Analisis Sektor Basis di Propinsi Jawa Barat

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Analisis Sektor Basis di Propinsi Jawa Barat

Metode Location Quotient LQ dapat digunakan untuk mengetahui sektor-sektor perekonomian yang menjadi basis atau non basis dalam suatu wilayah yaitu dengan memperbandingkan antara sektor-sektor perekonomian di tingkat kabupaten dan kota wilayah bawah terhadap propinsi wilayah atas. Analisis ini menggunakan indikator pendapatan. Tujuan dari analisis ini untuk mengetahui potensi sektor-sektor perekonomian terhadap perekonomian suatu wilayah. Sektor basis adalah sektor yang mempunyai nilai LQ lebih besar dari satu, artinya sektor tersebut mampu memenuhi kebutuhan sektor tersebut di wilayahnya dan mempunyai potensi untuk mengekspor ke luar wilayah. Berdasarkan Tabel 5.1, secara umum kabupatenkota yang ada di Propinsi Jawa Barat mempunyai sektor basis di sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Hal ini terlihat dari jumlah kabupatenkota yang memiliki sektor basis tersebut yaitu mencapai 15 kabupatenkota. Sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan penyumbang PDRB terbesar kedua setelah sektor industri pengolahan, sedangkan sektor industri pengolahan yang merupakan penyumbang PDRB terbesar tersebut ternyata hanya menjadi sektor basis bagi 7 kabupatenkota. Dari Tabel 5.1 dapat dilihat adanya perbedaan sektor basis yang dimiliki oleh kabupaten dan kota. Sebagian besar kabupaten memiliki sektor basis pada sektor pertanian, sedangkan semua kota memiliki sektor basis pada sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Tabel 5.1. Urutan Sektor Basis Berdasarkan Jumlah Kabupaten dan Kota di Propinsi Jawa Barat Tahun 2000-2004 Sektor Basis Jumlah Kabupaten dan Kota Kabupaten dan Kota 1. Perdagangan, Hotel Restoran 15 9 kab.+ 6 kota Kabupaten: Karawang, Subang, Garut, Sumedang, Purwakarta, Kuningan, Cianjur, Tasikmalaya, Ciamis Kota: Sukabumi, Bandung, Cirebon, Bogor, Bekasi, Depok 2. Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan 15 9 kab.+ 6 kota Kabupaten: Cirebon, Tasikmalaya, Ciamis, Purwakarta, Sumedang, Garut, Sukabumi, Cianjur, Majalengka Kota: Bogor, Sukabumi, Bandung, Cirebon, Depok, Bekasi 3. Jasa-Jasa 13 10 kab.+ 3 kota Kabupaten: Kuningan, Tasikmalaya, Garut, Subang, Cirebon, Ciamis, Sukabumi, Majalengka, Sumedang, Cianjur Kota: Sukabumi, Bandung, Depok 4. Pengangkutan Komunikasi 12 7 kab.+ 5 kota Kabupaten: Ciamis, Cirebon, Cianjur, Tasikmalaya, Majalengka, Sukabumi, Karawang Kota: Cirebon, Sukabumi, Bandung, Bogor, Depok 5. BangunanKonstruksi 12 7 kab.+ 5 kota Kabupaten: Tasikmalaya, Cirebon, Ciamis, Kuningan, Bogor, Majalengka, Garut Kota: Bogor, Depok, Sukabumi, Bandung, Bekasi 6. Pertanian 12 12 kab. Kabupaten: Cianjur, Subang, Kuningan, Sukabumi, Garut, Ciamis, Majalengka, Sumedang, Cirebon, Tasikmalaya, Karawang, Indramayu 7. Listrik, Gas Air bersih 9 5 kab.+ 4 kota Kabupaten: Bogor, Bandung, Purwakarta, Karawang, Cirebon Kota: Bogor, Depok, Bandung, Bekasi 8. Industri Pengolahan 7 5 kab.+ 2 kota Kabupaten: Bekasi, Bandung, Bogor, Purwakarta, Karawang Kota: Bekasi, Depok 9. Pertambangan Penggalian 2 2 kab. Kabupaten: Indramayu, Sukabumi Sumber: Lampiran 2 diolah Pada Tabel 5.2, dilihat dari jumlah sektor basis yang dimiliki oleh setiap kabupaten dan kota yang ada di Propinsi Jawa Barat. Kabupatenkota yang memiliki sektor basis terbanyak adalah Kota Depok, sedangkan yang memiliki sektor basis yang paling sedikit adalah Kabupaten Bekasi. Tabel 5.2. Jumlah Sektor Basis Kabupaten dan Kota di Propinsi Jawa Barat dengan Indikator Pendapatan Tahun 2000-2004 KABUPATENKOTA Jumlah Sektor Basis Sektor Basis KABUPATEN Tasikmalaya 6 BangunanKonstruksi; Jasa-Jasa; Pertanian; Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan; Pengangkutan Komunikasi; Perdagangan, Hotel Restoran Ciamis 6 Pertanian; BangunanKonstruksi; Perdagangan, Hotel Restoran; Pengangkutan Komunikasi; Jasa-Jasa; Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan Cirebon 6 Pertanian; BangunanKonstruksi; Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan; Jasa-Jasa; Pengangkutan Komunikasi; Listrik, Gas Air Bersih Cianjur 5 Pertanian; Jasa-Jasa; Pengangkutan Komunikasi; Perdagangan, Hotel Restoran; Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan Majalengka 5 Pertanian; BangunanKonstruksi; Pengangkutan Komunikasi; Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan; Jasa-Jasa Sukabumi 5 Pertanian; Jasa-Jasa; Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan; Pertambangan Penggalian; Pengangkutan Komunikasi Garut 5 Pertanian; Jasa-Jasa; Perdagangan, Hotel Restoran; Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan; BangunanKonstruksi Karawang 5 Listrik, Gas Air Bersih; Perdagangan, Hotel Restoran; Pertanian; Pengangkutan Komunikasi; Industri Pengolahan Purwakarta 4 Listrik, Gas Air Bersih; Perdagangan, Hotel Restoran; Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan; Industri Pengolahan Sumedang 4 Pertanian; Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan; Jasa-Jasa; Perdagangan, Hotel Restoran Kuningan 4 Pertanian; Jasa-Jasa; BangunanKonstruksi; Perdagangan, Hotel Restoran Bogor 3 Listrik, Gas Air Bersih; Industri Pengolahan; BangunanKonstruksi Subang 3 Pertanian; Jasa-Jasa; Perdagangan, Hotel Restoran Bandung 2 Listrik, Gas Air Bersih; Industri Pengolahan Indramayu 2 Pertambangan Penggalian; Pertanian Bekasi 1 Industri Pengolahan KOTA Depok 7 BangunanKonstruksi; Listrik, Gas Air Bersih; Perdagangan, Hotel Restoran; Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan; Industri Pengolahan; Pengangkutan Komunikasi, Jasa-Jasa Bandung 6 Pengangkutan Komunikasi; Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan; Perdagangan, Hotel Restoran; Jasa-Jasa; BangunanKonstruksi; Listrik, Gas Air Bersih Bekasi 5 Industri Pengolahan; Perdagangan, Hotel Restoran; BangunanKonstruksi; Listrik, Gas Air Bersih; Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan Bogor 5 Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan; BangunanKonstruksi; Pengangkutan Komunikasi; Listrik, Gas Air Bersih; Perdagangan, Hotel Restoran Sukabumi 5 Perdagangan, Hotel Restoran; Pengangkutan Komunikasi; Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan; Jasa-Jasa; BangunanKonstruksi Cirebon 3 Pengangkutan Komunikasi; Perdagangan, Hotel Restoran; Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan Sumber: Lampiran 2 diolah

5.2. Analisis Surplus Pendapatan Sektor-Sektor Perekonomian dan