Peluang Pengembangan Usaha Tanaman Obat Keluarga TOGA Ancaman Pengembangan Usaha Tanaman Obat Keluarga TOGA Kesimpulan

5.3. Peluang Pengembangan Usaha Tanaman Obat Keluarga TOGA

Adapun faktor-faktor yang menjadi Peluang usaha tanaman obat keluarga TOGA adalah sebagai berikut : • Dibutuhkan Masyarakat Untuk Kebutuhan Sehari-hari Walaupun tanaman obat keluarga tidak terlalu menambah income bagi petani, namun setidaknya penanaman toga tersebut masih dapat memberikan manfaat utk kebutuhan sehari-hari masyarakat. • Gaya Hidup Sehat Dengan penggunaan toga, bisa meminimalisasikan penggunaan obat- obatan kimia yang memepunyai efek samping yg berbahaya bagi tubuh. • Membuka Peluang Kerja Usaha toga dapat dijadikan pekerjaan sampingan bagi ibu-ibu rumahtangga yang tidak memiliki kegiatan lain sehingga mereka dapat melakukan hal yang berguna daripada sekedar bercerita-cerita belaka.

5.4. Ancaman Pengembangan Usaha Tanaman Obat Keluarga TOGA

Adapun faktor-faktor yang menjadi Ancaman usaha tanaman obat keluarga TOGA adalah sebagai berikut : • Obat GenericKimia Tersedianya obat-obatan kimia yang harganya terjangkau bagi masyarakat, yaitu obat generic, dapat menyebabkan semakin meningkat ya penggunaan masyarakat terhadap obat-obatan kimia tersebut. Universitas Sumatera Utara • Kurangnya Peminat TOGA Semakin meningkatnya penggunaan obat-obatan kimia yang lebih praktis jika dibandingkan dengan penggunaan tanaman obat keluarga yang memerlukan pengolahan terlebih dahulu, menyebabkan semakin berkurangnya minat masyarakat terhadap penggunaan tanaman TOGA tersebut. • Tidak ada dukungan pemerintah Di masa sekarang ini, dukungan pemerintah terhadap usaha tanaman obat keluarga TOGA di daerah penelitian dirasakan berkurang dengan tidak adanya penyuluhan yang dilakukan oleh dinas pertanian di daerah tersebut.

5.5 Strategi Pengembangan Usaha Tanaman Obat Keluarga TOGA.

Strategi ialah perencanaan, arah dan pengelolaan untuk mencapai suatu tujuan. Strategi merupakan rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengkaitkan keunggulan strategi dengan tantangan lingkungan. Strategi dirancang untuk mengetahui apakah tujuan utama dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat. Dengan melihat SWOT dari petani dan komoditi yaitu tanaman obat keluarga TOGA, maka kita dapat menetukan strategi yang tepat dan baik agar dapat mencapai hasil yang optimal. Universitas Sumatera Utara Matrik Faktor Strategi Internal IFAS Tabel 11. Matrik Faktor Strategi Internal Usaha Tanaman Obat Keluarga TOGA Faktor-faktor strategi Internal Rating Bobot Skor Pembobotan Rating x Bobot Kekuatan: • Multifungsi • Bibit mudah didapat • Dapat ditanam di lahan yang kecil • Sebagai obat pertolongan pertama • Mengurangi biaya obatdokter 3 3 2 4 2 0.13

0.13 0.08

0.16

0.08 0.39

0.39 0.16

0.64 0.16 Kelemahan: • Tanaman TOGA tidak ada harganya • Kurangnya pemasaran • Relasi kurang terbina • Tidak ada pengolahan pasca panen • Obat dari TOGA kurang praktis 1 2 3 3 1 0.04

0.08 0.13

0.13 0.04 0.04

0.16 0.39

0.39 0.04 Jumlah 24

1.0 2.76

Universitas Sumatera Utara Matrik Faktor Strategi Eksternal EFAS Tabel 12. Matrik Faktor Strategi Eksternal Usaha Tanaman Obat Keluarga TOGA Faktor-faktor strategi eksternal Rating Bobot Skor Pembobotan Rating x Bobot Peluang: • Dibutuhkan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari • Gaya hidup sehat • Membuka peluang kerja 4 4 3 0.23

0.23 0.18

0.92

0.92 0.54

Ancaman: • Obat generic • Tidak ada dukungan pemerintah • Kurangnya peminat TOGA 2 3 1 0.12

0.18 0.06

0.24 0.54

0.06 Jumlah 17

1.0 3.22

Setelah dilakukan perhitungan bobot dari masing-masing faktor internal maupun eksternal, kemudian dilakukan tahap kedua yaitu ”Tahap Analisis”, dengan menggunakan Matrik Internal-Eksternal IE. tabel dapat dilihat pada tabel berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 13. Matrik Internal-Eksternal IE Eksternal

4.0 3.0

2.0 1.0

3.0 2.0 1.0 Keterangan: • Daerah I Dimana perusahaan mampu memmimpin dan menguasai pasar, dengan ditandai produk yang dimiliki nilai jual yang tinggi. • Daerah II Dimana perusahaan mampu bertahan dan bersaing terhadap pesaing nya dengan ditandai harga jual dari produknya mampu bersaing. • Daerah III Dimana perusahaan harus mengubah strategi pemasarannya • Daerah IV Dimana perusahaan berada pada titik stabilitas hati-hati, artinya perusahaan bisa saja jatuh. • Daerah V Dimana perusahaan pada titik normal,ditandai dengan memfokuskan pengembangan produk yang dimiliki. • Deaerah VI Dimana perusahaan harus mengurangi biaya produksi. I Pertumbuhan konsentrasi melalui integrasi vertikal II Pertumbuhan konsentrasi melalui integrasi horizontal III Penciutan memutar arah IV Stabilitas hati- hati V Pertumbuhan konsentrasi melaui integrasi horizontal VI Penciutan captive company atau divestment VII Pertumbuhan diversifikasi konsentrik VIII Pertumbuhan diversifikasi konsentrik IX Likuidasi bangkrut Universitas Sumatera Utara • Daerah VII Dimana perusahaan melakaukan diversifikasi usaha,agar mampu bertahan. • Daerah VIII Dimana perusahaan tetap melakukan duversifikasi usaha. • Daerah IX Dimana perusahaan tidak mampu bertahan dan tidak mampu lagi menutupi biaya operasional nya. Dari hasil matriks internal-eksternal yang diperoleh dari nilai total skor pembobotan pada usaha pengembangan tanaman obat keluarga TOGA yang menunjukkan bagaimana usaha tersebut mampu memperolah strategibisnis ditingkat korporat yang lebih detail dan mengetahui reaksi besar kecilnya perkembangan usaha terhadap pangsa pasar, maka usaha pengembangan tanaman obat TOGA ini mampu berada pada daerah IV STABILITASHati-Hati. Hal ini berarti bahwa formulasi strategi yang dipilih untuk usaha pengembangan tanaman obat keluarga adalah strategi stabilitas atau hati-hati, artinya usaha pengembangan tanaman obat keluarga TOGA berada diposisi hati-hati dalam pengembangannya, maka agar tidak semakin menurun perkembangan budidaya nya, difokuskan terhadap keunggulan produk tanaman obat keluarga TOGA. Tabel matriks SWOT dibangun sesuai dengan data yg diperoleh yaitu data faktor eksternal dan data faktor internal apda tabel-tabel sebelumnya. Masing- masing faktor tersebut saling keterkaitan dalam memaksimalkan kekutatan untuk memperoleh peluang dan meminimalkan kelemahan agar mengurangi ancaman yang muncul. Sehingga menghasilkan alternatif strategi lainya yaitu strategi SO, strategi ST, strategi WO dan strategi WT. Tabel matriks SWOT dapat dilihat pada tabel berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 14. Bentuk matriks SWOT INTERNAL EKSTERNAL Strengths S Weaknesses W 1. Sebagai obat pertolongan pertama 2. Bibit mudah didapat 3. Multifungsi 4. Dapat ditanam di lahan yang kecil 5. Mengurangi biaya obatdokter 1. Tanaman TOGA tidak ada harganya 2. Obat dari TOGA kurang praktis 3. Kurangnya pemasaran 4. Tidak ada pengolahan pasca panen 5. Relasi kurang terbina Opportunities O STRATEGI SO STRATEGI WO 1. Dibutuhkan masyarakat untuk kebutuhan sehari- hari 2. Gaya hidup sehat 3. Membuka peluang kerja 1. Mengandalkan keunggulan produk. O1,O2,S1,S3,S5 2. Menggalakan sosialisasi pemanfaatan budidaya tanaman obat keluarga TOGA. O1,O3,S3-S5 1. Mengembangkan kerja sama antara produsen dan konsumen. O3,W4,W5 2. Mengembangkan produk yang dihasilkan. O1,O3,W2,W4 Threaths T STRATEGI ST STRATEGI WT 1. Kurangnya peminat TOGA 2. Obat generic 3. Tidak ada dukungan pemerintah 1. Digalakkan kembali penyuluhan- penyuluhan kepada pelaku usaha TOGA. T3,S2,S3,S4 2. Mengadakan seminar- seminarpromosi usaha mengenai manfaat penggunaan TOGA. T1,T2,S1,S5 1. Dibuatnya suatu pasar tanaman obat oleh instansi terkait. T1,T3,W3,W5 Tahap terakhir yaitu dengan menggunakan metode pengembangan dari strategi SO, ST, WO dan WT yang bertujuan untuk menghasilkan beberapa Universitas Sumatera Utara beberapa strategi, sehingga bisa dijadikan langkah-langkah dalam pengembangan usaha tanaman obat keluarga TOGA untuk diterapkan didaerah penelitian. Adapun strategi tersebut adalah : Strategi SO Strengths – Opportunities 1. Mengandalkan keunggulan produk. Mempertahankan mutu tanaman obat keluarga TOGA yang dihasilkan sehingga produk yang memiliki banyak fungsi tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat banyak. 2. Mengalakan sosialisasi pemanfaatan budidaya tanaman obat keluarga TOGA. Dilakukan sosialisasi seperti penyuluhan kesehatan dan pertanian sehingga dapat dijelaskan manfaat-manfaat fungsi tanaman obat keluarga TOGA kepada masyarakat sekitar, sehingga lebih banyak masyarakat yang tetap mempertahankan atau ikut serta berusaha tanaman obat keluarga TOGA tersebut. Strategi ST Strengths – Weaknesses 1. Digalakkan kembali penyuluhan-penyuluhan kepada pelaku usaha tanaman obat keluarga TOGA. Diperlukan andil pemerintah untuk kembali mengadakan penyuluhan- penyuluhan kepada pelaku usaha tanaman obat keluarga TOGA sehingga daerah penelitian kembali menjadi salah satu sentra produksi tanaman obat keluarga TOGA yang diunggulkan dan dapat memiliki daya saing yang tinggi. Universitas Sumatera Utara 2. Mengadakan seminar-seminarpromosi usaha mengenai manfaat penggunaan tanaman obat keluarga TOGA. Perlu dilakukan berbagai seminar atau seperti promosi usaha untuk memperkenalkan berbagai manfaat tanaman obat keluarga TOGA kepada seluruh lapisan masyarakat sebagai konsumen, sehingga dapat menarik minat mereka untuk mulai menggunakan tanaman obat keluarga TOGA tersebut dalam berbagai keperluan keluarga sehari-hari. Strategi SW Strengths – Weaknesses 1. Mengembangkan kerja sama antara produsen dan konsumen. Kelompok tani usaha tanaman obat keluarga TOGA dapat digalakkan untuk aktif membina hubungan dengan setiap pembeli serta terus berusaha mencari pembeli-pembeli lain dan tidak hanya diam menunggu pembeli yang mendatangi mereka. 2. Mengembangkan produk yang dihasilkan. Bagi setiap pelaku usaha tanaman obat keluarga TOGA di daerah peneliitian tersebut dapat dilibattkan dalam usaha pengolahan hasil produk tersebut. Oleh karena itu, diperlukan peran, dorongan dan penyuluhan dari instansi-instansi terkait sehingga mereka memperoleh pengetahuan untuk dapat segera menghasilkan hasil olahan dari bahan mentah tersebut. Universitas Sumatera Utara Strategi WT Weaknesses - Threaths 1. Dibuatnya suatu pasar tanaman obat oleh instansi terkait. Dengan dibuatnya sentrapasar tanaman obat, diharapkan konsumen dapat lebih mengenal keunggulan tanaman obat keluarga TOGA dibandingkan dengan obat generic yang terbuat dari bahan-bahan kimia,sehingga dapat meningkatkan permintaan akan tanaman obat keluarga TOGA dan dapat dijadikan sarana untuk memperoleh relasi. Universitas Sumatera Utara

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Dari hasil Penelitian dapat diambil kesimpulan, antara lain : 1. Kekuatan yang dapat diandalkan dalam pengembangan usaha tanaman obat keluarga TOGA yaitu sebagai obat pertolongan pertama dan bibit tanaman mudah didapat. 2. Kelemahan yang dapat diandalkan dalam pengembangan usaha tanaman obat keluarga TOGA yaitu tanaman obat keluraga TOGA tidak ada harganya dan obat dari tanaman obat keluarga TOGA kurang praktis. 3. Peluang terbesar yang dapat diperoleh dalam pengembangan usaha tanaman obat keluarga TOGA yaitu dibutuhkan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari dan gaya hidup sehat masyarakat. 4. Ancaman terbesar yang dihadapi dalam pengembangan usaha tanaman obat keluarga TOGA yaitu kurangnya peminat tanaman obat keluarga TOGA dan obat generik. 5. Strategi pengembangan usaha tanaman obat keluarga TOGA ini mampu berada pada daerah IV STABILITASHati-Hati. Hal ini berarti bahwa usaha pengembangan tanaman obat keluarga TOGA masih dalam stabilitas - hati-hati terutama difokuskan terhadap keunggulan produk tanaman obat keluarga TOGA.Strategi pengembangan yang digunakan pada usaha pengembangan tanaman obat keluarga TOGA yaitu memfokuskan pada keunggulan produk tanaman obat keluarga TOGA dan Menggalakan sosialisasi pemanfaatan budidaya tanaman obat keluarga TOGA. Universitas Sumatera Utara

7.2 Saran