BAB II METODOLOGI PENELITIAN
II.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif memiliki ciri-ciri pokok sebagai berikut :
a. Memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat
penelitian dilakukan saat sekarang atau masalah yang bersifat actual. b.
Kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya, diiringi dengan interprestasi rasional yang adequate.
Nawawi, 1991: 64. Dengan demikian penelitian ini menggambarkan fakta-fakta dan
menjelaskan keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta-fakta sebagaimana adanya dan mencoba menganalisis untuk kebenarannya berdasarkan data yang
diperoleh.
II.2 Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Kantor Satlantas Polresta Tebing Tinggi, Kota Tebing Tinggi , Provinsi Sumatera Utara. Tepatnya di Jl.Langsat No. 5
Kec.Padang Hilir.
II.3 Populasi dan Sampel
II.3.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau
Universitas Sumatera Utara
peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian. Nawawi, 1991: 141.
Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah masyarakat yang sudah mendaftar atau sudah mengurus SIM C pada Kantor Satlantas Polresta
Tebing tinggi, dimana masyarakat yang berdomisili di Kota Tebing tinggi. Dengan jumlah keseluruhan sebanyak 63.775 orang. Dan jumlah yang mendaftar
atau mengurus SIM C dalam satu tahun atau satu tahun terakhir adalah sebanyak 12.735 orang.
II.3.2 Sampel
Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata lain sampel
adalah sebagian populasi untuk mewakili populasi. Mengingat populasi masyarakat yang sudah mendaftar atau sudah
mengurus SIM C di Kantor Satlantas Polresta Tebing tinggi begitu banyak, maka penulis mengambil populasi berdasarkan jumlah masyarakat yang sudah
mendaftar atau sudah mengurus SIM C dalam satu tahun atau satu tahun terakhir ini. Dan peneliti mengambil sampel secara acak sederhana random sampling
yaitu sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga setiap populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilh menjadi sampel. Dalam penarikan sampel,
penulis menggunakan rumus penarikan sampel Taro Yamane Bungin, 2005: 105. Yaitu :
1
2
+ =
Nd N
n
Universitas Sumatera Utara
Dimana : n
= Jumlah Sampel N
= Jumlah Populasi d
= Presesi 10 Berdasarkan rumus diatas dapat diketahui jumlah sampel yang mewakili
populasi di Kantor Polresta Tebing tinggi, Kec.Padang hilir, Kotamadya Tebing tinggi adalah sebagai berikut :
1
2
+ =
Nd N
n
22 .
99 35
. 128
735 .
12 1
35 .
127 735
. 12
1 01
. 735
. 12
735 .
12 1
1 .
735 .
12 735
. 12
2
= =
+ =
+ =
+ =
n n
n n
n
Dapat diketahui jumlah sampel adalah 99 Orang dan 1 orang Key informan.
II.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dibagi menjadi dua cara, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Pengumpulan Data Primer, yaitu data yang diperoleh melalui kegiatan
penelitian langsung ke lokasi penelitian untuk mencari data-data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti dan dilakukan melalui:
1. Penyebaran Kuesioner, yaitu pemberian daftar pertayaan yang
dilengkapi dengan beberapa alternatif jawaban yang sudah tersedia. 2.
Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan secara langsung dan selanjutnya mengadakan pencatatan terhadap gejala-gejala yang
ditemukan dilapangan. 3.
Wawancara, yaitu dilakukan untuk memperoleh data yang lengkap dan mendalam.
b. Pengumpulan Data Skunder, data ini diperoleh dari :
1. Penelitian kepustakaan, cara ini di tempuh dengan mempelajari
sejumlah buku, tulisan, dan karya ilmiah yang ada hubungannya denga masalah yang diteliti.
2. Studi Dokumentasi, cara ini dilakukan dengan jalan melakukan
penelaahan terhadap catatan-catatan tertulis yang ada di lokasi penelitian.
II.5 Teknik Analisa Data
Sesuai dengan metode penelitian, teknik analisa data yang diadopsi penulis dalam penelitian dengan menggunakan teknik analisis kualitatif, yaitu analisa
terhadap data yang diperoleh berdasarkan kemampuan nalar peneliti dengan menghubung-hubungkan fakta, data dan informasi. Jadi teknik analisa data
kualitatif yaitu dengan menyajikan dan melakukan analisa terhadap masalah yang ditemukan dilapangan. Dan penulis melakukan wawancara dengan Kasat Kanit
Sat lantas selaku pemimpin di Kantor Satlantas Polresta Tebing Tinggi sebagai Key Informan. Sehingga diperoleh gambaran jelas tentang obyek yang diteliti dan
kemudian menarik kesimpulan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
III. 1. Lokasi, Demografi dan Keadaan Geografis
Kota Tebing Tinggi merupakan salah satu pemerintahan kota dari 29 Kabupaten Kota di Sumatera Utara berjarak sekitar 80 km dari Kota Medan
Ibukota Propinsi Sumatera Utara serta terletak pada lintas utama Sumatera, yaitu menghubungkan Lintas Timur dan Lintas Tengah Sumatera melalui lintas
diagonal pada ruas jalan Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Parapat, Balige, dan Siborong-Borong.
Kota Tebing Tinggi terletak di antara 30.16º - 30.22º Lintang Utara dan 99.07º - 99.011º Bujur Timur dengan batas-batas :
Sebelah Utara dengan PTPN III Kebun Rambutan, Kabupaten Serdang Bedagai
Sebelah Selatan dengan PTPN IV Kebun Pabatu dan Perkebunan Payu Pinang, Kabupaten Serdang Bedagai
Sebelah Timur dengan PT Socfindo Tanah Besi dan PTPN III Kebun Rambutan, Kabupaten Serdang Bedagai
Sebelah Barat dengan PTPN III Kebun Gunung Pamela, Kabupaten Serdang Bedagai
Berdasarkan letak geografisnya kota Tebing Tinggi beriklim Tropis. Ketinggian 26 – 24 meter di atas permukaan laut dengan topografi mendatar dan
bergelombang. Temperatur udara di kota ini cukup panas yaitu berkisar 25º- 27º : Sebagaimana kota di Sumatera Utara , kota tahun rata- rata 1.776 mm.tahun
dengan kelembaban udara 80 - 90.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data statistk Jumlah penduduk Kota Tebing Tinggi adalah 135.837 jiwa .
III. 1.1. Hidrologi
Di kota wilayah Tebing Tinggi terdapat empat buah sungai yang mengalir dari barat menuju timur. Keempat sungai tersebut adalah Sungai Padang, Sungai
Bahilang, Sungai Kalembah , Sungai Sibaran. Di sekitar Sungai Padang dan Bahilang merupakan wilayah potensi banjir, yaitu kelurahan Bandar utama,
Persiakan, Bandar sono, Mandailing, Bagelan, Rambung, Tambangan, Brohol, dan Rantau Laban.
III. 1.2. Wilayah dan Pemerintahan
Luas wilayah Kota Tebing TInggi adalah 3.843.8 hektar 38.438 km2. Secara administratif kota Tebing Tinggi dibagi menjadi 3 tiga kecamatan dengan
27 dua puluh tujuh kelurahan. Sedangkan jumlah lembaga badan dinas kantor BUMD di lingkungan pemerintah kota Tebing Tinggi adalah sebagai
berikut : 1. Sekretaris Daerah Kota membawahi 2 asisten dan 8 bagian :
a. Asisten I Tata Praja Etbang membawahi 4 empat bagian. b. Asisten II Administrasi Umum membawahi 4 empat bagian.
2. Sekretariat DPRD. 3. Dinas 7 unit :
a. Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah. b. Dinas Pendapatan.
c. Dinas Pertanian.
Universitas Sumatera Utara
d. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM. e. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
f. Dinas Kesehatan. g. Dinas Perhubungan.
4. Badan 4 empat Unit : a. Badan Pengawasan Kota Bawasko
b. Badan Perencanaan Pembagunan Daerah. c. Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota.
5. Kantor 2 dua unit : a. Kantor Pamong Praja.
b. Kantor Arsip dan Pengolahan Data Elektronik PDE. 6. BUMD :
a. PDAM Tirta Bulian kota Tebing Tinggi.
III. 1.3. Infrastruktur Jalan dan Angkutan Kota
Sejumlah jalan di kota Tebing Tinggi sudah pada pemukiman aspal. Dan sekitar 28.53 km dalam keadaan rusak, selebihnya dalam kondisi baik dan sedang.
Mudah dan lancarnya aksesbilitas penduduk akibat ketersediaan prasaranan jalan akan memudahkan penduduk Tebing Tinggi melaksanakan kegiatan sosial
ekonominya. Begitu juga, ketersediaan prasarana jalan ini akan penting bagi usaha dalam distribusi produk usaha.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1 Panjang Jalan di kota Tebing Tinggi menurut status dan keadaan 2004.
KEADAAN Negara
STATUS Provinsi
Kota JUMLAH
BAIK 18.4
5.00 124.78