diambil dari Kantor Kecamatan, Dinas Pertanian, dan Instansi lain yang ada kaitannya dengan penelitian.
3.4. Metode Analisa Data
Untuk menyelesaikan masalah 1 digunakan metode analisis deskriptif dengan melihat faktor apa saja yang menjadi kekuatan dalam mengembangkan
usaha Tanaman Obat Keluarga TOGA didaerah penelitian. Untuk menyelesaikan masalah 2 digunakan metode analisis deskriptif,
dengan melihat faktor apa saja yang menjadi kelemahan dalam mengembangkan usaha Tanaman Obat Keluarga TOGA didaerah penelitian.
Untuk menyelesaikan masalah 3 digunakan metode analisis deskriptif, dengan melihat peluang yang tersedia untuk mengembangkan usaha Tanaman
Obat Keluarga TOGA didaerah penelitian. Untuk menyelesaikan masalah 4 digunakan metode analisis deskrptif,
dengan melihat ancaman dalam mengembangkan usaha Tanaman Obat Keluarga TOGA didaerah penelitian.
Untuk menyelesaikan masalah 5 digunakan metode analisis SWOT dari usaha Tanaman Obat Keluarga TOGA didaerah penelitian untuk menentukan
strategi pengembangan usaha nya. Berdasarkan hasil dari masalah 1, 2, 3 , 4 dan 5, maka dapat dianalisis
dengan menggunakan:
a. Matrik Internal-Eksternal IE
Parameter yang digunakan dalam matrik internal-eksternal ini meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 7. Matrik Internal-Eksternal IE Eksternal
GROWTH Konsentrasi melalui
integrasi vertikal GROWTH
Konsentrasi melalui integrasi horizontal
RETRENCHMENT Turnaround
STABILITY Hati-hati
GROWTH Konsentrasi melalui
integrasi horizontal STABILITY
Tak ada perubahan profit strategi
RETRENCHMENT Captive Company
Atau Divestment
GROWTH Diversifikasi konsentrik
GROWTH Diversifikasi konsentrik
FAILED Bangkrut
Dari diagram tersebut dapat mengidentifikasi 9 sel strategi perusahaan, tetapi pada prinsipnya kesembilan sel ini dapat dikelompokkan menjadi tiga
strategi utama, yaitu: -
Growth Strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri sel 1,
2 dan 5 atau upaya diversifikasi sel 7 dan 8. -
Stability Strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah
strategi yang telah ditetapkan. -
Retrenchment Strategy sel 3,6 dan 9 adalah usaha memperkecil atau
mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan. Rangkuti, F., 1997.
b. Matrik SWOT
Dalam analisis SWOT, maka umumnya masalah kekuatan atau keunggulankekuatan dan kelemahan adalah masalah internal, sementara masalah
kesempatanpeluang dan gangguan atau ancaman adalah masalah eksternal.
Universitas Sumatera Utara
Masalah eksternal umumnya sulit dikuasai dan bahkan masuk dalam kategori yang tidak terkontrol Alma, 2003.
Tabel 3. Matrik SWOT IFAS
EFAS S
W
O
Strategi S – O Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang Strategi W – O
Ciptakan strategi yang meminimalkan
kelemahan untuk memanfaatkan peluang
T
Strategi S – T Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
Strategi W – T Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan dan
menghindari ancaman
Keterangan : Strength S
: Tentukan 5 – 10 faktor kekuatan internal. Weakness W
: Tentukan 5 – 10 faktor kelemahan internal. Opportunity O
: Tentukan 5 – 10 faktor peluang eksternal. Threat T
: Tentukan 5 – 10 faktor ancaman eksternal. Matrik ini menggambarkan dengan jelas peluang dan ancaman eksternal
yang dihadapi dalam suatu usaha dan disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini menghasilkan empat sel alternatif
strategis, yaitu : 1.
Strategi S O Strength – Opportunity Strategi berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan
seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
Universitas Sumatera Utara
2. Strategi S T Strength – Threat
Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
3. Strategi W O Weakness – Opportunity
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4. Strategi W T Weakness – Threat
Strategi untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Rangkuti, 2003.
Definisi dan Batasan Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan dalam penafsiran penelitian ini, maka perlu dibuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut:
Definisi
1. Usaha Tanaman Obat Keluarga TOGA adalah suatu kegiatan dimana
seorang petani ataupun sebuah keluarga mengolah usaha nya untuk menghasilkan produksi Tanaman Obat Keluaraga TOGA di Kota Medan.
2. SWOT merupakan salah satu alat analisis manajemen yang kerap digunakan
untuk mensistematisasikan masalah dan menyusun pilihan-pilihan strategi. 3.
Strength Kekuatan adalah unsure-unsur yang jika digunakan dengan baik akan memperkuat tujuan atau sasaran.
Universitas Sumatera Utara
4. Weakness Kelemahan adalah kekurangan atau kelemahan yang jika
dibiarkan akan menggerogoti kekuatan sehingga tujuan menjadi tidak tercapai atau gagal.
5. Opportunity Peluang adalah hal-hal yang ada dan kita lihat sehingga jika kita
mempergunakan kekuatan kita secara efektif dan tepat guna memungkinkan sasaran dapat dicapai dengan baik.
6. Threat Ancaman adalah bahaya atau gangguan yang terdapat dalam suatu
sistem yang jika dibiarkan akan menggerogoti kekuatan yang ada dan membuat kita semakin lemah.
7. Strategi pengembangan adalah usaha-usaha yang dilakukan guna
mengembangkan usaha Tanaman Obat Keluarga TOGA.
Batasan Operasional
Adapun batasan operasional dari penelitian ini adalah : 1.
Daerah penelitian adalah Kelurahan Tanah Enam Ratus, Kecamatan Medan Marelan, Kotamadya Medan.
2. Waktu penelitian adalah tahun 2008.
3. Sample penelitiian adalah petani Tanaman Obat Keluarga TOGA.
Universitas Sumatera Utara
IV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
4.1. Luas dan Letak Geografi
Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan berada pada ketinggian 3m diatas permukaan laut, keadaan suhu rata-rata 31
˚C, curah hujan rata-rata 600 mmtahun dan memiliki luas 524,9 Ha. Secara administratif,
Kelurahan Tanah Enam Ratus mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut: •
Sebelah Utara berbatasan dengan Rengas Pulau Medan •
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Manunggal Deli Serdang •
Sebelah Barat berbatasan dengan KlumpangTerjun Deli SerdangMedan •
Sebelah Timut berbatasan dengan Titi Papan Medan Kelurahan Tanah Enam Ratus terletak ± 5 Km dari Ibukota Kecamatan
Marelan, ± 14 Km dari Ibukota Medan yaitu Medan dan ± 14 Km dari Pusat Fasilitas Ekonomi, kesehatan, pemerintahan Ibukota Propinsi Sumatera Utara
yaitu Medan. Kelurahan Tanah Enam Ratus memiliki 7 lingkungan.
4.2. Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk Kelurahan Tanah Enam Ratus sebanyak 24.151 jiwa, terdiri dari 10.056 orang laki-laki dan 9.844 orang perempuan dengan total
kepala keluarga 4.629 KK. Keadaan penduduk menurut kelompok umur dapat dilihat pada table berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Keadaan Penduduk Menurut Kelompok Umur, Tahun 2008
No. Kelompok Umur Tahun
Jumlah Jiwa Persentase
1 0-3
2.239 9,27
2 4-6
2.181 9,03
3 7-12
1.542 6,38
4 13-15
1.362 5,64
5 16-19
1.864 7,72
6 20-24
1.688 6,99
7 25-29
1.652 6,84
8 30-40
3.621 14,99
9 41-50
5.337 22,10
10 51-59
1.892 7,83
11 60
773 3,20
JUMLAH 24.151
100
Sumber : Monografi Desa 2008
Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa menunjukkan bahwa jumlah penduduk terbanyak terdapat pada kelompok umur 41-50 tahun yakni 5.337 jiwa
dengan persentase sebesar 22,10 dan yang terendah adalah kelompok umur 60 tahun yakni 773 jiwa dengan rata-rata 3,20.
4.3. Perekonomian Desa