SIFAT FISIS SIFAT – SIFAT KAYU

II.2.1 SIFAT FISIS

Sifat fisis dari kayu antara lain : a. Berat Jenis ` Kayu memiliki berat jenis yang berbeda – beda, berkisar minimum antara 0,20 ky.balsa hingga 1,28 ky. nani. Berat jenis merupakan petunjuk penting bagi aneka sifat kayu. Makin berat kayu itu, umumnya makin kuat pula kayunya. Berat jenis antara lain ditentukan oleh tebalnya dinding sel, kecilnya rongga sel yang membentuk pori – pori. Umumnya berat jenis kayu ditentukan berdasarkan berat kayu kering tanur atau kering udara dan volume kayu pada posisi kadar air tersebut. Untuk kayu sebaiknya ukuran sampel tidak kurang dari 7.5 x 5 x 2,5 cm 3 Berat jenis juga didefenisikan sebagai berat jenis relatif benda tersebut terhadap berat jenis standart, dalam hal ini berat jenis air dalam gr cm . Berat jenis kayu yang disebut dalam PKKI – 1961 adalah berat jenis kayu dalam keadaan kering udara. 3 . Air dipakai sebagai bahan standart karena berat 1 cm 3 Sepotong kayu yang kering tersusun dari material yang padat terdiri dari dinding sel dan rongga sel, yang mengandung udara dan sejumlah kecil zat lain. Berat jenis atau berat jenis relatif dari material padat dinding sel umumnya sama pada semua jenis kayu, yaitu sekitar 1,5. air adalah 1 gram. Dapatlah dikatakan bahwa berat jenis suatu benda adalah berat benda tersebut per satuan volumenya dan juga berat jenis benda itu relatif terhadap berat jenis standart yaitu air. Universitas Sumatera Utara b. Keawetan Alami Kayu Yang dimaksud dengan keawetan alami kayu adalah ketahanan kayu terhadap serangan unsur - unsur perusak kayu dari luar seperti : jamur, rayap, bubuk, cacing laut dan lainnya yang diukur dengan jangka waktu tahunan. Keawetan kayu tersebut dapat juga disebabkan oleh adanya suatu zat didalam kayu tersebut yang merupakan sebagian unsur racun bagi perusak – perusak kayu, sehingga perusak kayu tersebut tidak sampai masuk kedalam kayu. c. Warna Kayu Ada beraneka macam warna kayu antara lain warna kuning, keputih - putihan, coklat muda, coklat tua, kehitam - hitaman, kemerah – merahan dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan oleh zat – zat pengisi warna kayu itu berbeda – beda. Pada umumnya warna satu jenis kayu bukanlah warna murni, tetapi warna campuran beberapa jenis warna yang sukar dipisahkan, contoh : kayu yang berwarna putih misalnya jelutung, yang berwarna merah misalnya kempas, rengas dan lain sebagainya. d. Higroskopik Kayu memiliki sifat higroskopik yang artinya dapat menyerap atau melepaskan air atau kelembaban. Suatu petunjuk, bahwa kelembaban kayu sangat dipengaruhi oleh kelembaban lingkungannya dan suhu udara. Kandungan air pada kayu serupa ini dinamakan kandungan air kesetimbangan EMC = Equilibrium Moisture Content. Dengan masuknya air kedalam kayu maka berat kayu akan bertambah dan ketika suhu meningkat air keluar dari dalam kayu, proses ini jika berulang – ulang maka timbul pelapukan pada kayu tersebut. Universitas Sumatera Utara e. Tekstur Tekstur ialah ukuran relatif sel – sel kayu. Yang dimaksud dengan sel kayu adalah serat – serat kayu. Jadi dapat dikatakan tekstur adalah ukuran relatif serat – serat kayu. Berdasarkan teksturnya, jenis kayu digolongkan ke dalam : • Kayu bertekstur halus, contoh : giam, lara, kulim dan lain – lain. • Kayu bertekstur sedang, contoh : jati, sonokeling dan lain – lain. • Kayu bertekstur kasar, contoh : kempas, meranti dan lain – lain. f. Serat Kayu dikatakan berserat lurus apabila arah sel – sel kayunya sejajar dengan sumbu batang. Jika arah itu menyimpang atau membentuk sudut terhadap sumbu batang maka disebut serat mencong. Serat ini dapat dibagi 4 bentuk yaitu : 1. Serat terpadu ; bila batang kayu terdiri dari lapisan – lapisan yang berselang – seling , contoh: kayu kulim, rengas, kapur. 2. Serat berombak ; serat – serat kayu membentuk gambaran berombak, contoh : kayu rengas, merbau dan lain – lain. 3. Serat terpilin ; serat – serat kayu yang membentuk gambaran terpilin puntiran, seolah – olah batang kayu dipilin mengelilingi sumbu, contoh : kayu bitangur, kapur, damar dan lain – lain. 4. Serat diagonal ; serat yang terdapat pada potongan kayu atau papan, yang digergaji sedemikian rupa. Serat kayu tergantung pada pertumbuhan pohon. Kayu dari pohon yang tumbuhnya cepat biasanya mempunyai serat yang kasar atau sebaliknya. Jika serat kayu tidak sejajar dengan arah kayu maka dinamakan serat miring. Universitas Sumatera Utara g. Kadar Lengas Perbedaan kekuatan kayu yang masih basah dari kekuatan kayu yang telah kering udara ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel II.1. Perbandingan persentase kekuatan kayu basah terhadap kayu kering udara menurut Gardner dan Newlin Wilson PKKI NI-5 Jenis Parameter Kekuatan Gardner Newlin Wilson Kuat Lentur 74 54 Kuat lentur absolut 89 70.5 Modulus Elastisitas 87.5 83 Kuat Hancur - 62 Kuat Hancur Absolut 77 76.5 Sumber : PKKI NI-V hal : 65 h. Bau dan Rasa Bau dan rasa mudah hilang bila kayu itu lama tersimpan di udara luar. Untuk mengetahui bau dan rasa kayu perlu dilakukan pemotongan atau sayatan baru pada kayu atau dengan membasahi kayu tersebut. Contoh – contoh bau pada kayu : bau bawang putih pada kayu Kulim, bau kamfer pada Kapur. Rasa kesannya hampir tidak berbeda dengan baunya. Universitas Sumatera Utara

II.2.2 SIFAT MEKANIS