Secara keseluruhan ada 5 kabupaten dan 5 kota yang memiliki tingkat kesejahteraan tenaga kerja yang lebih besar dari nilai rata-rata tingkat
kesejahteraan tenaga kerja yang ada di Jawa Barat. Kabupatenkota tersebut adalah Kabupaten Bekasi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Indramayu,
Kabupaten Karawang, Kabupaten Bandung, Kota Bekasi, Kota Cirebon, Kota Bandung, Kota Sukabumi dan Kota Bogor.
5.4. Sektor-Sektor Unggulan Setiap Kabupaten dan Kota di Propinsi Jawa
Barat
Setiap kabupaten dan kota memiliki sektor unggulan yang berbeda-beda. Berikut ini dapat dilihat hasil analisis dari masing-masing kabupaten dan kota di
Propinsi Jawa Barat:
1 Kabupaten Bekasi
Selama periode analisis, Kabupaten Bekasi selalu mengalami peningkatan surplus pendapatan yang diperoleh dari satu-satunya sektor basis yang dimilikinya
yaitu sektor industri pengolahan. Walaupun hanya memiliki satu sektor basis, tetapi sektor tersebut mampu memberikan pengaruh yang besar dalam
perekonomian wilayah Kabupaten Bekasi. Kontribusinya mencapai 78 persen dari total pendapatan yang diperoleh kabupaten tersebut.
Sektor perdagangan, hotel dan restoran yang merupakan sektor non basis, nilai pendapatannya menempati urutan kedua setelah industri pengolahan. Dilihat
dari segi penyerapan tenaga kerjanya, sektor yang menyerap tenaga kerja terbesar berada pada sektor industri pengolahan serta sektor perdagangan, hotel dan
restoran.
2 Kabupaten Indramayu
Pendapatan Kabupaten Indramayu selama periode analisis cenderung mengalami peningkatan, kecuali tahun 2004. Sektor yang paling menonjol di
Kabupaten Indramayu adalah sektor pertambangan dan penggalian yang merupakan sektor basis dengan nilai LQ yang sangat besar, begitu juga
menghasilkan pendapatan yang sangat besar, pendapatan tersebut berasal dari pertambangan minyak bumi dan gas yang dimilikinya. Sektor lainnya yang
merupakan sektor basis adalah sektor pertanian. Kontribusi pendapatan sektor basis di Kabupaten Indramayu dari tahun
2000 sampai 2004 terbesar adalah 59 persen, di bawah nilai rata-rata kontribusi pendapatan sektor basis di Propinsi Jawa Barat, ini berarti kontribusi sektor non
basis di Kabupaten Indramayu juga mempunyai peranan yang besar. Hal ini terlihat dari jumlah pendapatan yang diperoleh sektor non basis yang memberikan
kontribusi terbesar kedua yaitu sektor industri pengolahan. Urutan penyerapan tenaga kerja paling tinggi di Kabupaten Indramayu
adalah sektor pertanian, padahal dilihat dari sisi pendapatannya bila dibandingkan dengan sektor pertambangan dan penggalian serta sektor industri pengolahan,
sektor pertanian lebih rendah. Ini mengindikasikan bahwa kesejahteraan yang diperoleh tenaga kerja di sektor pertanian masih rendah.
3 Kabupaten Bandung
Sektor basis yang memegang peranan perekonomian terbesar di Kabupaten Bandung adalah sektor industri pengolahan. Dilihat dari segi
penyerapan tenaga kerjanya, sektor industri pengolahan juga menyerap tenaga
kerja paling besar dibandingkan dengan sektor lainnya. Kontribusi sektor basis hanya berkisar 56 sampai 57 persen sehingga dalam perekonomian Kabupaten
Bandung peranan sektor basis dan non basis dapat dikatakan seimbang. Sektor non basis yang berperan paling besar dalam menghasilkan pendapatan adalah
sektor perdagangan, hotel dan restoran diikuti sektor pertanian, tetapi dilihat dari urutan penyerapan tenaga kerjanya sektor pertanian menyerap tenaga kerja lebih
besar, ini berarti kesejahteraan tenaga kerja di sektor pertanian lebih rendah bila dibandingkan sektor lainnya.
4 Kabupaten Cianjur
Kabupaten Cianjur memiliki nilai surplus pendapatan yang selalu meningkat setiap tahunnya. Hal ini disebabkan karena kontribusi sektor basis
yang dimiliki oleh Kabupaten Cianjur memegang peranan yang sangat besar yaitu berkisar antara 92 persen sampai dengan 96 persen dari total pendapatan sektor-
sektor perekonomiannya dan didominasi oleh sektor pertanian. Sektor basis lainnya yang memiliki peranan besar adalah sektor perdagangan, hotel dan
restoran serta sektor jasa-jasa. Hal ini juga didukung oleh penyerapan tenaga kerja yang ada di kabupaten tersebut.
5 Kabupaten Bogor
Sektor basis yang mempunyai peranan yang paling besar dalam perekonomian di Kabupaten Bogor adalah sektor industri pengolahan. Selama
periode analisis, nilai surplus pendapatan cenderung mengalami peningkatan, kecuali tahun 2001. Penurunan surplus pendapatan tersebut disebabkan karena
adanya peningkatan pendapatan yang cukup besar pada sektor non basis.
Sektor non basis yang menonjol adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor pertanian. Kedua sektor ini menghasilkan PDRB yang cukup
besar dan menempati urutan kedua dan ketiga setelah sektor industri pengolahan, sedangkan sektor yang menyerap tenaga kerja paling besar adalah sektor
perdagangan, hotel dan restoran, diikuti oleh sektor pertanian serta sektor industri pengolahan.
6 Kabupaten Subang
Kabupaten Subang memiliki 3 sektor basis dalam perekonomiannya, yaitu sektor pertanian, sektor jasa-jasa serta sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Kontribusi sektor basis di Kabupaten Subang berkisar antara 85 persen sampai 88 persen dari seluruh pendapatan sektor-sektor perekonomiannya dan yang terbesar
berasal dari sektor pertanian, begitu juga penyerapan tenaga kerjanya. Penyerapan tenaga kerja sektor perdagangan, hotel dan restoran lebih besar dibandingkan
dengan sektor jasa-jasa padahal bila dilihat dari segi pendapatannya, sektor jasa- jasa memberikan kontribusi yang lebih besar.
Kabupaten Subang selalu mengalami peningkatan surplus pendapatan. Peningkatan surplus pendapatan terbesar terjadi pada tahun 2004 yaitu mencapai
28,49 persen yang disebabkan karena adanya penurunan yang cukup besar dalam penerimaan pendapatan sektor non basis yaitu sektor industri pengolahan yang
mencapai 90,47 persen.
7 Kabupaten Garut
Surplus pendapatan Kabupaten Garut selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Surplus pendapatan terbesar terlihat dari peningkatan pendapatan sektor
basis yaitu sektor pertanian, dengan peningkatan yang cukup stabil. Sektor basis lainnya yang memiliki kontribusi yang cukup besar adalah sektor perdagangan,
hotel dan restoran dengan nilai peningkatan yang cukup besar dan meningkat secara terus-menerus. Kontribusi pendapatan tersebut didukung juga dari urutan
penyerapan tenaga kerjanya, sektor yang memberikan kontribusi pendapatan terbesar dapat menyerap tenaga kerja yang terbesar pula. Kontribusi sektor basis
tersebut berkisar antara 87 persen yang terus menurun hingga 82 persen dari total pendapatan sektor-sektor perekonomian Kabupaten Garut.
8 Kabupaten Ciamis
Kontribusi sektor basis pada perekonomian Kabupaten Ciamis memegang peranan yang sangat besar. Nilai kontribusinya mencapai 90 persen sampai 91
persen. Nilai tersebut melebihi nilai kontribusi sektor basis yang ada di Jawa Barat dan merupakan nilai tertinggi kedua setelah Kabupaten Cianjur.
Sektor basis yang sangat berperan adalah sektor pertanian, diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa-jasa. Begitu juga dilihat dari
urutan penyerapan tenaga kerjanya, sektor yang memberikan kontribusi pendapatan terbesar dapat menyerap tenaga kerja yang besar pula.
9 Kabupaten Kuningan
Surplus Pendapatan Kabupaten Kuningan selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2001 yaitu sebesar 11,69
persen yang disebabkan adanya peningkatan yang cukup besar dari sektor basis, yaitu peningkatan pada sektor pertanian yang mencapai 11,47 persen. Sektor ini
merupakan sektor yang memiliki pendapatan terbesar dalam perekonomian
Kabupaten Kuningan. Sektor basis lainnya yang berperanan adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran juga sektor jasa-jasa. Peranan sektor basis dalam
perekonomian Kabupaten Kuningan sangat besar dengan kontribusi sektor basis berkisar antara 86 persen sampai 91 persen dari pendapatan sektor-sektor
perekonomiannya. Dilihat dari urutan penyerapan tenaga kerja, sektor yang menerap tenaga
kerja yang paling besar adalah sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor jasa-jasa serta sektor industri pengolahan. Hal ini sesuai dengan
peranannya dalam PDRB wilayah.
10 Kabupaten Sukabumi
Dilihat dari nilai PDRB, Kabupaten Sukabumi selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Penyumbang PDRB terbesar berasal dari sektor
basis yaitu sektor pertanian dengan nilai LQ paling tinggi dan terus meningkat. Sektor ini juga memberikan surplus pendapatan yang paling besar dalam
perekonomian wilayahnya, sehingga sektor ini merupakan sektor yang dapat diandalkan dalam perekonomian Kabupaten Sukabumi. Kontribusi sektor basis di
Kabupaten Sukabumi berkisar antara 57 persen sampai 64 persen dari pendapatan sektor-sektor perekonomiannya, masih dibawah nilai rata-rata kontribusi sektor
basis di Jawa Barat sehingga dapat dikatakan sektor non basis juga mempunyai peranan yang cukup besar diantaranya sektor industri pengolahan dan sektor
perdagangan, hotel dan restoran. Selama periode analisis, surplus pendapatan Kabupaten Sukabumi selalu
mengalami peningkatan, kecuali tahun 2004. Penurunan surplus pendapatan yang
terjadi pada tahun 2004 disebabkan karena adanya peningkatan pendapatan yang cukup besar dari sektor non basisnya. Apabila dilihat dari urutan penyerapan
tenaga kerja, penyerapan terbesar berada pada sektor pertanian, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor industri pengolahan serta sektor jasa-jasa.
11 Kabupaten Tasikmalaya
Kontribusi sektor basis yang dimiliki oleh Kabupaten Tasikmalaya memiliki nilai yang sangat besar dan cukup stabil yaitu sekitar 90 persen setiap
tahunnya. Surplus pendapatan yang dimiliki Kabupaten Tasikmalaya, cenderung mengalami peningkatan, kecuali tahun 2001. Penurunan surplus pendapatan yang
terjadi pada tahun 2001 tersebut, disebabkan karena adanya penurunan pendapatan dari sektor basisnya yaitu dari sektor pertanian, walau demikian sektor
ini tetap memberikan kontribusi yang besar dalam perekonomian Kabupaten Tasikmalaya. Sektor basis lainnya yang memberikan peranan yang cukup besar
dalam perekonomian Kabupaten Tasikmalaya adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan nilai pendapatan yang cukup besar dan memiliki nilai LQ
yang cukup stabil. Sektor jasa-jasa juga memberikan peranan yang cukup besar, sektor ini mengalami peningkatan surplus pendapatan yang sangat besar pada
tahun 2004. Ketiga sektor basis tersebut memegang peranan yang sama kuat, sedangkan dilihat dari urutan penyerapan kerjanya, penyerapan terbesar berada
pada sektor pertanian, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor industri pengolahan serta sektor jasa-jasa.
12 Kabupaten Purwakarta
Kontribusi sektor basis di Kabupaten Purwakarta cukup besar dan relatif stabil yaitu sekitar 79 persen dan tahun 2004 mengalami peningkatan menjadi 82
persen. Sektor basis yang mempunyai peranan paling besar dalam perekonomian Kabupaten Purwakarta adalah sektor industri pengolahan. Selain memberikan
kontribusi paling besar, sektor ini juga menghasilkan surplus pendapatan yang besar sehingga sektor ini merupakan sektor yang dapat diandalkan dalam
perekonomian Kabupaten Purwakarta. Sektor basis lainnya yang juga memberikan kontribusi yang cukup besar adalah sektor perdagangan, hotel dan
restoran sedangkan sektor non basis yang perananannya cukup besar yaitu sektor pertanian.
Dilihat dari segi tenaga kerja, urutan penyerapan tenaga kerja terbesar berada pada sektor pertanian, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran
serta sektor industri pengolahan. Hal ini jelas terlihat bahwa penduduk yang bekerja di sektor pertanian belum dapat menyesuaikan atau segera beralih pada
sektor yang berkembang di Kabupaten Purwakarta yaitu sektor industri pengolahan.
13 Kabupaten Cirebon
Nilai Surplus pendapatan Kabupaten Cirebon selama periode analisis mengalami peningkatan yang cukup besar. Peningkatan surplus pendapatan
terbesar terjadi pada tahun 2001 dimana persentasenya naik mencapai 138,11 persen karena peningkatan pada sektor basis yaitu sektor pertanian yaitu sebesar
37,74 persen. Sektor basis lainnya yang peranannya cukup besar adalah sektor
jasa-jasa. Selama periode analisis kontribusi sektor basis di Kabupaten Cirebon berkisar antara 67 persen sampai 70 persen.
Dilihat dari segi pendapatan, sektor non basis yang menonjol di Kabupaten Cirebon adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sektor ini memberikan
kontribusi pendapatan terbesar kedua setelah sektor basis pertanian. Sektor non basis lainnya yang peranannya cukup besar adalah sektor industri pengolahan.
Jadi, sektor yang merupakan unggulan dalam perekonomian Kabupaten Cirebon adalah sektor pertanian yang merupakan sektor basis dengan didukung oleh sektor
non basisnya yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran. Dari urutan jumlah tenaga kerja, sektor yang menyerap tenaga kerja paling
banyak adalah sektor pertanian, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor industri pengolahan serta sektor jasa-jasa. Pekerja yang bekerja di
sektor jasa-jasa mempunyai pendapatan yang lebih besar dari sektor industri pengolahan, sehingga dapat dikatakan urutan tingkat kesejahteraannya lebih besar
di sektor jasa-jasa.
14 Kabupaten Majalengka
Sektor basis yang sangat berperan dalam perekonomian Kabupaten Majalengka adalah sektor pertanian dengan nilai pendapatan yang tinggi dan
cukup stabil. Sektor basis lainnya adalah sektor jasa-jasa, yang mengalami peningkatan yang stabil setiap tahunnya.
Kabupaten Majalengka dilihat dari segi pendapatannya selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya, tetapi dilihat dari surplus pendapatan yang
dihasilkannya, kabupaten ini tidak selalu mengalami peningkatan. Penurunan
surplus pendapatan terbesar terjadi pada tahun 2002 yaitu turun sebesar 15,57 persen karena adanya penurunan pendapatan sektor basis yaitu penurunan dari
sektor pertanian sebesar 2,62 persen. Kontribusi sektor basis di Kabupaten Majalengka selama periode analisis hanya berkisar antara 63 persen sampai 66
persen, masih dibawah nilai kontribusi sektor basis yang ada di Jawa Barat. Sektor non basis yang menonjol adalah sektor perdagangan, hotel dan
restoran. Sektor ini memiliki kontribusi pendapatan tertinggi kedua setelah sektor pertanian. Jadi, dapat dikatakan sektor yang merupakan unggulan di Kabupaten
Majalengka adalah sektor pertanian dengan didukung oleh peranan sektor perdagangan, hotel dan restoran yang saat ini masih merupakan sektor non basis
serta peranan sektor basis yaitu sektor jasa-jasa. Seperti halnya yang terjadi di Kabupaten Cirebon, dari urutan jumlah
tenaga kerjanya, sektor yang menyerap tenaga kerja paling banyak di Kabupaten Majalengka adalah sektor pertanian, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan
restoran, sektor industri pengolahan serta sektor jasa-jasa. Pada sektor jasa-jasa yang jumlah pendapatannya lebih besar dari sektor industri pengolahan tetapi
jumlah penyerapan tenaga kerjanya lebih kecil.
15 Kabupaten Sumedang
Kabupaten Sumedang memiliki nilai surplus pendapatan yang cenderung stabil. Kontribusi sektor basis di Kabupaten Sumedang selama periode analisis
berkisar antara 73 persen sampai 75 persen. Peranan sektor basis terbesar yaitu sektor pertanian dengan nilai LQ stabil, tinggi. Sektor basis lainnya adalah sektor
perdagangan, hotel dan restoran, pendapatan dari sektor ini hampir sama dengan
sektor pertanian tetapi LQ tidak setinggi sektor pertanian. Urutan peranan ekonomi sektor ini sesuai perananya dalam penyerapan tenaga kerja.
16 Kabupaten Karawang
Sektor basis yang menonjol dalam perekonomian Kabupaten Karawang adalah sektor industri pengolahan tetapi sektor ini memiliki nilai LQ yang relatif
kecil. Selain itu, sektor basis lainnya adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor pertanian.
Kabupaten Karawang dilihat secara keseluruhan surplus pendapatannya cenderung mengalami peningkatan. Peningkatan surplus pendapatan terbesar
terjadi pada tahun 2002 yaitu meningkat sebesar 74,93 persen karena adanya peningkatan dari kontribusi sektor basisnya yaitu meningkat dari 50 persen
menjadi 78 persen. Penyerapan tenaga kerja terbesar adalah sektor pertanian diikuti sektor
perdagangan, hotel dan restoran serta sektor industri pengolahan. Dapat disimpulkan masih ada ketimpangan antar sektor dilihat dari pendapatan dan
tenaga kerja.
17 Kota Bekasi
Sektor perekonomian yang paling menonjol di Kota Bekasi berada pada sektor basis yaitu sektor industri pengolahan. Sektor ini mempunyai peranan yang
paling besar dilihat dari pendapatannya dan mempunyai nilai LQ terbesar sehingga merupakan sektor unggulan di Kota Bekasi. Sektor basis lainnya yang
mempunyai peranan besar dalam perekonomiannya adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Dari segi tenaga kerja, sektor yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah sektor jasa-jasa, sektor industri pengolahan serta sektor perdagangan, hotel
dan restoran. Padahal dilihat dari PDRB, sektor jasa-jasa menghasilkan pendapatan yang jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan sektor industri
pengolahan serta sektor perdagangan, hotel dan restoran. Ini berarti tingkat kesejahteraan tenaga kerja pada sektor jasa-jasa masih rendah.
18 Kota Bandung
Surplus pendapatan yang dimiliki Kota Bandung cenderung mengalami peningkatan. Kontribusi pendapatan sektor basisnya berkisar antara 71 sampai 72
persen, masih di bawah rata-rata kontribusi sektor basis di Jawa Barat, artinya peranan sektor non basis di kota ini cukup besar bila dibandingkan dengan
kabupatenkota lain di Jawa Barat. Sektor basis yang menonjol dalam perekonomian Kota Bandung adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran yang
merupakan sektor unggulan. Sektor basis lainnya yaitu sektor jasa-jasa juga memegang peranan yang cukup besar.
Sektor non basis yang mempunyai peranan paling besar adalah sektor industri pengolahan. Dilihat dari segi pendapatannya, sektor ini memberikan andil
terbesar kedua setelah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Begitu pula dilihat dari urutan jumlah tenaga kerja, sektor yang menyerap tenaga kerja paling besar
berada pada sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor industri pengolahan dan sektor jasa-jasa.
19 Kota Sukabumi
Selama periode analisis, Kota Sukabumi mengalami peningkatan surplus pendapatan. Surplus pendapatan ini diperoleh dari kontribusi sektor basis yang
sangat besar yaitu berkisar antara 91 persen sampai 92 persen dari pendapatan sektor-sektor perekonomiannya. Sektor basis yang paling menonjol adalah sektor
perdagangan, hotel dan restoran yang memiliki nilai pendapatan dan surplus pendapatan tinggi, dilihat dari nilai LQ juga paling tinggi. Sektor lainnya adalah
sektor jasa-jasa yaitu memiliki pendapatan yang meningkat secara terus-menerus. Kedua sektor ini juga menyerap tenaga kerja tertinggi.
20 Kota Cirebon
Sektor basis yang menonjol pada perekonomian Kota Cirebon adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran yang memiliki pendapatan yang terus
meningkat serta surplus pendapatan relatif stabil. Sektor basis lainnya adalah sektor pengangkutan dan komunikasi dengan pendapatan yang cenderung
meningkat. Kontribusi sektor basis di Kota Cirebon selama periode analisis hanya berkisar 53 dan 54 persen. Persentase ini jauh di bawah kontribusi persentase
sektor basis di Jawa Barat Tabel 5.4. Sektor non basis yang menonjol adalah sektor industri pengolahan dengan
pendapatan yang paling tinggi, melebihi sektor basisnya. Hal ini memperlihatkan bahwa sektor non basis di Kota Cirebon mempunyai peranan yang sangat besar
dalam perekonomian wilayahnya. Dilihat dari urutan jumlah tenaga kerja, sektor yang menyerap tenaga kerja terbesar terdapat pada sektor perdagangan, hotel dan
restoran, diikuti sektor jasa-jasa dan sektor industri pengolahan. Jadi, sektor
unggulan di Kota Cirebon adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan didukung oleh sektor industri pengolahan.
21 Kota Depok
Surplus pendapatan Kota Depok selalu mengalami peningkatan. Surplus pendapatan ini diperoleh dari kontribusi sektor basisnya yang cukup besar yaitu
sebesar 82 persen sampai 97 persen. Sektor basis yang menonjol di kota ini adalah sektor industri pengolahan, diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Apabila dilihat dari jumlah tenaga kerjanya, sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor jasa-jasa memegang peranan yang hampir sama besar, diikuti
oleh sektor industri pengolahan.
22 Kota Bogor
Surplus pendapatan Kota Bogor cenderung mengalami peningkatan,
dengan kontribusi sektor basis yang cenderung tetap yaitu sebesar 65 persen.
Sektor basis yang mempunyai pendapatan terbesar di Kota Bogor adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, sedangkan sektor non basis yang menonjol
adalah sektor industri pengolahan. Dilihat dari urutan penyerapan tenaga kerja yang terbesar juga berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor
industri pengolahan.
5.5. Pengelompokkan KabupatenKota di Propinsi Jawa Barat