B. Analisis Hasil Penelitian
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Berdasarkan data penelitian yang diperoleh selama
4 tahun pengamatan, maka diperoleh deskriptif statistik data penelitian. Dari data deskriptif statistik data penelitian diperoleh data hasil yang mencakup n
banyaknya data yang diperoleh, rata-rata mean, nilai tengah median, standar deviasi, variance, range, nilai minimum dan nilai maksimum atas
variabel-variabel penelitian
Tabel 4.1. Deskriptif Statistik
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Pendapatan Asli Daerah
68 .30
3.09 1.3537
.64471 Dana Alokasi Umum
68 1.28
5.99 2.8943
.94504 Dana Alokasi Khusus
68 .12
.77 .4168
.15338 Belanja Daerah
68 2.41
9.22 4.6304
1.27789 Valid N listwise
68
Berdasarkan tabel 4.1. di atas dapat diketahui: 1. Jumlah sampel N sebanyak 68
2. Pendapatan Asli Daerah terendah adalah 0,30 puluh milyar
rupiah, Pendapatan Asli Daerah tertinggi adalah 3,09 puluh milyar rupiah dengan rata-rata 1,3537 puluh milyar rupiah.
Universitas Sumatera Utara
3. Dana Alokasi Umum terendah adalah 1,28 ratus milyar rupiah,
Dana Alokasi Umum tertinggi adalah 5,99 ratus milyar rupiah dengan rata-rata 2.8943 ratus milyar rupiah.
4. Dana Alokasi Khusus terendah adalah 0,12 ratus milyar rupiah,
Dana Alokasi Khusus tertinggi adalah 0,77 ratus milyar rupiah dengan rata-rata 0.4168 ratus milyar rupiah.
5. Belanja Daerah terendah adalah 2.41 ratus milyar rupiah,
Belanja Daerah tertinggi adalah 9,22 ratus milyar rupiah dengan rata-rata 4.6304 ratus milyar rupiah.
2. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala
heterokedastisitas, gejala multikolinieritas dan gejala autokorelasi. Model regresi akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah
memenuhi persyaratan BLUE Blue Linear Unbiased Estimator yakni tidak terdapat heterokedastisitas, tidak terdapat multikolinieritas dan tidak
terdapat autokorelasi, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Erlina,
2008. Untuk menguji apakah data penelitian ini terdistribusi normal
Universitas Sumatera Utara
atau tidak dapat dideteksi melului dua cara yaitu analisis grafik dan analisis statistik :
1 Analisis Grafik
Analisis grafik dapat digunakan dengan dua alat, yaitu grafik histogram dan grafik P-P Plot. Data yang baik adalah data yang
memiliki pola distribusi normal. Pada grafik histogram, data yang mengikuti atau mendekati distribusi normal adalah distribusi data
dengan bentuk lonceng. Pada grafik P-P Plot, sebuah data dikatakan berdistribusi normal apabila titik-titik datanya tidak
menceng ke kiri atau ke kanan, melainkan menyebar di sekitar garis diagonal.
Gambar 4.1. Histogram
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2. Normal P-Plot of Regresion Standarized Residual
Berdasarkan grafik histogram maupun grafik normal plot dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini
berdistribusi secara normal hal ini tergambar pada grafik histogram, dimana grafik tidak menceng ke kiri atau ke kanan
grafik seimbang antara kiri dan kanan dan pada grafik normal plot tampak bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal.
2 Analisis Statistik
Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual antara lain adalah uji statistik non-parametik
Kolmogorov-Smirnov K-S. Uji K-S dapat dilakukan dengan membuat hipotesis:
H
o
: Data residual berdistribusi normal
Universitas Sumatera Utara
H
a
: Data residual tidak berdistribusi normal Untuk menentukannnya maka kriterianya adalah:
• H
o
diterima apabila nilai signifikansi 0,05 •
H
a
ditolak apabila nilai signifikansin 0,05 Tabel 4.2.
Kosmogorov – Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 68
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation .67898455
Most Extreme Differences Absolute
.118 Positive
.118 Negative
-.108 Kolmogorov-Smirnov Z
.970 Asymp. Sig. 2-tailed
.303
Dari hasil uji statistik terlihat pada Tabel 4.2. nilai Kosmogorov-Smirnov Z sebesar 0,97 dan signifikansinya pada
0,303 dan nilainya di atas α = 0,05 Asymp. Sig = 0,303 0,05 sehingga hipotesis H
o
diterima, yang berarti data residual berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen Erlina,
2008. Nilai yang umum digunakan untuk menunjukkan tidak adanya
Universitas Sumatera Utara
multikolinieritas apabila nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10.
Tabel 4.3. Collinearity Statistics
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant 1.159
.293 3.957 .000
PAD puluh milyar .486
.168 .245
2.891 .005 .612 1.634
DAU ratus milyar .747
.128 .553
5.826 .000 .490 2.039
DAK ratus milyar 1.561
.665 .187
2.347 .022 .693 1.444
Hasil uji statistik pada Tabel 4.3. nilai Tolerance menunjukkan tidak adanya variabel independen yang memiliki nilai Tolerance
kurang dari 0,10 demikian juga dengan hasil perhitungan Variance Inflation Factor VIF yang menunjukkan nilai VIF lebih kecil dari
10.
Tabel 4.4. Covariance Matrix
Coefficient Correlations
a
Model DAK
PAD DAU
Correlations DAK ratus milyar 1.000
-.034 -.447
PAD puluh milyar -.034
1.000 -.541
DAU ratus milyar -.447
-.541 1.000
Covariances DAK ratus milyar .442
-.004 -.038
PAD puluh milyar -.004
.028 -.012
DAU ratus milyar -.038
-.012 .016
Berdasarkan Tabel 4.4 maka kita dapat melihat hasil besaran korelasi antar variabel dependen tampak bahwa hanya variabel PAD
Universitas Sumatera Utara
yang mempunyai korelasi cukup tinggi dengan variabel DAU dengan tingkat korelasi -0,541 atau sekitar 54,1 , selanjutnya terhadap
variabel DAK -0,447 atau sekitar 44,7. Selain itu korelasi antara variabel PAD terhadap DAK -0,034 atau sekitar 3,4. Oleh karena
korelasi ini masih dibawah 95 , maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian
Durbin-Watson DW dengan kriteria:
Tabel 4.5. Kriteria Pengambilan Keputusan
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ada korelasi negatif Tidak ada korelasi negatif
Tidak ada autokorelasi positif atau negatif
Tolak No decision
Tolak No decision
Tidak ditolak 0 dw dl
dl ≤ dw ≤ du
4 – dl dw 4 -dl 4 – du
≤ dw ≤ 4 – dl du dw 4 – du
Sumber : Situmorang, dkk 2008:104 Keterangan = dw = durbin watson
dl = batas bawah du = batas atas
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6. Uji Autokorelasi
Mo d el S umm a ryb Model
R R
Square Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin- Watson
1 .847
.718 .704
.69472 2.024
Hasil uji autokorelasi di atas menunjukkan nilai statistik Durbin- Watson DW sebesar 2.024, yang menyatakan du DW 4 – du
1,700 2,024 4 – 1,700. Dari uji statistik ini dapat disimpulkan tidak ada autokorelasi positif atau negatif pada model regresi.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan grafik scatterplots dan uji
Glesjer :
Universitas Sumatera Utara
1. Grafik Scatterplots
Gambar 4.3. Scatterplot
Dari grafik scatterplot dalam Gambar 4.3. menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di
bawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu yang teratur, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi.
2 Uji Glesjer
Uji Glesjer mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Adapun hasil uji glesjer terdapat pada
Tabel 4.7. berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7. Uji Glesjer
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant -.068
.203 -.335
.739 PAD puluh milyar
.059 .116
.077 .510
.612 DAU ratus milyar
.139 .089
.263 1.562
.123 DAK ratus milyar
.105 .460
.032 .229
.820
Hasil yang terlihat menunjukkan koefisien parameter untuk variabel independen tidak ada yang signifikan yaitu PAD = 0.612 α
= 0,05, DAU = 0,123 α = 0,05, DAK = 0,82 α = 0,05. Maka dapat disimpulkan model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas.
3. Uji Hipotesis