Pemeriksaan Flavonoida Pemeriksaaan Tannin Pemeriksaan Saponin Pemeriksaan Antrakinon

3.6.4 Pemeriksaan Flavonoida

Sebanyak 10 g serbuk simplisia ditambah 100 ml air panas, dididihkan selama 5 menit dan disaring dalam keadaan panas. Kedalam 5 ml filtrat ditambahkan 0,1 g serbuk Mg, 1 ml asam klorida pekat dan 2 ml amil alkohol, dikocok dan dibiarkan memisah. Flavonoid positif jika pada lapisan amil alkohol terjadi warna merah kekuningan atau jingga Farnsworth, 1966.

3.6.5 Pemeriksaaan Tannin

Sebanyak 0,5 g serbuk simplisia disari dengan 10 ml air suling lalu disaring, filtratnya diencerkan dengan air sampai tidak berwarna. Larutan diambil sebanyak 2 ml dan ditambahkan 1-2 tetes pereaksi besi III klorida 1. Jika terjadi warna biru atau kehitaman menunjukkan adanya tannin Ditjen POM, 1995.

3.6.6 Pemeriksaan Saponin

Sebanyak 0,5 g serbuk simplisia dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 10 ml air suling panas, didinginkan, kemudian dikocok kuat-kuat selama 10 detik. Saponin positif jika terbentuk busa yang stabil tidak kurang dari 10 menit setinggi 1 sampai 10 cm dan dengan penambahan 1 tetes asam klorida 2 N buih tidak hilang Ditjen POM, 1995.

3.6.7 Pemeriksaan Antrakinon

Sebanyak 0,2 g serbuk simplisia dicampur dengan 5 ml asam sulfat 2N, dipanaskan sebentar, setelah dingin ditambahkan 10 ml benzen, dikocok dan didiamkan. Lapisan benzen dipisahkan dan disaring, kemudian kocok dengan 2 ml NaOH 2 N, didiamkan. Lapisan air berwarna merah dan lapisan benzen tidak berwarna menunjukkan adanya antrakinon Ditjen POM, 1995. 3.7 Pembuatan Ekstrak n-Heksan, Etil Asetat, dan Etanol Herba Labu Siam Sechium edule Sw Secara Maserasi Pembuatan ekstrak dilakukan secara maserasi berkesinambungan menggunakan tiga pelarut. Caranya: Sebanyak 400 g serbuk simplisia dimasukkan ke dalam bejana tertutup, dituangi dengan 3000 ml n-heksan, ditutup, dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil sesekali diaduk. Setelah 5 hari campuran tersebut diserkai, ampasnya dicuci dengan n-heksan disimpan dalam bejana tertutup dan dibiarkan di tempat sejuk, terlindung dari cahaya selama 2 hari, kemudian dienaptuangkan. Terhadap ampas dikeringkan dengan cara diangin-anginkan kemudian di maserasi kembali dengan menggunakan 3000 ml etil asetat, ditutup, dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil sesekali diaduk. Setelah 5 hari campuran tersebut diserkai, ampasnya dicuci dengan etil asetat disimpan dalam bejana tertutup dan dibiarkan di tempat sejuk, terlindung dari cahaya selama 2 hari, kemudian dienaptuangkan. Terhadap ampas dikeringkan dengan cara diangin-anginkan kemudian di maserasi kembali dengan menggunakan 3000 ml etanol, ditutup, dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil sesekali diaduk. Setelah 5 hari campuran tersebut diserkai, ampasnya dicuci dengan etanol disimpan dalam bejana tertutup dan dibiarkan di tempat sejuk, terlindung dari cahaya selama 2 hari, kemudian dienaptuangkan Ditjen POM, 1986. Bagan pembuatan ekstrak daun labu siam dapat dilihat pada Lampiran 6 halaman 34-35. Lalu masing-masing maserat diuapkan dengan alat rotary evaporator sampai diperoleh ekstrak kental kemudian ekstrak dikeringkan dengan teknik freeze dryer. 3.8 Pengujian Kemampuan Antioksidan Dengan Spektrofotometri Visibel 3.8.1 Prinsip Metode DPPH