kombinasi minimum dari input yang dibutuhkan untuk memproduksi output dalam jumlah tertentu, dan itu menjadi ukuran
keberhasilan kinerja sebuah perusahaan dalam memproduksi jumlah maksimum output dari input yang ada.
Model analisis organisasi industri pada bagian kinerja terdapat dua jenis efisiensi, yaitu efisiensi alokatif dan efisiensi teknikal. Al-Delaimi dan Al-
Ani 2006:136 menambahkan satu jenis efisiensi yaitu efisiensi biaya. Dalam mendefinisikan efisiensi alokatif, Al-Delaimi dan Al-Ani
menekankan pada pemilihan input dalam tingkatan harga tertentu untuk menghasilkan output dengan tingkatan tertentu pula dan dalam kondisi biaya
produksi rendah. Sedangkan konsep efisiensi biaya atau yang disebut juga efisiensi ekonomis, suatu kondisi yang dapat dicapai oleh suatu perusahaan
ketika mencari kombinasi input-input, yang membuat mereka dapat
memproduksi output pada saat biaya rendah. Efisiensi ekonomis ini adalah gabungan antara efisiensi teknikal dan alokatif.
X
2
E
X
1
Grafik 2.2. Representasi Grafik Efisiensi Al-Delaimi dan Al-Ani, 2006:137 Grafik 2.2 mengilustrasikan bahwa terdapat dua faktor produksi X
1
dan X
2
untuk memproduksi Y output yang dipresentasikan oleh kurva isoquant I, yang juga mempresentasikan seluruh kombinasi efisiensi teknis antara
dua faktor produksi untuk memproduksi output ditingkat yang sama. AA’
merupakan kurva isocost. Titik singgung E merupakan titik produksi yang optimum dan juga titik equilibrium dari perusahaan, dimana Marginal Rate
of Technical Substitution MRTS antara X
1
dan X
2
sama dalam rasio harga, dan perusahaan yang beroperasi pada kondisi tersebut akan memperoleh
efisiensi teknis dan ekonomis. Perusahaan yang berada pada titik M memperoleh efisiensi teknis
karena ia berada pada perpotongan dengan kurva isoquant I, tetapi perusahaan ini tidak memperoleh efisiensi secara ekonomi. Sedangkan
perusahaan yang berada pada titik N tidak dalam keadaan efisien. Efisiensi teknis dari perusahaan adalah OMON, sedangkan efisiensi alokatifnya
berada saat OLOM. Sedangkan efisiensi ekonomis yang dapat diperoleh
I A
L N
M
A’
oleh perusahaan adalah hasil kalkulasi dari OLON, yang dapat ditulis: OMONOLON Al-Delaimi dan Al-Ani, 2006:138.
Rubedo 2011:19-20 menyatakan bahwa terdapat perbedaan dalam penekanan orientasi pada setiap jenis efisiensi. Efisiensi teknis menekankan
orientasi pada output, efisiensi alokatif tujuan atau orientasi pada input, sedangkan efisiensi ekonomi orientasi pada maksimisasi keuntungan.
Dalam penelitian ini, konsep efisiensi diklasifikasikan menjadi tiga yaitu Efisiensi Teknik ET, Efisiensi Alokatif EA dan Efisiensi Ekonomi
EE. Hal ini sebagaimana tercantum pada penelitian Dipeolu dan Akinbode 2008:25 dan Johansson 2005:2 yang mengadopsi konsep dari Farrel
1957 tentang metodologi pengukuran efisiensi. Efisiensi Teknik ET didefinisikan sebagai kemampuan untuk memproduksi pada batasan isokuan
atau biaya input terkecil, sedangkan Efisiensi Alokatif EA adalah suatu kemampuan memproduksi pada output tingkatan tertentu dengan
menggunakan cara minimisasi rasio biaya input. Efisiensi Ekonomi EE didefinisikan sebagai kapasitas sebuah perusahaan untuk memproduksi
sejumlah kuantitas output yang telah ditentukan pada saat biaya minimum dengan tingkatan penggunaan teknologi tertentu.
2.3. Pengukuran Efisiensi dengan Data Envelopment Analysis