Tabel 1 Panjang Jalan di kota Tebing Tinggi menurut status dan keadaan 2004.
KEADAAN Negara
STATUS Provinsi
Kota JUMLAH
BAIK 18.4
5.00 124.78
142.65 SEDANG
- -
19.02 19.02
RUSAK -
- 28.53
28.53 RUSAK
BERAT
18.84 5.00
173.33 190.20
Rute Angkutan Umum di kota Tebing Tinggi sebanyak 42 rute dengan 556 armada. Umumnya, angkutan umum melayani pergerakan menuju jalan-jalan
utara kota, yaitu dengan melayani pergerakan penduduk dari pusat-pusat permukiman menuju pusat kota dan kegiatan sosial serta ekonomi penduduk
pendidikan, tempat kerja, belanja, dan lain-lain.
III. 1.4. Pos Dan Telekomunikasi
Di kota TEbing Tinggi terdapat 1satu kantor pusat yang terletak di pusat kota jalan Dr.Sutomo. Kantor pers ini melayani jasa layanan berupa pengiriman
barang dan uang serta jasa pos lainnya. Fasilitas jasa pos telah mencakup seluruh kelurahan di Tebing Tinggi dengan kantor pelayanan berpusat di kecamatan.
Pengembangan pelayanan teknologi maju seperti pelayanan pusat elektronik , wesel elektronik, surat kilat, pemasangan internet dan lainnya.
Jasa telekomunikasi di kota Tebing Tinggi telah mencakup 3 tiga kecamatan dan dikelola PT. Telkom Kandatel Tebing Tinggi. Banyaknya
sambungan telepon di Tebing Tinggi pada akhir tahun 2002 adalah sebanyak 7.873 unit, dan akhir tahun 2003 sebanyak 7.732 unit atau turun sebesar 1.79 .
Universitas Sumatera Utara
Untuk jumlah sambungan baru terdapat sebanyak 556 unit dan pemutusan 120 unit , dibandingkan dengan tahun lalu jumlah sambungan baru tersebut naik
sebesar 57.5 dan jumlah yang diputus naik sebesar 11.11. III. 1.5. Pendidikan
Dengan meningkatnya penduduk usia sekolah maka seharusnya juga diimbangi dengan penyediaan prasaran pendidikan maupun tenaga guru yang
memadai. Untuk menunjang program pemerintah dalam bidang pendidikan tentunya perlu didukung adanya sarana dan prasarana pendidikan , baik fasilitas
tempat maupun ketersediaan tenaga pendidikan dan guru di Tebing Tinggi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2 Jenjang pendidikan berdasarkan Rasio murid terhadap sekolah dan guru.
Jenjang Pendidikan
Jumlah Sekolah
Jumlah Guru
Jumlah Murid
Rasio Murid
Terhadap Sekolah
Rasio Murid
Terhadap Guru
TK
16 146
2.279 143
16
SD
89 899
12.158 216
22
SMP 22
586 9.644
438 17
SMA 15
440 7.596
507 18
SMK
12 350
6.387 533
19
Jumlah Total
154 2.421
45.064 245
19
Sumber : Tebing Tinggi Dalam Angka Tahun 2003
Universitas Sumatera Utara
III. 2. Polresta Tebing Tinggi Polisi Resort Kota Tebing Tinggi
Sesuai dengan Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No. Pol. : Kep 54 X 2002 tanggal 17 Oktober 2002 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Satuan-satuan Organisasi Pada Tingkat Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Polda.
Stuktur Organisasi Polresta, Pembagian Tugas dan Tanggung jawab, Unsur Pimpinan , Unsur Pembantu Pimpinan dan Pelaksana Staf, Unsur Pelaksana
Staf Khusus dan Pelayanan disusun sebagai berikut : 1. Tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia Resort disingkat
Mapolresta terdiri dari : a. Unsur Pimpinan :
1 Kepala Polres Kota disingkat Kapolresta 2 Wakil Kepala Polres disingkat Wakapolresta
b. Unsur Pembantu Pimpinan dan Pelaksana Staf 1 Bagian Operasi disingkat Bag Ops
2 Bagian Pembinaan Kemitraan disingkat Bina Mitra 3 Bagian Administrasi disingkat Bag Min
c. Unsur Pelaksana Staf khusus dan Pelayanan 1 Urusan Telekomunikasi dan Informatika disingkat Ur telematika
2 Unit Pelayanan pengaduan dan penegak disiplin disingkat unit P3D 3 Tata Usaha dan urusan dalam disingkat Taud
d. Unsur Pelaksana Utama 1 Sentral Pelayanan Kepolisian disingkat SPK
2 Satuan Intelijen Keamanan disingkat Sat Intelkam
Universitas Sumatera Utara
3 Satuan Reserse Kriminal disingkat Sat Reskrim 4 Satuan Samapta disingkat Sat Samapta
5 Satuan Lalu lintas disingkat Sat Lantas 2. Unsur Pelaksana utama kewilayahan Polres adalah Kepolisian Republik
Indonesia Sektor disingkat Polsek 3. Pada wilayah tertentu susunan organisasi Polres dapat dikembangkan dengan
pembentukan satuan fungsi sebagai berikut : a Pada unsur Pelaksana Staf Khusus dan pelayanan seksi kedokteran dan
kesehatan disingkat sidokses b Pada unsur Pelaksana utama :
1 Satuan Narkotika dan Obat berbahaya lainnya disingkat Sat Narkoba 2 Satuan Pengaman obyek khusus yang dapat berupa satuan pengaman
obyek Vital disingkat Sat Pamobvit atau satuan pengaman pariwisata disingkat sat Pam Pariwisata
3 Satuan atau unit Polisi Perairan disingkat sat Polair atau unit Polair sesuai kebutuhan
III. 2.1. Sat Lantas Polresta Tebing Tinggi Satuan Lalu Lintas
Sat lantas Satuan Lalu lintas Kota Tebing Tinggi adalah unsur Pelaksana utama Polresta yang berada dibawah Kapolresta yang bertugas membina dan,
dalam batas kewenangan yang ditentukan menyelenggarakan fugsi lalu lintas yang meliputi kegiatan pendidikan masyarakat, penegakan hukum, pengkajian masalah
lalu lintas, registrasi dan identifikasi Regident pengemudi dan kenderaan bermotor serta patroli jalan raya yang bersifat antar wilayah hukum Negara
Universitas Sumatera Utara
Republik Indonesia. Melakukan koordinasi pelaksanaan tugas dengan badan atau instansi Pemerintah yang terkait dengan lalu lintas kenderaan dan jalan raya.
Sesuai dengan Keputusan Polisi No. Pol. Kep 7 1 2005 tanggal 31 Januari 2005 ditetapkan struktur organisasi Sat Lantas Polresta Tebing Tinggi
adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Struktur Organisasi Kantor Sat Lantas Polresta Tebing Tinggi
Job Discription Kasat Lantas Polresta Tebing Tinggi adalah sebagai berikut : a.
Sat lantas Polresta adalah unsur pelaksana pada tingkat Mapolres yang bertugas menyelenggarakan fungsi teknis lalu lintas dalam seluruh wilayah
Polres.
KAPOLRESTA WAKAPOLRESTA
KASAT LANTAS
KAURBIN OPS
BAURMIN BAUR TILANG
KANIT DIKYASA
KANIT PATROLI
KANIT REGGIDENT
KANIT LAKA
Universitas Sumatera Utara
b. Dalam rangka pelaksanaan tugas tersebut dengan menyatakan pengarahan
Kapolresta dan juknis pembinaan fungsi Sat lantas : 1.
Menyelenggarakan fungsi lalu lintas : a
Penegakan hukum b
Pendidikan masyarakat c
Engginering rekayasa lantas d
Regestrasi Identifikasi Regident pengemudi dan kenderaan bermotor.
2. Membantu penyelenggaraan operasi khusus yang diperintahkan
kepadanya 3.
Melaksanakan administarsi operasional termasuk pengumpulan, pengolahan dan peyajian data informasi yang berkenaan dengan
aspek peraturan maupun pelaksanaan fungsinya.
BAB III. 2.2 Registrasi dan Identifikasi Regident
Registrasi dan Identifikasi Regident adalah bagian dari pelaksanaan fungsi lalu lintas dimana penyelenggaraan pembinaan teknis dan administrasi ,
pengendalian dan pelaksanaan registrasi serta identifikasi pengemudi dan kenderaan bermotor termasuk penyiapan materil berupa SIM, STNK dan BPKB.
Sesuai dengan Keputusan Polisi No. Pol. Kep 7 1 2005 tanggal 31 Januari 2005 ditetapkan struktur organisasi unit Registrasi dan Identifikasi
Regident yaitu :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Struktur Organisasi Unit Registrasi dan Identifikasi
Pada Kantor Sat Lantas Kota Tebing Tinggi jumlah personil yang menangani unit Registrasi dan Identifikasi Regident dalam pengurusan
pembuatan SIM adalah berjumlah 7 tujuh orang, yaitu 6 enam Polisi dan 1 satu Pegawai Negeri Sipil PNS Pengurus daerah tingkat 1 dimana PNS
tersebut bertugas sebagai Resi Bank. Pada unit Registrasi dan Identifikasi Regident semua prosedur dan
tahapan pembuatn SIM C dilaksanakan di unit ini, dimana di bagi dalam beberapa loket-loket pengurusan yaitu : loket resi bank, loket pendaftaran, loket ujian teori,
loket ujian praktek, loket komputer dan loket pengarsipan seluruh data-data.
KASAT LANTAS
RESI BANK
KAUREG IDENT.
PUTOR
PENDAFTARAN UJIAN
TEORI UJIAN
PRAKTEK OPERATOR
KOMPUTER ARSIP
Universitas Sumatera Utara
Loket ujian teori dan ujian praktek merupakan ujian pengetahuan lalu lintas. Setelah peminta SIM C memenuhi syarat-syarat peminta SIM C akan
mengikuti test atau ujian pengetahuan lalu lintas Ujian teori dan praktek. Materi untuk ujian teori meliputi ujian tertulis mengenai pengetahuan rambu-rambu lalu
lintas, dan ujian praktek meliputi ujian ketangkasan mengemudikan kenderaan yaitu ujian pada tanah lapang. Bila menguasai dengan baik ujian pengetahuan lalu
lintas dianggap lulus dan dapat mengikuti pemenuhan prasyaratan berikutnya. Ujian praktek yaitu ujian pada tanah lapang dimana ujian kenderaan
bermotor golongan SIM C meliputi : a. Menjalankan sepeda motor yang berhenti tidak dengan cara yang mengejut.
b. Dengan sempurna menggunakan perseneling, baik waktu memasukkan gigi yang rendah ke yang tinggi, baik sebaliknya dengan tidak memberhentikan
sepeda motor itu. c. Perlahan-lahan mengurangi kecepatan sepeda motor itu dari 20 – 30 kmjam
hingga 5 – 10 kmjam, seraya memasukkan gigi yang rendah dan sejurus lamanya tetap berjalan lancar dengan kecepatan ini.
d. Berjalan lambat ke kiri dan ke kanan menurut lingkaran yang jari-jarinya 3 m dengan tidak menginjakkan kaki ke tanah.
e. Lambat – lambat maju melalui sesuatu terusan yang 60m cm lebih lebar dari sepeda motor itu atau dengan kereta samping .
f. Waktu berjalan dengan kecepatan 25 – 30 kmjam memberhentikan atas perintah sepeda motor itu dengan segera , dengan tidak berbuat tindakan –
tindakan yang salah atau tidak perlu dan jika perlu untuk memelihara perseimbangan kaki boleh menginjak tanah.
Universitas Sumatera Utara
Loket komputer dimana loket yang berfungsi dalam proses mendapatkan SIM dengan sistem komputer, adapun proses komputerisasi SIM C , pada
prinsipnya adalah : a. Informasi akan di olah melalui komputer, baik data diri , hasil ujian teori
maupun praktek, sidik jari , foto pemohon akan diproses melalui komputer. b. Informasi yang berkaitan dengan ; catatan dari Gakkum Lantas, Daftar
Pencarian Orang DPO, sudah mendaftar SIM C di daerah lain dapat diketahui secara cepat melalui komputer.
Proses pengambilan SIM C baru :
a. Pemohon minta informasi tentang keinginannya .